Upaya Pemkab Aceh Besar Mengusulkan Panglima Teuku Nyak Makam Sebagai Pahlawan Nasional

Upaya Pemkab Aceh Besar Mengusulkan Panglima Teuku Nyak Makam Sebagai Pahlawan Nasional
Upaya Pemkab Aceh Besar Mengusulkan Panglima Teuku Nyak Makam Sebagai Pahlawan Nasional

JAKARTA — Pemerintah Kabupaten Aceh Besar semakin gencar mengupayakan pengusulan Panglima Teuku Nyak Makam untuk mendapatkan pengakuan sebagai Pahlawan Nasional. Langkah konkret diambil melalui penyelenggaraan Seminar Usulan Pahlawan Nasional yang dilaksanakan di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar, Kecamatan Ingin Jaya.

Pembukaan Seminar oleh Pemkab Aceh Besar

Seminar ini dibuka secara resmi oleh Asisten I Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Besar Bidang Tata Pemerintahan, Keistimewaan, dan Kesejahteraan Rakyat, Farhan AP. Beliau hadir mewakili Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh Besar, Bahrul Jamil, S.Sos., M.Si.

Dalam pidatonya, Farhan menggarisbawahi pentingnya seminar ini sebagai bagian dari perjuangan mengakui jasa Teuku Nyak Makam. "Sejarah telah mencatat bahwa Panglima Teuku Nyak Makam adalah sosok yang sangat berjasa dalam mempertahankan kedaulatan Aceh dari penjajahan Belanda. Oleh karena itu, kita semua harus berupaya semaksimal mungkin agar beliau mendapatkan pengakuan yang layak sebagai Pahlawan Nasional," tegas Farhan.

Beliau juga berharap seminar ini dapat menggali lebih dalam tentang kontribusi Teuku Nyak Makam dalam sejarah dan menyusun dokumen pendukung yang diperlukan dalam proses usulan ke pemerintah pusat.

Dukungan dari Berbagai Pihak

Seminar ini dihadiri oleh 32 peserta dan menghadirkan tiga narasumber yang membicarakan berbagai aspek perjuangan Teuku Nyak Makam melawan kolonialisme Belanda. Dari unsur TNI, akademisi, ahli waris, hingga tokoh masyarakat hadir untuk mendukung penuh pengusulan ini. Kabid Daya Sosial Dinas Sosial Aceh, Safwan S.Ag, MM, menegaskan komitmen Pemerintah Aceh untuk mencapai usulan ini. "Aceh Besar merupakan lumbung pahlawan. Oleh karena itu, selain Teuku Nyak Makam, kami juga mendorong masyarakat untuk mengusulkan pahlawan-pahlawan lainnya dari daerah ini yang telah berjuang demi bangsa dan tanah air," jelas Safwan.

Pemerintah Aceh juga memiliki rencana untuk menggelar seminar serupa di Aula Kodam Iskandar Muda. Tujuannya adalah memperkenalkan sosok Teuku Nyak Makam secara lebih luas kepada para pengambil kebijakan di tingkat provinsi sebelum pengajuan ke pemerintah pusat.

Peran dan Dukungan Kodam Iskandar Muda

Dukungan penuh juga datang dari Panglima Kodam Iskandar Muda, yang mengimbau ahli waris untuk melengkapi dokumen administrasi yang diperlukan. Pangdam IM bahkan menyatakan kesediaannya untuk mengantarkan dokumen tersebut langsung ke Kementerian Sosial RI guna mempercepat pengusulan. Hal ini diharapkan dapat memudahkan proses pengajuan sehingga gelar Pahlawan Nasional bisa segera disematkan kepada Teuku Nyak Makam.

Plt Kepala Dinas Sosial Aceh Besar, Aulia Rahman, S.STP, M.Si., juga menegaskan optimisme Pemkab dalam upaya ini. "Hari ini bukan hanya Kabupaten Aceh Besar yang mengusulkan Teuku Nyak Makam sebagai Pahlawan Nasional, tetapi Pangdam IM juga sangat mendukung penuh usulan ini. Oleh karena itu, sebelum tanggal 11 April, kita harus memastikan bahwa semua dokumen telah lengkap agar pengusulan ini bisa diajukan ke pemerintah pusat," ujarnya.

Profil dan Perjuangan Teuku Nyak Makam

Teuku Nyak Makam dikenal sebagai panglima perang Aceh yang cerdik dan ahli strategi militer, yang membuat Belanda gentar. Dia dipercaya sebagai Mudabbiru Syarqiah, penegak kedaulatan Aceh di wilayah timur, sekaligus Panglima Mandala Kerajaan Aceh di Sumatera Timur dan Aceh Timur.

Sejarah mencatat bahwa Belanda mengakui satu pejuang Aceh setara dengan 100 tentara mereka, dan Teuku Nyak Makam dinilai 10 kali lebih kuat daripada pejuang Aceh lainnya, setara dengan 1.000 tentara Belanda. Namun, perjuangan heroiknya berakhir tragis ketika diserang oleh 2.000 tentara Belanda di bawah pimpinan Letnan Kolonel G.F. Soeters pada 21 Juli 1896 dalam kondisi sangat lemah akibat sakit.

Tragisnya, Teuku Nyak Makam ditangkap dan dibawa ke Kampung Gigieng. Di sana, ia mengalami perlakuan keji; dipancung dan tubuhnya dicincang di hadapan istri, anak, dan penduduk Lamnga yang dipaksa menyaksikan eksekusi brutal tersebut.

Penghormatan dan Harapan Masa Depan

Dengan semakin kuatnya suara dukungan dari berbagai pihak, besar harapan bahwa perjuangan Teuku Nyak Makam akan dihormati secara nasional dengan dianugerahkannya gelar Pahlawan Nasional. Pemkab Aceh Besar bersama Pemerintah Aceh dan Kodam Iskandar Muda akan terus mengawal proses ini hingga ke tingkat pusat, memastikan semua persyaratan administrasi terpenuhi sebelum batas pengajuan 11 April 2025.

Aceh Besar berkomitmen untuk tidak melupakan para pahlawannya, dan kini saatnya bagi Teuku Nyak Makam untuk diabadikan dalam sejarah bangsa sebagai seorang pahlawan yang berjuang untuk kedaulatan Aceh dan Indonesia. Seminar ini juga menjadi bukti bahwa peran serta komunitas dan pemerintah dalam menghormati jasa para pejuang menjadi fondasi kuat bagi upaya ini.

Partisipasi dan Dukungan Komunitas

Keterlibatan berbagai pihak dalam seminar ini menunjukkan dukungan luas bagi pengusulan Teuku Nyak Makam sebagai Pahlawan Nasional. Hadir secara aktif Kabid Daya Sosial Dinas Sosial Aceh, Safwan, perwakilan dari Kodim 0101/KBA, Kabag Hukum Setdakab Aceh Besar, Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Aceh Besar, Forkopimcam dan TKSK Mesjid Raya, ahli waris keluarga Teuku Nyak Makam, pilar-pilar sosial Aceh Besar, serta tokoh masyarakat, mahasiswa, dan LSM yang bersama-sama mendukung revisi sejarah penting ini.

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat Aceh dan Indonesia secara umum untuk mengenal dan menghargai jasa-jasa Teuku Nyak Makam. Dukungan yang kuat dari masyarakat diharapkan dapat memberi dorongan tambahan dalam upaya memperoleh pengakuan resmi dari pemerintah pusat.

Dengan demikian, seminar dan upaya Kali ini mencerminkan sebuah pergerakan bersejarah yang tidak hanya menyoroti kontribusi penting Teuku Nyak Makam tetapi juga memperkuat nilai-nilai nasionalisme dan penghargaan terhadap sejarah perjuangan nasional.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Keputusan Erick Thohir Mengundang Kembali Choi Ju Young ke Timnas Indonesia: Langkah Strategis PSSI

Keputusan Erick Thohir Mengundang Kembali Choi Ju Young ke Timnas Indonesia: Langkah Strategis PSSI

Pemulihan Jalur Kereta Api Akibat Banjir di Grobogan: Pegawai KAI Kerja Tanpa Libur Selama 15 Hari

Pemulihan Jalur Kereta Api Akibat Banjir di Grobogan: Pegawai KAI Kerja Tanpa Libur Selama 15 Hari

Jadwal Pemesanan Tiket Kereta Api Lebaran 2025: Siapkan Pemesanan Anda dari Sekarang!

Jadwal Pemesanan Tiket Kereta Api Lebaran 2025: Siapkan Pemesanan Anda dari Sekarang!

Kebijakan Penghematan Anggaran oleh Prabowo Subianto: Dampak dan Implikasinya bagi Ekonomi Indonesia

Kebijakan Penghematan Anggaran oleh Prabowo Subianto: Dampak dan Implikasinya bagi Ekonomi Indonesia

Kebun Energi Biang Banjir di Pohuwato Gorontalo: Ancaman Deforestasi dan Risiko Hidrometeorologis

Kebun Energi Biang Banjir di Pohuwato Gorontalo: Ancaman Deforestasi dan Risiko Hidrometeorologis