Ritel Pastikan Ketersediaan Pangan Tetap Stabil Menjelang Libur Nataru 2026
- Rabu, 03 Desember 2025
JAKARTA - Menjelang periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), pelaku ritel memastikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terkait pasokan bahan pangan.
Kesiapan logistik dan stok telah menjadi perhatian utama pelaku ritel nasional, terutama mengingat akhir tahun selalu menjadi salah satu momentum yang meningkatkan permintaan barang kebutuhan pokok. Dengan proyeksi kebutuhan yang cukup tinggi, industri ritel merancang strategi pasokan secara lebih matang untuk mencegah potensi kekosongan maupun gangguan distribusi.
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menegaskan bahwa seluruh jaringan ritel telah melakukan penguatan stok sejak jauh hari. Ketua Umum Aprindo Solihin menyampaikan bahwa persiapan dilakukan berdasarkan pengalaman tahunan, terlebih karena periode Nataru bukanlah peristiwa yang datang secara tiba-tiba. Hal ini memberi waktu cukup panjang bagi pelaku ritel untuk merumuskan strategi pengadaan stok yang lebih terukur.
Baca JugaGINSI Soroti Perbaikan Kinerja Bea Cukai yang Butuh Pendalaman
“Tahun lalu kita sudah tahu kapan Nataru tahun ini akan berlangsung, sehingga persiapan bisa dilakukan lebih matang,” ujar Solihin dalam konferensi pers Epic Sale 2025 di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan. Penegasan tersebut menunjukkan bahwa kesiapan ritel bersifat terencana, bukan reaktif, sehingga seluruh jaringan ritel dapat merespons kebutuhan konsumen secara optimal.
Kelancaran Distribusi Jadi Fokus Utama Pelaku Ritel
Selain menjaga ketersediaan stok, aspek distribusi menjadi perhatian utama guna memastikan barang tetap tersedia di rak-rak toko. Solihin mengatakan bahwa Aprindo tidak khawatir mengenai proses pengiriman barang karena para distributor juga telah memiliki kesiapan logistik yang kuat. Para pemasok dinilai telah menyiapkan stok dalam jumlah memadai untuk menghadapi lonjakan permintaan selama periode liburan.
“Dengan persiapan ini, mudah-mudahan kebutuhan barang pokok khususnya di Nataru tidak terjadi kekosongan,” tuturnya.
Pernyataan ini mencerminkan bahwa koordinasi yang solid antara ritel, distributor, dan pemasok menjadi kunci keberlangsungan suplai selama musim liburan.
Selain itu, anggota Aprindo disebut telah menyiapkan fasilitas penyimpanan dalam kapasitas yang lebih besar. Penambahan ruang gudang memastikan bahwa kebutuhan pokok dapat ditampung dalam jumlah lebih banyak, sehingga risiko keterlambatan distribusi dapat diminimalkan. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi dinamika distribusi selama libur panjang yang biasanya menimbulkan peningkatan aktivitas transportasi.
Pemerintah Pastikan Harga Pangan Tetap Stabil Jelang Liburan
Kesiapan tidak hanya datang dari sektor ritel, tetapi juga dari pemerintah melalui pemantauan harga dan stok pangan di berbagai daerah. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa harga bahan pangan hingga saat ini masih berada dalam kondisi normal. Pemerintah terus melakukan pengecekan di lapangan untuk memastikan tidak ada gejolak harga menjelang masa liburan Nataru.
“Kan normal semua [harga pangan jelang Nataru], besok saya mau ke Solo mau ngecek harga [pangan]. Sementara sih normal semua,” ujar Budi. Melalui pemantauan langsung, pemerintah memastikan harga pangan tetap terkendali sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat.
Pemerintah juga telah meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas pasokan. Kerja sama ini penting mengingat rantai distribusi pangan melibatkan banyak pihak, mulai dari produsen, distributor, hingga pedagang ritel. Dengan sinergi yang baik, pemerintah berharap ketersediaan dan harga pangan tetap stabil selama periode Nataru 2025.
Dia juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir akan potensi kenaikan harga yang biasanya muncul pada periode permintaan yang tinggi. “Normal [harga pangan],” tutupnya.
Pernyataan tersebut memberikan kepastian bahwa situasi harga masih dapat dikendalikan, dengan upaya pengawasan yang berkelanjutan.
Sinergi Pemerintah dan Dunia Usaha Jaga Stabilitas Pasokan
Keselarasan langkah antara sektor ritel dan pemerintah menjadi faktor krusial dalam menjaga stabilitas pasokan pangan. Aprindo mempersiapkan stok dan distribusi, sementara pemerintah memastikan pasar tetap tertib dari sisi harga. Dengan dua pendekatan tersebut, masyarakat diharapkan dapat menjalani liburan Nataru tanpa kekhawatiran terhadap ketersediaan barang kebutuhan pokok.
Selain itu, berbagai program promosi dari ritel, seperti Epic Sale 2025, diprediksi turut meningkatkan minat belanja masyarakat. Momentum ini biasanya menarik konsumen untuk membeli kebutuhan akhir tahun, sehingga keberhasilan pengelolaan stok menjadi kunci menjaga kelancaran bisnis ritel sekaligus menjamin kebutuhan masyarakat.
Sebagai salah satu periode dengan tingkat konsumsi tertinggi dalam setahun, Nataru selalu menjadi ujian bagi ketahanan pangan nasional. Dengan kesiapan yang telah dibangun sejak awal, ritel optimistis dapat melayani masyarakat dengan baik. Ketersediaan logistik yang kuat, fasilitas penyimpanan yang memadai, dan koordinasi antarpelaku usaha menjadi fondasi dalam menjaga stabilitas suplai.
Optimisme Menghadapi Puncak Permintaan Akhir Tahun
Momentum Nataru tidak hanya menjadi periode naiknya kebutuhan pangan, tetapi juga sekaligus peluang bagi sektor ritel untuk menunjukkan kemampuan menjaga kelancaran sistem distribusinya. Persiapan matang dan dukungan pemerintah memberikan keyakinan bahwa tantangan pasokan dan harga dapat diatasi.
Dengan demikian, publik dapat menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru dengan lebih tenang. Kesiapan ritel dan pemerintah dalam menata pasokan dan harga pangan menjadi bagian penting dari upaya menjaga stabilitas ekonomi dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
4 Manfaat Kacang Almond yang Mendukung Program Diet dan Pembakaran Lemak
- Rabu, 03 Desember 2025
Berita Lainnya
Kemenperin Tegaskan Industri Hijau Jadi Kunci Daya Saing Ekspor Indonesia
- Rabu, 03 Desember 2025
Terpopuler
1.
2.
3.
GINSI Soroti Perbaikan Kinerja Bea Cukai yang Butuh Pendalaman
- 03 Desember 2025
4.
5.
Industri Mulai Serap Dana Likuiditas Besar Dorong Pembiayaan Usaha
- 03 Desember 2025












