Menteri PPPA Tegaskan Peran Ayah Dinilai Penting dalam Membangun Sikap Antikorupsi Anak
- Rabu, 03 Desember 2025
JAKARTA - Membangun generasi yang jujur dan berintegritas kerap dianggap sebagai tugas besar dalam dunia pendidikan formal dan sistem hukum.
Namun, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi menekankan bahwa pondasi antikorupsi justru lahir dari kehidupan paling dekat dengan anak, yaitu keluarga, dengan ayah sebagai salah satu figur yang memainkan peranan besar. Pandangan ini kembali ia sampaikan dalam acara Sosialisasi Anti Korupsi dan Peringatan Hari Ayah Nasional 2025 yang berlangsung di Hotel Grand Sahid, Jakarta Selatan.
Menurut Arifatul, ruang privat seperti keluarga adalah medan pertama yang membentuk karakter anak sebelum mereka mengenal lingkungan sekolah maupun masyarakat luas.
Baca JugaSinergi Tiga Kementerian Perkuat Pengelolaan Aset Stadion Nasional
Karena itu, ia menilai figur ayah memiliki posisi strategis dalam menanamkan nilai kejujuran, keberanian, tanggung jawab, dan integritas—nilai dasar yang menjadi benteng awal dalam mencegah perilaku koruptif di masa depan. “Perang melawan korupsi bukan hanya di ruang birokrasi dan penegakan hukum. Tapi sesungguhnya perang melawan korupsi sejatinya paling inti dan mendasar ada pada ruang-ruang pribadi, ruang-ruang privat, yaitu di dalam keluarga,” ujar Arifatul.
Ayah sebagai Pembentuk Sikap Antikorupsi Sejak Masa Kecil
Arifatul menjelaskan bahwa peran ayah tidak sekadar hadir secara fisik, tetapi juga tercermin dari perilaku sehari-hari yang diamati anak. Ia menilai bahwa teladan yang diberikan oleh ayah akan membentuk karakter moral yang melekat kuat sejak masa kecil. Menurutnya, anak belajar dengan meniru, sehingga nilai-nilai integritas dapat tertanam secara natural ketika ayah menunjukkan tindakan nyata yang jujur dan bertanggung jawab.
Ia mencontohkan sejumlah perilaku sederhana yang dapat menjadi bagian dari pendidikan antikorupsi di rumah. Misalnya, tidak membuat alasan palsu saat terlambat, tidak mengambil barang milik orang lain, serta menepati janji kepada anak. “Anak belajar dari yang mereka lihat. Kalau ayahnya berani berkata jujur meskipun sulit, anak akan merekam itu sebagai nilai hidup,” tambah Arifatul.
Ia juga menyinggung bahwa berbagai penelitian memperlihatkan betapa kuatnya pengaruh figur ayah dalam membentuk moralitas anak. Pengaruh tersebut bukan hanya terkait disiplin, tetapi lebih pada bagaimana anak memandang nilai kejujuran dan keberanian untuk bersikap benar.
Konsistensi Ayah dan Pentingnya Hadir dalam Pengasuhan
Dalam penjelasannya, Arifatul menegaskan bahwa keluarga merupakan tempat pertama bagi setiap nilai sosial ditanamkan. Karena itu, ketika ayah hadir dan konsisten menunjukkan perilaku antikorupsi, hal tersebut menjadi contoh kuat yang memengaruhi cara anak memahami integritas. Ia menilai bahwa kehadiran ayah tidak dapat digantikan oleh institusi manapun, sebab ikatan emosional yang terbangun dalam keluarga jauh lebih kuat dibandingkan pendidikan formal.
Menurut Arifatul, sikap seperti tidak mencari alasan palsu, tidak melanggar aturan kecil dalam rumah, dan selalu terbuka pada anak merupakan langkah nyata yang dapat membentuk karakter jangka panjang. Ia menekankan bahwa nilai tersebut sebenarnya menjadi modal sosial yang penting bagi masa depan, terutama untuk menciptakan generasi yang keberaniannya tidak hanya sebatas berbicara tetapi juga bertindak.
Dorongan untuk Penguatan Program Karakter Berbasis Keluarga
Dalam kesempatan yang sama, Arifatul juga menyampaikan bahwa pendidikan antikorupsi tidak bisa hanya diserahkan pada sekolah ataupun lembaga penegak hukum. Ia mendorong pemerintah daerah dan komunitas keluarga untuk memperluas program penguatan karakter, baik melalui pelatihan parenting maupun penyediaan modul pendidikan antikorupsi berbasis keluarga.
Arifatul menilai bahwa semakin luas program tersebut dijalankan, semakin besar pula pemahaman orang tua, terutama ayah, mengenai pentingnya memberikan keteladanan sejak dini. Ia juga melihat bahwa perubahan perilaku keluarga dapat menjadi kontribusi jangka panjang dalam pencegahan korupsi di masa depan.
“Keluarga adalah benteng pertama pendidikan antikorupsi. Jika ayah hadir, terlibat, dan konsisten menunjukkan integritas, kita sedang menyiapkan generasi yang lebih berani melawan korupsi,” ujarnya.
Pernyataan tersebut mempertegas bahwa pola asuh merupakan langkah preventif yang tak bisa diabaikan. Ketika keluarga menjadi ruang pertama untuk belajar nilai luhur, maka langkah-langkah besar dalam pemberantasan korupsi dapat dimulai dari hal kecil yang dilakukan setiap hari di rumah.
Nilai Kehidupan yang Ditanamkan dari Kebiasaan Sehari-hari
Menurut Arifatul, inti dari pendidikan antikorupsi di keluarga bukanlah hal yang rumit atau membutuhkan materi khusus. Yang dibutuhkan hanyalah konsistensi dalam perilaku dan kejujuran dalam tindakan. Hal-hal kecil yang terlihat sederhana justru memberi pengaruh besar bagi perkembangan karakter anak.
Ia menekankan bahwa anak kecil mudah meniru dan merekam apa yang mereka lihat di sekelilingnya. Karena itu, ketika seorang ayah mampu menunjukkan sikap jujur saat menghadapi kesulitan, hal tersebut akan menjadi pelajaran hidup bagi anak. Di sinilah letak nilai penting dari peran seorang ayah sebagai role model dalam membentuk integritas.
Arifatul juga menggarisbawahi bahwa sikap bertanggung jawab, termasuk dalam perkara sehari-hari, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan antikorupsi. Nilai tersebut dapat tumbuh ketika ayah menunjukkan keteladanan.
Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Menteri PPPA Tegaskan Peran Ayah Dinilai Penting dalam Membangun Sikap Antikorupsi Anak
- Rabu, 03 Desember 2025
Menko Zulhas Tegaskan Ketahanan Pangan Nasional Makin Kuat Tanpa Impor
- Rabu, 03 Desember 2025
Berita Lainnya
Menko Zulhas Tegaskan Ketahanan Pangan Nasional Makin Kuat Tanpa Impor
- Rabu, 03 Desember 2025
Wamendagri Bima Arya Koordinasikan Pemulihan Cepat Pascabencana Padang
- Rabu, 03 Desember 2025
Ditjen Hubud Salurkan Bantuan Pemulihan Korban Bencana Aceh-Sumatera
- Rabu, 03 Desember 2025
Zulhas Imbau Petani Lampung Selatan Rawat Hutan untuk Kurangi Risiko Bencana
- Rabu, 03 Desember 2025
Terpopuler
1.
2.
Cara Mengatasi YouTube Usang di HP Android dan iOS
- 03 Desember 2025
3.
4.
Ditjen Hubud Salurkan Bantuan Pemulihan Korban Bencana Aceh-Sumatera
- 03 Desember 2025








