Golden Eagle Energy (SMMT) Raup Kenaikan Penjualan Besar Hingga Kuartal III-2025
- Selasa, 11 November 2025
JAKARTA - PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) kembali mencatatkan kinerja cemerlang di tengah dinamika industri batubara global.
Perusahaan tambang ini berhasil menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam laporan keuangan sembilan bulan pertama tahun 2025, menandai momentum positif yang memperkuat posisinya di sektor energi nasional.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, SMMT berhasil membukukan penjualan sebesar US$ 90,47 juta hingga kuartal III-2025. Capaian ini meningkat tajam 241,65% secara tahunan (year on year) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 26,48 juta. Lonjakan ini menjadi bukti nyata strategi ekspansi dan efisiensi operasional yang diterapkan manajemen mulai membuahkan hasil.
Baca JugaFreeport Indonesia Minta Percepatan Divestasi Saham 12 Persen, Ini Alasannya
Ekspor Jadi Penopang Utama Kinerja
Pertumbuhan penjualan SMMT sebagian besar disokong oleh peningkatan ekspor ke pihak berelasi, yang mencapai US$ 67,57 juta. Porsi ini menunjukkan kontribusi dominan dari pasar luar negeri terhadap total penjualan perusahaan. Sementara itu, penjualan domestik ke pihak ketiga tercatat sebesar US$ 22,89 juta, menandakan bahwa permintaan di pasar dalam negeri tetap stabil.
Kinerja ekspor yang kuat mencerminkan kemampuan SMMT dalam membaca peluang pasar global, khususnya di tengah fluktuasi harga batubara yang masih cukup tinggi pada 2025. Selain itu, strategi diversifikasi pasar menjadi langkah penting bagi perusahaan untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.
Beban Produksi Naik Seiring Kenaikan Volume Penjualan
Sejalan dengan peningkatan aktivitas produksi dan penjualan, beban pokok penjualan SMMT juga turut meningkat sebesar 241,80% yoy menjadi US$ 83,81 juta per kuartal III-2025, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 24,52 juta. Meski beban naik signifikan, perusahaan masih mampu menjaga margin keuntungan yang sehat.
Dengan capaian tersebut, laba kotor SMMT melonjak 239,80% yoy menjadi US$ 6,66 juta, naik dari US$ 1,96 juta di kuartal III-2024. Peningkatan ini menegaskan bahwa efisiensi operasional dan pengelolaan biaya menjadi kunci penting bagi perusahaan dalam menjaga profitabilitas di tengah ekspansi yang agresif.
Laba Sebelum Pajak dan Kurs Positif Dorong Hasil Akhir
SMMT juga mencatat laba sebelum pajak sebesar US$ 5,56 juta, meningkat 171,22% yoy dibandingkan periode sebelumnya sebesar US$ 2,05 juta. Pertumbuhan ini turut dipengaruhi oleh adanya laba selisih kurs senilai US$ 1,23 juta, yang memberikan tambahan positif terhadap pendapatan perusahaan.
Kinerja keuangan yang solid ini menunjukkan bahwa SMMT tidak hanya bergantung pada volume penjualan, tetapi juga mampu memanfaatkan peluang dari faktor eksternal seperti pergerakan nilai tukar untuk memperkuat laba.
Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar US$ 3,89 juta pada akhir kuartal III-2025. Angka ini tumbuh 106,91% yoy dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya sebesar US$ 1,88 juta. Pertumbuhan laba bersih ini menandakan fundamental perusahaan yang semakin kuat, dengan strategi bisnis yang terarah dan efisien.
Aset Perusahaan Terus Menguat
Selain dari sisi pendapatan dan laba, total aset SMMT juga mengalami peningkatan. Pada akhir kuartal III-2025, aset perusahaan mencapai US$ 87,90 juta, atau naik 4,51% dibandingkan posisi akhir tahun 2024 yang sebesar US$ 84,11 juta.
Kenaikan ini mencerminkan ekspansi berkelanjutan yang dilakukan perusahaan dalam memperkuat basis operasional, baik dari sisi infrastruktur maupun kapasitas produksi. Dengan peningkatan aset ini, SMMT memiliki ruang yang lebih luas untuk mengoptimalkan kegiatan tambang dan memperluas portofolio bisnisnya.
Prospek Cerah di Tengah Dinamika Industri
Kinerja positif yang dicatatkan SMMT tidak terlepas dari tren kebutuhan energi global yang masih tinggi, terutama dari sektor industri dan pembangkit listrik di negara-negara Asia. Permintaan batubara yang kuat membuat perusahaan memiliki prospek cerah dalam jangka menengah, meski tantangan terkait transisi energi hijau tetap menjadi isu yang perlu diperhatikan.
Ke depan, SMMT diperkirakan akan terus fokus pada strategi peningkatan efisiensi biaya, optimalisasi ekspor, serta inovasi dalam pengelolaan tambang berkelanjutan. Dengan landasan keuangan yang solid dan kinerja yang konsisten meningkat, SMMT berpotensi memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain penting di industri batubara nasional.
Selain itu, peluang diversifikasi bisnis juga terbuka lebar. Perusahaan-perusahaan tambang di Indonesia, termasuk SMMT, mulai mengarahkan perhatian pada sektor energi terbarukan dan mineral kritis sebagai langkah antisipatif menghadapi perubahan arah kebijakan energi global.
Kinerja positif yang berhasil dicatatkan sepanjang 2025 menjadi indikator kuat bahwa SMMT mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan dukungan ekspor yang kuat, efisiensi operasional, serta manajemen risiko yang terukur, SMMT diyakini akan tetap kompetitif di tengah dinamika ekonomi global yang menantang.
Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
6 Manfaat Tertawa bagi Kesehatan Tubuh dan Pikiran yang Mengejutkan
- Rabu, 26 November 2025
Berita Lainnya
Simak Jadwal KA Bandara YIA Selasa 25 November 2025, Tarif Hanya Rp20 Ribu
- Selasa, 25 November 2025
Update Jadwal KRL Solo – Yogyakarta 25, 26, 27 November 2025, Perjalanan Lancar dan Tepat Waktu
- Selasa, 25 November 2025
Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Update Selasa 25 November 2025
- Selasa, 25 November 2025
Freeport Indonesia Targetkan Produksi Emas 43 Ton Tahun 2028-2029
- Selasa, 25 November 2025
Terpopuler
1.
Kebutuhan Ikan untuk Program MBG Diproyeksikan Terus Meningkat
- 26 November 2025
2.
KLH Targetkan Pemprov Tuntaskan Penyusunan Data P3LH Tahun 2026
- 26 November 2025
3.
BNPB Laporkan 2.919 Kejadian Bencana Terjadi Hingga November 2025
- 26 November 2025
4.
5.
Syarat Kesehatan Ketat Tentukan Keberangkatan Calon Jamaah Haji 2026
- 26 November 2025











