Strategi Pemkab Kutim Percepat Pembangunan Wilayah Bangun Prasarana, Sarana, hingga Utilitas Umum

Strategi Pemkab Kutim Percepat Pembangunan Wilayah Bangun Prasarana, Sarana, hingga Utilitas Umum
Strategi Pemkab Kutim Percepat Pembangunan Wilayah Bangun Prasarana, Sarana, hingga Utilitas Umum

KUTAI TIMUR Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) terus mempercepat pembangunan wilayah untuk menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakatnya. Salah satu fokus utama adalah pengembangan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) yang mendukung berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, kesehatan, maupun lingkungan. Dalam hal ini, Pemkab Kutim berupaya memenuhi standar pembangunan berkelanjutan dengan menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Pentingnya Infrastruktur dalam Pembangunan Berkelanjutan

Infrastruktur yang memadai menjadi pilar utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Terutama dalam hal prasarana, sarana, dan utilitas umum, yang memberikan dampak langsung pada kenyamanan hidup. Pembangunan prasarana yang baik diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah, menciptakan akses yang lebih mudah bagi masyarakat, serta mendukung perekonomian daerah.

Baca Juga

Sepanjang 2024, 3,4 Juta Ton FABA dari PLN Dimanfaatkan Jadi Berbagai Bahan Pendukung Infrastruktur Masyarakat

Pemkab Kutim menyadari bahwa tanpa adanya infrastruktur yang solid, pencapaian SDGs akan terhambat. SDGs, yang menekankan pengentasan kemiskinan, peningkatan kesehatan, pendidikan yang merata, dan keberlanjutan lingkungan, tidak akan tercapai dengan optimal tanpa adanya pembangunan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kutim, Ahmad Iip Makrup, menjelaskan bahwa Pemkab Kutim berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pembangunan di sektor prasarana dan utilitas umum. "Kami terus berupaya memperbaiki dan membangun infrastruktur yang mendukung kualitas hidup masyarakat, mulai dari jalan, drainase lingkungan, sanitasi, hingga penyediaan air bersih," ujar Ahmad.

Pembangunan Infrastruktur Jalan di Kutim

Salah satu aspek penting yang mendapat perhatian Pemkab Kutim adalah pembangunan jalan. Jalan merupakan sarana vital yang menunjang mobilitas warga dan membuka akses ke berbagai sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, serta sektor ekonomi. Pada tahun 2023, Pemkab Kutim melakukan peningkatan dan pemeliharaan jalan sepanjang 35,45 km, dengan proporsi jalan mantap sebesar 27,93 persen. Total panjang jaringan jalan di Kabupaten Kutim mencapai 1.789,31 km, terdiri dari jalan negara, provinsi, dan kabupaten.

Pemkab Kutim juga fokus pada peningkatan infrastruktur transportasi untuk mendukung perekonomian dan memperlancar distribusi barang dan jasa. Dengan meningkatkan kondisi jalan dan jembatan, aksesibilitas antar desa dan kecamatan di Kutim akan semakin baik, memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk beraktivitas, serta menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau. 

Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi yang Layak

Sektor utilitas umum, khususnya air bersih, juga menjadi fokus utama Pemkab Kutim. Penyediaan air bersih merupakan salah satu komponen utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sejalan dengan SDG 6 yang menargetkan penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak bagi semua orang. Pemkab Kutim, melalui Perumda Air Minum, telah melayani 18 kecamatan yang terdiri dari 57 desa dengan cakupan pelayanan teknis mencapai 80,60 persen. Hal ini mencakup 233.040 jiwa penduduk yang terlayani air bersih, yang berarti hampir 80 persen penduduk Kutim sudah memiliki akses terhadap air bersih yang layak.

Selain air bersih, Pemkab Kutim juga memperhatikan pembangunan sanitasi yang memadai. Sanitasi yang baik berfungsi untuk mencegah berbagai penyakit, serta mendukung kesehatan masyarakat secara umum. Dengan penyediaan sanitasi yang layak, kualitas hidup warga Kutim pun diharapkan dapat meningkat, sesuai dengan tujuan pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Pembangunan Perumahan dan Pengurangan Rumah Tidak Layak Huni

Pembangunan perumahan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum juga menjadi prioritas Pemkab Kutim. Dalam upaya meningkatkan kualitas hunian, pada 2023, Pemkab berhasil menambah 23 persen kawasan permukiman yang telah dilengkapi dengan fasilitas umum yang memadai. Hal ini berkontribusi pada penurunan jumlah unit rumah tidak layak huni sebanyak 0,24 persen. Pemkab Kutim terus berupaya agar lebih banyak masyarakat dapat tinggal di rumah yang layak, dengan lingkungan yang bersih dan sehat, serta akses ke berbagai fasilitas dasar.

Sumber Daya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berbasis berkelanjutan di Kutim tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga pada pelestarian lingkungan. Pemkab Kutim terus mengedepankan prinsip pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, untuk memastikan bahwa setiap langkah pembangunan tidak merusak ekosistem yang ada. Hal ini sesuai dengan komitmen pemerintah daerah untuk memenuhi SDG 9, yang menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan.

Tantangan dalam Pembangunan Infrastruktur di Kutim

Meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai, Pemkab Kutim tetap menghadapi berbagai tantangan dalam pembangunan infrastruktur. Salah satunya adalah masalah ketersediaan lahan yang memadai, terutama di daerah perkotaan yang terus berkembang pesat. Di samping itu, koordinasi antara berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, pengembang, dan masyarakat, juga menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan proyek infrastruktur ini.

Namun, Pemkab Kutim tetap optimis dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan infrastruktur yang memadai. Dengan langkah-langkah yang terus dilakukan, Pemkab berharap dapat mewujudkan Kutim sebagai daerah yang berkembang pesat, dengan kualitas hidup yang lebih baik dan berkelanjutan.

Pemkab Kutim telah menetapkan strategi pembangunan yang berfokus pada penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum yang memadai untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Melalui pembangunan jalan, penyediaan air bersih, sanitasi, dan perumahan yang layak, Pemkab Kutim berupaya mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dengan komitmen dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan pembangunan infrastruktur di Kutim dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan berbasis berkelanjutan ini akan terus mendorong Kutim menjadi daerah yang semakin maju, dengan masyarakat yang sejahtera, sehat, dan hidup dalam lingkungan yang bersih dan nyaman.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Menteri Perumahan Maruarar Sirait Setuju Program Tapera Bersifat Sukarela untuk Akses Perumahan Terjangkau

Menteri Perumahan Maruarar Sirait Setuju Program Tapera Bersifat Sukarela untuk Akses Perumahan Terjangkau

Kenaikan Tarif PPN Berpotensi Meningkatkan Harga Rumah di Indonesia

Kenaikan Tarif PPN Berpotensi Meningkatkan Harga Rumah di Indonesia

Dody Hanggodo Usulkan Inpres Air Bersih untuk Mendukung Program 3 Juta Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Dody Hanggodo Usulkan Inpres Air Bersih untuk Mendukung Program 3 Juta Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Harga Rumah Tipe 36 Bisa Turun Hingga Rp 10 Juta, Ini Penyebabnya

Harga Rumah Tipe 36 Bisa Turun Hingga Rp 10 Juta, Ini Penyebabnya

Perumahan Terjangkau di Kota Jambi, Pilihan Rumah Subsidi di Bawah Rp 200 Juta

Perumahan Terjangkau di Kota Jambi, Pilihan Rumah Subsidi di Bawah Rp 200 Juta