Perjalanan Wisata Domestik 2024 Mencapai Rekor 1,02 Miliar, Memecahkan Catatan Sebelum Pandemio

Perjalanan Wisata Domestik 2024 Mencapai Rekor 1,02 Miliar, Memecahkan Catatan Sebelum Pandemi

Jakarta - Tahun 2024 mencatatkan tonggak sejarah baru bagi pariwisata domestik Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa wisata domestik menembus angka spektakuler 1,02 miliar perjalanan. Angka ini memecahkan rekor sebelumnya sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Menurut BPS, jumlah perjalanan wisata domestik pada tahun 2024 adalah yang tertinggi sejak awal catatan statistik 2019. Angka tersebut menunjukkan antusiasme perjalanan dalam negeri yang telah pulih sepenuhnya pasca pandemi. Sebagai perbandingan, tahun 2019 hanya mencatat sekitar 722 juta perjalanan domestik. Pelaksana tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan hal tersebut dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, pada Senin, 3 Februari 2025. "Angka ini menandakan lonjakan signifikan yang menunjukkan gairah masyarakat untuk berwisata kembali," ujarnya.

Perjalanan wisatawan domestik 2024 juga menunjukkan pertumbuhan drastis dibandingkan tahun 2023, dengan peningkatan sebesar 21,61 persen. Pada tahun 2023, hanya tercatat 838,7 juta perjalanan wisata dalam negeri. Faktor-faktor pendorong kenaikan ini adalah pelonggaran pembatasan akibat pandemi serta peningkatan kepercayaan masyarakat untuk kembali beraktivitas normal.

Desember 2024 mencatat puncak perjalanan tertinggi dengan 101,1 juta perjalanan wisata di dalam negeri. Angka ini meningkat sebesar 25,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 80,54 juta perjalanan. Amalia menjelaskan, "Peningkatan ini dipengaruhi oleh libur akhir tahun, Natal, dan perayaan Tahun Baru yang merupakan momentum penting bagi keluarga untuk berwisata," terangnya.

Dominasi Provinsi Jawa Timur

Data BPS juga mengungkapkan bahwa Provinsi Jawa Timur menjadi destinasi favorit bagi wisatawan domestik pada Desember 2024. Hampir seperlima dari total perjalanan menuju provinsi ini, menjadikannya hotspot utama. Posisi strategis Jawa Timur dengan berbagai atraksi wisata dan kekayaan budaya lokal dianggap menjadi daya tarik utama.

Tak hanya Jawa Timur, Pulau Jawa secara keseluruhan menjadi tujuan paling populer bagi wisatawan domestik. Sebanyak 69,19 persen dari total perjalanan dalam negeri pada tahun 2024 berfokus di pulau ini. Ini menggambarkan pesona Pulau Jawa yang memiliki beragam destinasi dan aksesibilitas transportasi yang baik.

Perjalanan Luar Negeri Tetap Meningkat

Sementara angka perjalanan domestik meningkat, BPS juga mencatat kenaikan dalam perjalanan internasional. Sepanjang tahun 2024, terdapat 8,9 juta perjalanan keluar negeri oleh warga Indonesia. Angka ini naik 18,99 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, angka ini masih di bawah capaian sebelum pandemi pada 2019 yang mencapai 11,7 juta perjalanan. "Perlahan tapi pasti, perjalanan keluar negeri mulai bangkit meski belum mencapai puncaknya seperti sebelum pandemi," jelas Amalia.

Pemulihan sektor pariwisata menjadi sinyal positif bagi perekonomian Indonesia pasca pandemi. Indikator peningkatan perjalanan wisata ini menunjukkan adanya perputaran ekonomi yang lebih aktif di sektor-sektor terkait, dari transportasi, perhotelan, hingga kuliner.

Panduan untuk Pemangku Kepentingan

Pemerintah dan pemangku kepentingan di sektor pariwisata diharapkan dapat memanfaatkan tren positif ini. Investasi dalam infrastruktur dan promosi wisata terus diperlukan untuk menjaga momentum pertumbuhan. Peningkatan kualitas atraksi wisata dan layanan bagi wisatawan harus menjadi prioritas.

"Mendorong perkembangan destinasi wisata di luar Pulau Jawa bisa menjadi strategi untuk penyebaran ekonomi yang lebih merata dan mengurangi kepadatan di satu titik," kata Amalia. Inovasi dan adaptasi terhadap teknologi digital juga menjadi aspek vital dalam meningkatkan daya saing pariwisata domestik.

Harapan Besar untuk Masa Depan

Perjalanan wisata domestik yang mencapai rekor ini memberikan harapan baru bagi industri pariwisata dan perekonomian Indonesia. Optimisme tumbuh seiring dengan menjamurnya ragam kegiatan dan festival lokal yang mendukung pariwisata. Ke depan, dengan dukungan kolaboratif dari pemerintah, swasta, dan masyarakat, industri ini siap untuk lebih bersinar.

Dalam konteks pemulihan ekonomi global, keberhasilan Indonesia dalam memulihkan sektor pariwisata domestik menempatkan negara ini sebagai salah satu contoh untuk diikuti. Apresiasi dan dukungan terhadap potensi pariwisata lokal perlu terus ditingkatkan untuk meraih manfaat jangka panjang yang maksimal.

Dengan momentum ini, asa bagi pengembangan destinasi baru dan layanan berkualitas kian terbuka lebar. Kini, saatnya memastikan bahwa pariwisata Indonesia berkembang berkelanjutan dan inklusif, memberikan manfaat bagi semua lapisan masyarakat.

Semoga pencapaian ini menjadi batu loncatan bagi pariwisata Indonesia menuju kejayaan yang lebih besar di kancah internasional. Kita nantikan inovasi dan terobosan berikutnya di sektor ini pada tahun-tahun mendatang.