Sido Muncul Dorong Ekspor, Bidik Pertumbuhan Penjualan Hingga 17 Persen Dalam 5 Tahun
- Rabu, 12 November 2025
JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) menegaskan komitmennya untuk memperkuat posisi di pasar global.
Dengan ekspor yang terus meningkat, perusahaan menargetkan kontribusi penjualan internasional hingga 15–17% dalam 3–5 tahun ke depan. Strategi ini sejalan dengan langkah SIDO memperluas jangkauan produk dan menyesuaikan inovasi dengan kebutuhan konsumen di luar negeri.
Perluasan Pasar Ekspor yang Konsisten
Baca JugaFreeport Indonesia Minta Percepatan Divestasi Saham 12 Persen, Ini Alasannya
Direktur Sido Muncul, Budiyanto, menyampaikan bahwa kontribusi ekspor terhadap total pendapatan perseroan sepanjang sembilan bulan 2025 mencapai 9,7%. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan capaian tahun penuh 2024 sebesar 6,8%. Target kontribusi ekspor tahun ini sebenarnya 10%, namun SIDO optimistis untuk menembus kisaran 15–17% dari total penjualan dalam beberapa tahun mendatang.
“ Kami masih menerobos pasar-pasar ekspor untuk dikembangkan ke arah 15–17% dari total penjualan dalam 3–5 tahun ke depan,” jelas Budiyanto saat menghadiri Investalk BRI Danareksa Sekuritas. Saat ini, SIDO telah hadir di sekitar 30 negara, mulai dari Asia hingga Afrika.
Fokus Produk Sesuai Pasar Lokal
Di Malaysia, SIDO menekankan ekspor produk Kuku Bima dan Tolak Angin, yang menyumbang sekitar 4% dari total penjualan ekspor. Sementara itu, Filipina dan Nigeria masing-masing menyumbang 1–2% dari penjualan global perseroan. Di Filipina, Tolak Angin menjadi produk unggulan, sedangkan di Nigeria, produk energy drink menjadi andalan.
Langkah ini menunjukkan strategi SIDO dalam menyesuaikan produk dengan preferensi lokal untuk meningkatkan penetrasi pasar. Meski begitu, perusahaan tidak menutup kemungkinan menjajaki negara baru, terutama di wilayah Indochina dan Afrika yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan ekonomi tinggi.
Pendekatan Strategis dan Kemitraan Lokal
Manajemen SIDO menambahkan, selain memperluas pasar, perusahaan juga fokus memperkuat penjualan melalui kemitraan strategis dan pendekatan pemasaran lokal. “Di pasar internasional, kami memperluas ke Afrika dan Indochina dengan kemitraan strategis dan pendekatan pemasaran lokal,” ungkap manajemen. Pendekatan ini dinilai mampu mendorong penetrasi lebih luas sekaligus menumbuhkan loyalitas konsumen di pasar global.
Selain itu, SIDO juga berupaya menghadirkan produk baru yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan konsumen di negara tujuan ekspor. Strategi ini diyakini akan menjaga pertumbuhan pendapatan dan laba bersih perseroan sepanjang 2025.
Pertumbuhan Pendapatan dan Segmen Penjualan
Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, SIDO berhasil membukukan pendapatan senilai Rp2,72 triliun, tumbuh 3,89% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,62 triliun. Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan di berbagai segmen bisnis perusahaan.
Segmen jamu herbal dan suplemen mencatatkan pendapatan Rp1,60 triliun, naik 3,92% dari posisi Rp1,54 triliun pada periode Januari–September 2024. Segmen makanan dan minuman pun tumbuh 4,39% menjadi Rp1,02 triliun. Sementara itu, segmen farmasi mengalami penurunan pendapatan 1,84% menjadi Rp93,53 miliar.
Laba Bersih Meningkat Sejalan Pertumbuhan
Setelah dikurangi berbagai biaya dan pajak, SIDO mencatatkan laba bersih sebesar Rp818,54 miliar untuk periode Januari–September 2025. Laba ini naik 5,19% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 senilai Rp778,11 miliar. Torehan ini menunjukkan efektivitas strategi ekspansi dan penguatan penjualan global yang diterapkan perusahaan.
Optimisme Pertumbuhan Jangka Panjang
Dengan langkah ekspansi pasar internasional, inovasi produk, serta kemitraan strategis di luar negeri, SIDO menegaskan optimisme terhadap pertumbuhan pendapatan di masa mendatang. Target kontribusi ekspor yang lebih tinggi diyakini dapat mendorong pertumbuhan penjualan global sekaligus meningkatkan posisi SIDO sebagai pemain utama di industri jamu dan minuman herbal internasional.
Sido Muncul membuktikan bahwa ekspor bukan sekadar pelengkap pendapatan, tetapi bagian integral dari strategi pertumbuhan perusahaan. Dengan fokus pada penetrasi pasar internasional, pengembangan produk sesuai kebutuhan lokal, dan kemitraan strategis, SIDO menyiapkan fondasi kuat untuk pertumbuhan 15–17% dari total penjualan dalam lima tahun ke depan. Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa SIDO siap bersaing dan memperluas jejaknya di pasar global.
Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kemendagri Dorong Percepatan Laporan Progres Penegasan Batas Desa Nasional
- Rabu, 26 November 2025
Berita Lainnya
Simak Jadwal KA Bandara YIA Selasa 25 November 2025, Tarif Hanya Rp20 Ribu
- Selasa, 25 November 2025
Update Jadwal KRL Solo – Yogyakarta 25, 26, 27 November 2025, Perjalanan Lancar dan Tepat Waktu
- Selasa, 25 November 2025
Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Update Selasa 25 November 2025
- Selasa, 25 November 2025
Freeport Indonesia Targetkan Produksi Emas 43 Ton Tahun 2028-2029
- Selasa, 25 November 2025
Terpopuler
1.
Ratu Belanda Kunjungi Pabrik Sragen untuk Dorong Edukasi Keuangan
- 26 November 2025
2.
Prabowo Siapkan Skema Kesejahteraan Baru untuk Para Atlet Indonesia
- 26 November 2025
3.
4.
Peneliti Indonesia Jadi Penulis Utama Temuan Rafflesia Hasseltii
- 26 November 2025
5.
Cara Menghilangkan Iklan di HP Vivo yang Tiba-tiba Muncul
- 26 November 2025












