Ratu Belanda Kunjungi Pabrik Sragen untuk Dorong Edukasi Keuangan

Ratu Belanda Kunjungi Pabrik Sragen untuk Dorong Edukasi Keuangan

JAKARTA - Kunjungan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti ke Kabupaten Sragen memberikan sorotan berbeda terhadap isu kesejahteraan buruh, khususnya terkait literasi keuangan.

Alih-alih sekadar kunjungan kenegaraan, kehadiran Ratu Maxima justru menjadi momentum untuk memperkenalkan pentingnya pengelolaan finansial yang sehat bagi para pekerja. 

Dalam lawatan ke PT Glory, sebuah pabrik tekstil di Desa Bener, Ngrampal, Jawa Tengah, Selasa, 25 November 2025, ia menempatkan isu kesehatan finansial sebagai inti pembicaraan. Fokus tersebut menjadi bagian dari perannya sebagai Utusan PBB untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA) sekaligus mendukung program RISE atau Reimagining Industry to Support Equality.

Baca Juga

Wamenkes Ingatkan Penanganan Pasien Darurat Harus Langsung Tanpa Rujukan

Ratu Maxima, yang dikenal aktif dalam advokasi pemberdayaan ekonomi kelompok rentan, tiba di lokasi pada pukul 10.37 WIB. Agenda utamanya adalah berdialog langsung dengan empat pekerja pabrik untuk memahami tingkat literasi dan kebiasaan keuangan mereka. 

Dari pengelolaan pendapatan hingga rencana jangka panjang, seluruh materi diskusi tersebut diarahkan pada upaya mendorong pekerja memiliki pondasi finansial yang kokoh. Hal ini sejalan dengan visi program RISE yang digagas untuk memberikan edukasi dan peningkatan kesejahteraan bagi buruh, termasuk dalam konteks kesetaraan gender.

Peran Program RISE dalam Mendorong Kesejahteraan Buruh

Dalam kesempatan itu, Senior Manager PT Glory, Mashuri Kahar, menjelaskan alasan perusahaannya menjadi bagian dari program RISE. Menurutnya, Glory di Sragen menjadi salah satu lokasi yang terpilih karena komitmennya terhadap peningkatan kapasitas pekerja, terutama dalam aspek literasi keuangan. “Kami memang ada program RISE, jadi untuk kesetaraan gender. Kebetulan Glory di Sragen ini terpilih,” ujar Mashuri pada Selasa.

Mashuri menerangkan bahwa program RISE bertujuan memperkenalkan edukasi finansial yang dapat memperbaiki kondisi ekonomi pekerja. Pemahaman mengenai anggaran rumah tangga, kemampuan menabung, serta pengelolaan cicilan dinilai sangat menentukan stabilitas keuangan setiap individu. Dengan kondisi finansial yang lebih tertata, ia meyakini produktivitas pekerja dapat meningkat secara signifikan. 

“Jadi program ini sebenarnya lebih ke edukasi untuk individu dengan tujuan jika keuangan rumah tangga baik, otomatis bisa meningkatkan produktivitas di perusahaan,” jelasnya.

Upaya edukasi tersebut dianggap sangat relevan dengan tantangan ekonomi yang dihadapi sebagian besar buruh pabrik. Dengan pendapatan yang tetap, kemampuan manajemen keuangan menjadi faktor penting untuk memastikan pekerja dapat memenuhi kebutuhan keluarga tanpa terbebani cicilan atau risiko keuangan lainnya. Melalui program RISE, PT Glory berharap tercipta lingkungan kerja yang lebih sejahtera dan produktif.

Fokus Ratu Maxima pada Penguatan Literasi Keuangan

Sebagai Utusan PBB untuk Kesehatan Finansial, Ratu Maxima memiliki misi global untuk memperluas akses finansial yang inklusif dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan. Kunjungannya ke Sragen mencerminkan keseriusan misi tersebut di tingkat akar rumput. Dengan berdialog langsung bersama pekerja, Ratu Maxima ingin melihat secara nyata bagaimana kebiasaan finansial mereka terbentuk dan apa saja tantangan yang dihadapi.

Dalam sesi diskusi, empat buruh yang dipilih menceritakan pengalaman mereka mulai dari bagaimana mereka menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung, menyesuaikan kebutuhan dengan kemampuan finansial, hingga mengelola cicilan rumah tangga. Melalui percakapan inilah Ratu Maxima mengumpulkan gambaran lengkap tentang kondisi finansial pekerja di Indonesia, khususnya sektor industri tekstil.

Keterlibatan langsung Ratu Maxima menunjukkan pendekatan inklusif dalam mendorong perubahan. Alih-alih memberikan arahan dari jarak jauh, ia memilih untuk mendengar langsung suara para pekerja. Metode ini dianggap lebih efektif untuk merumuskan strategi peningkatan literasi keuangan yang sesuai dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia.

Antusiasme Pemerintah Daerah Menyambut Kunjungan Kerajaan

Kunjungan Ratu Maxima ke Sragen turut mendapat apresiasi dari pemerintah daerah. Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, menyampaikan rasa bangganya atas kehadiran sosok penting dari Belanda tersebut. Menurutnya, Ratu Maxima menunjukkan sikap yang ramah, hangat, dan mudah berbaur dengan masyarakat. “Ia sangat humble, hangat, dan senang bisa berkunjung ke Kabupaten Sragen,” ujar Sigit.

Di balik sambutan hangat tersebut, Bupati Sigit juga mengungkapkan harapannya terkait warisan budaya dan benda bersejarah dari Indonesia yang kini berada di Belanda. Ia berharap kunjungan kerja ini dapat membuka peluang bagi upaya pemulangan peninggalan penting, terutama yang berasal dari Sragen dan berkaitan dengan manusia purba atau benda purbakala lainnya. 

“Tentu harapan kami karena masih banyak peninggalan Indonesia yang ada di Belanda, maka kami berharap beberapa peninggalan penting yang terutama berasal dari Indonesia, khususnya Sragen, terkait manusia purba dan benda purbakala lainnya bisa dipulangkan kembali ke Indonesia,” katanya.

Ia juga menambahkan harapan agar Ratu Maxima kembali berkunjung ke Sragen dengan agenda yang lebih mendalam dan bersifat khusus di masa mendatang. “Semoga nanti masih ada kesempatan beliau ke Sragen untuk kepentingan yang lebih khusus,” tutup Sigit.

Kunjungan yang Berorientasi pada Pemberdayaan

Melalui kunjungan ini, terlihat bahwa isu kesejahteraan buruh tidak hanya menjadi perhatian pemerintah Indonesia, tetapi juga mendapat dukungan dari komunitas internasional. 

Peran Ratu Maxima dalam mendorong edukasi finansial memberikan perspektif baru mengenai bagaimana perusahaan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup pekerjanya. Pendekatan ini bukan hanya mengarah pada peningkatan kemampuan individu, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan.

Dengan hadirnya program RISE, PT Glory dan para pekerjanya mendapatkan dorongan untuk membangun pola keuangan yang lebih sehat. Kunjungan ini sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi global dalam membangun ekosistem industri yang lebih adil, inklusif, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan buruh.