Harga Batu Bara Terus Anjlok Selama Empat Hari: Tanda-Tanda 'Kiamat' bagi Industri?
- Selasa, 24 Desember 2024
JAKARTA - Harga batu bara global terus menunjukkan penurunan signifikan. Pada perdagangan Senin, 23 Desember 2024, harga batu bara Newcastle untuk kontrak pengiriman Januari 2025 merosot ke angka US$124,5 per ton, mengalami penurunan sebanyak 1,41% dari posisi sebelumnya. Hal ini menandai tren penurunan dalam empat hari berturut-turut, menambah kesan bahwa 'kiamat' bagi industri batu bara semakin nyata.
Menurut data dari Barchart, penurunan harga batu bara Newcastle ini tidak hanya terjadi sesaat. Pekan lalu, harga komoditas ini juga ambruk sebanyak 2,64% secara point-to-point (ptp), menunjukkan sentimen negatif yang telah bertahan selama delapan minggu berturut-turut. Bahkan, dalam empat minggu terakhir, koreksi harga berkisar antara 2%-3%.
Situasi ini memicu kekhawatiran di kalangan industri, mengingat permintaan batu bara dunia diperkirakan mencapai rekor baru pada 2024. Meski demikian, harga terus merana di tengah dinamika pasar global.
Rekor Permintaan Namun Harga Melemah
Penggunaan batu bara global diperkirakan mencapai rekor sebanyak 8,7 miliar ton pada 2023, dengan proyeksi tetap berada pada level hampir rekor selama beberapa tahun ke depan. Fenomena ini dipicu oleh krisis gas global akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Badan Energi Internasional (IEA) mencatat bahwa sejak invasi Rusia ke Ukraina, harga gas global melonjak, mendorong produksi, perdagangan, dan pembangkit listrik dari batu bara mencapai level tertinggi sepanjang masa.
"Pemulihan batu bara setelah pandemi Covid-19 membuat konsumsi ini diproyeksikan mencapai puncak baru sebesar 8,77 miliar ton pada akhir 2023. Level ini diprediksi akan tetap stabil hingga 2027," kata Keisuke Sadamori, Direktur Pasar Energi dan Keamanan IEA.
Peran China dan India dalam Permintaan Global
Permintaan dari China tetap menjadi elemen kunci dalam dinamika ini. Untuk pembangkit listrik, China mengonsumsi batu bara 30% lebih banyak dibandingkan negara lainnya. Sementara itu, di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, penggunaan batu bara telah melewati masa puncaknya dengan penurunan masing-masing diperkirakan sebesar 5% dan 12% tahun ini.
Di Inggris, penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik resmi berakhir setelah pembangkit terakhirnya di Ratcliffe-on-Soar, Nottinghamshire, menutup operasinya pada bulan September.
China diperkirakan mengalami pertumbuhan permintaan sebesar 1% pada 2024, mencapai rekor baru sebanyak 4,9 miliar ton. India juga diharapkan mengalami pertumbuhan lebih dari 5%, naik menjadi 1,3 miliar ton, sebuah level yang sebelumnya hanya dicapai oleh China.
"Penerapan teknologi energi bersih yang cepat sedang membentuk kembali sektor listrik global, yang menyumbang dua pertiga dari penggunaan batu bara dunia," ungkap Sadamori.
Masa Depan Energi dan Tantangan Cuaca
Walaupun demikian, ledakan energi terbarukan yang diproyeksikan dalam beberapa tahun ke depan diharapkan dapat menahan penggunaan batu bara, meskipun permintaan listrik di negara-negara berkembang diperkirakan akan melonjak. Prediksi ini diyakini dapat menahan permintaan batu bara hingga tiga tahun mendatang sebelum mulai mengalami penurunan pada akhir dekade ini.
Keprihatinan tetap ada mengenai faktor cuaca, khususnya di China yang merupakan konsumen batu bara terbesar di dunia. "Faktor cuaca dan kecepatan pertumbuhan permintaan listrik akan sangat memengaruhi tren jangka pendek permintaan batu bara," tambah Sadamori.
Dengan lingkungan ekonomi global yang terus berubah dan ketidakpastian iklim yang kian meningkat, industri batu bara menghadapi tantangan besar. Penurunan harga ini menjadi sinyal bagi pelaku industri untuk cepat beradaptasi dan memperhatikan dinamika pasar dengan lebih waspada.
Dinamika pasar energi dalam jangka pendek hingga menengah menuntut perhatian lebih, terutama dalam membentuk strategi yang dapat meredam efek tekanan harga dan menyesuaikan dengan permintaan global yang berfluktuasi. Diharapkan, industri dapat merespons tantangan ini dengan inovasi dan penyesuaian strategis yang tepat waktu.
Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Sekolah Dapat Pinjam Bus TNI AD untuk Studi Wisata Tanpa Biaya, Ini Syaratnya
- Senin, 03 Februari 2025
Eksplorasi Sejarah dan Keindahan di Kebun Raya Bogor: 19 Spot Wisata yang Wajib Dikunjungi
- Senin, 03 Februari 2025
Mengunjungi Keindahan Tersembunyi Kolam Bunga Lita di Kapuas Hulu: Warisan Alam dan Legenda
- Senin, 03 Februari 2025
Terpopuler
1.
2.
Apakah Ganti Nomor HP Bisa Membuat Utang Pinjol Terhapus?
- 25 Januari 2025
3.
Cara Cepat Meningkatkan Followers Instagram
- 24 Januari 2025