JAKARTA - Upaya percepatan pemulihan pascabencana di Kota Padang, Sumatera Barat, kembali mendapat dorongan signifikan setelah Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto turun langsung memastikan kebutuhan mendesak di lapangan.
Dengan fokus pada pembukaan akses dan pemulihan sarana mendasar, Bima menekankan bahwa koordinasi lintas daerah dan instansi menjadi kunci untuk menormalkan kembali aktivitas warga. Melalui pendekatan ini, pemerintah berharap proses pemulihan dapat dilakukan lebih cepat dan menyeluruh, terutama di wilayah yang mengalami kerusakan parah akibat banjir dan material longsor.
Pemulihan Akses Jadi Prioritas Mendesak
Dalam keterangannya di Jakarta, Bima menjelaskan bahwa dirinya bersama Wali Kota Padang Fadly Amran telah meninjau salah satu titik kritis yang membutuhkan tindakan cepat. Menurutnya, lokasi tersebut memerlukan pembersihan dan pembukaan kembali akses jalan agar distribusi bantuan dapat berjalan lancar.
“Saya bersama Pak Wali (Kota Padang Fadly Amran) mengunjungi satu titik yang perlu segera dilakukan pemulihan. Ada kebutuhan untuk pembersihan, membuka kembali akses jalan, perlu alat berat, perlu juga unit-unit Damkar untuk melakukan pembersihan, tadi saya sudah koordinasikan,” ujar Bima.
Ia menegaskan bahwa langkah cepat menjadi elemen penting dalam mengurangi dampak lanjutan bagi warga. Karena itu, dirinya langsung mengoordinasikan dukungan alat berat dan kendaraan pemadam kebakaran (Damkar) untuk mempercepat proses pembersihan dan normalisasi wilayah terdampak.
Koordinasi dengan Daerah Sekitar untuk Tambahan Dukungan
Untuk memastikan ketersediaan alat dan personel tambahan, Bima menjelaskan bahwa ia segera berkomunikasi dengan Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri. Tujuannya adalah mengerahkan unit Damkar dari daerah sekitar yang dinilai cukup dekat dan memungkinkan bergerak lebih cepat menuju Padang.
“Tadi saya telepon langsung Pak Dirjen Adwil, jadi Damkar yang dari daerah sekitar, mungkin dari Jambi, dari Bengkulu, mungkin bisa bergerak ke sini,” ujarnya.
Upaya ini menandai perlunya mobilisasi sumber daya regional untuk mempercepat pemulihan. Dengan keterlibatan daerah lain, beban penanganan dapat diperingan dan wilayah terdampak bisa segera mendapatkan dukungan yang lebih memadai.
Mitigasi Jangka Panjang untuk Lindungi Warga
Tidak hanya menyoroti kebutuhan jangka pendek, Bima juga memberi perhatian khusus pada pentingnya pembangunan infrastruktur mitigasi bencana. Salah satunya adalah pembangunan dam sebagai pengendali banjir dan pelindung warga yang tinggal di kawasan rentan.
“Karena ini sangat dibutuhkan oleh warga. Dan Pak Wali sudah merencanakan untuk melakukan relokasi. Jadi warga sudah diminta, ya, untuk memahami kondisinya, untuk pindah ke lokasi lebih aman,” kata Bima.
Pembangunan dam tersebut dianggap langkah strategis untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang. Selain itu, rencana relokasi warga menjadi salah satu opsi yang sedang digodok pemerintah daerah demi memastikan keselamatan jangka panjang masyarakat.
Pendataan Kebutuhan Warga Diperketat
Dalam proses pemulihan, Bima menegaskan perlunya pendataan kebutuhan warga secara akurat agar bantuan yang diberikan tepat sasaran. Data tersebut nantinya akan dikoordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan efektif.
Selain itu, ia juga memastikan pelayanan administrasi kependudukan tetap berjalan, terutama bagi warga yang kehilangan dokumen penting. Untuk itu, ia telah memerintahkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk memberikan layanan jemput bola.
“Karena warga pasti membutuhkan itu, KTP, KK, itu kami teruskan untuk jemput bola. Jadi dicetak diantarkan,” jelas Bima.
Komitmen ini dinilai penting karena dokumen kependudukan merupakan syarat utama bagi warga untuk mendapatkan berbagai bentuk bantuan pemerintah.
Kesiapsiagaan Dinas Kesehatan Ditekankan
Bima juga meminta seluruh dinas terkait, khususnya Dinas Kesehatan, untuk siaga dalam menghadapi potensi masalah kesehatan pascabencana. Ia mengingatkan bahwa pascabencana seringkali memunculkan risiko penyakit menular, sehingga ketersediaan obat-obatan harus tetap terjamin.
Upaya ini merupakan bagian dari strategi penanganan menyeluruh agar pemulihan berjalan tidak hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga dari aspek kesehatan masyarakat. Pemerintah berharap langkah preventif tersebut dapat menekan potensi munculnya wabah penyakit di lokasi terdampak.
Apresiasi Pemerintah Daerah atas Dukungan Pusat
Wali Kota Padang Fadly Amran menyampaikan apresiasinya atas perhatian dan dukungan yang diberikan Wamendagri. Menurutnya, bantuan berupa personel, alat berat, dan unit Damkar sangat dibutuhkan mengingat skala kerusakan yang terjadi.
“Karena kita bisa lihat sendiri, ini sudah hari ke-6, namun kita bisa lihat ini pekerjaan, bukan pekerjaan ringan,” kata Fadly.
Ia menambahkan bahwa dukungan dari pemerintah pusat sangat membantu mempercepat pemulihan dan memulihkan aspek vital kehidupan warga. Pemerintah daerah berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan hingga kondisi Padang pulih secara menyeluruh.
Pemulihan Pascabencana Diperkuat Sinergi Berkelanjutan
Secara keseluruhan, upaya Wamendagri dalam mengoordinasikan alat berat dan unit Damkar menjadi bukti bahwa pemerintah pusat berkomitmen untuk hadir secara konkret dalam penanganan bencana.
Langkah cepat, koordinasi lintas daerah, serta perhatian terhadap mitigasi jangka panjang menunjukkan bahwa pemulihan tidak hanya dilakukan untuk jangka pendek, tetapi juga diarahkan pada penguatan ketahanan wilayah.
Dengan sinergi yang terus dijaga antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan instansi terkait, proses pemulihan diharapkan dapat berlangsung lebih efektif dan memberikan perlindungan bagi masyarakat di masa mendatang.