PT Bank Mega Syariah Berikan Pembiayaan US$ 10 Juta kepada Arsari Tambang: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Syariah di Tahun 2025

PT Bank Mega Syariah Berikan Pembiayaan US$ 10 Juta kepada Arsari Tambang: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Syariah di Tahun 2025
PT Bank Mega Syariah Berikan Pembiayaan US$ 10 Juta kepada Arsari Tambang: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Syariah di Tahun 2025

Jakarta — Dalam upaya memperkuat modal kerja dan mendukung investasi jangka panjang, PT Bank Mega Syariah (BMS) telah memberikan fasilitas pembiayaan sebesar US$ 10 juta atau sekitar Rp 165 miliar kepada PT Solder Tin Andalan Indonesia, anak usaha dari Arsari Tambang. Pembiayaan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi serta efisiensi operasional perusahaan, seiring dengan misi pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri tambang Indonesia.

Pembiayaan ini disusun dengan skema berbasis syariah sesuai dengan prinsip keuangan Islam, menawarkan fleksibilitas untuk pendanaan modal kerja dan investasi jangka panjang. Tujuan dari skema pembiayaan ini tidak hanya untuk memperkuat struktur modal kerja, tetapi juga mendukung ekspansi bisnis serta hilirisasi industri. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah produk pertambangan serta daya saing ekspor nasional, Selasa, 4 Februari 2025.

Penandatanganan perjanjian kerja sama resmi dilakukan pada 31 Januari 2025 di Jakarta. Dokumen tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo, dan Direktur PT Solder Tin Andalan Indonesia, An Sudarno. Acara itu turut dihadiri oleh jajaran eksekutif dari CT Corp termasuk Chairul Tanjung sebagai CEO, serta Hashim Sujono Djojohadikusumo, CEO dari Arsari Group, bersama para pemangku kepentingan utama dari kedua grup perusahaan.

Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo, menyatakan optimisme terhadap prospek sektor pertambangan di tahun 2025. Menurutnya, sektor ini akan tetap menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. "Selain prospek ekspor produk pertambangan yang masih cukup baik, hal ini merupakan peluang strategis bagi Bank Mega Syariah untuk merambah pasar dan mendukung pertumbuhan pembiayaan di sektor korporasi," ungkap Yuwono dalam sebuah pernyataan resminya, Selasa, 4 Februari 2025.

Diketahui, hingga tahun 2024, Bank Mega Syariah telah menyalurkan pembiayaan komersial lebih dari Rp 3,99 triliun, mengalami kenaikan sebesar 12,10% dari Rp 3,56 triliun pada tahun sebelumnya (yoy). Pertumbuhan ini juga berkontribusi terhadap total pembiayaan yang melonjak 10,97% menjadi lebih dari Rp 7,7 triliun dari Rp 6,99 triliun pada tahun sebelumnya. Sukses menjaga kualitas aset dengan rasio non-performing financing (NPF) di bawah 1% menjadi pencapaian tersendiri bagi bank dalam mempertahankan manajemen risiko yang kuat serta prinsip kehati-hatian.

Kinerja solid Bank Mega Syariah pada tahun 2024 juga terlihat dari pertumbuhan aset yang mencatatkan pertumbuhan sebesar Rp 16,04 triliun, atau meningkat 10,15% (YoY). Di balik kinerja positif tersebut, laba sebelum pajak juga mengalami peningkatan sebesar 6,26% menjadi Rp 332 miliar.

"Bank Mega Syariah terus mendorong pertumbuhan bisnis di tahun 2025 melalui sinergi pembiayaan untuk proyek strategis, pengembangan pembiayaan ritel dengan pengelolaan risiko yang baik, serta penguatan layanan kepada nasabah," tambah Yuwono, menekankan fokus bank dalam menghadapi tantangan dan peluang di tahun yang baru.

Di tengah tantangan ekonomi global dan nasional, langkah proaktif yang diambil oleh PT Bank Mega Syariah dan PT Solder Tin Andalan Indonesia mencerminkan komitmen industri keuangan syariah dalam mendukung sektor bisnis strategis di Indonesia. Sinergi ini diharapkan mampu menjadi salah satu penggerak utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah yang lebih inklusif dan berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang.

Tri Kismayanti

Tri Kismayanti

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

OJK Umumkan Pembubaran Dana Pensiun Inti, Efektif Sejak November 2024

OJK Umumkan Pembubaran Dana Pensiun Inti, Efektif Sejak November 2024

Proyeksi Pertumbuhan Aset Dana Pensiun 2025: OJK Optimistis Capai 11%

Proyeksi Pertumbuhan Aset Dana Pensiun 2025: OJK Optimistis Capai 11%

OJK Dorong Literasi Aset Kripto untuk Lindungi Konsumen dan Majukan Industri

OJK Dorong Literasi Aset Kripto untuk Lindungi Konsumen dan Majukan Industri

OJK Soroti Tantangan Ekonomi Global di 2025: Transformasi dan Inovasi Jadi Kunci Pertumbuhan

OJK Soroti Tantangan Ekonomi Global di 2025: Transformasi dan Inovasi Jadi Kunci Pertumbuhan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Terbitkan Peraturan Baru Tentang Rahasia Bank: POJK 44/2024

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Terbitkan Peraturan Baru Tentang Rahasia Bank: POJK 44/2024