Pertumbuhan Kredit Industri Pengolahan Terkait Hilirisasi Capai 15,29% di September 2024
- Selasa, 04 Februari 2025
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan peningkatan signifikan dalam penyaluran kredit kepada industri pengolahan yang berkaitan dengan hilirisasi, mencapai pertumbuhan sebesar 15,29% secara tahunan (year on year/YoY) hingga September 2024.
Laporan Surveillance Perbankan Indonesia (LSPI) kuartal III/2024 mengungkapkan bahwa subsektor industri seperti pengolahan kelapa sawit, logam nonbesi, dan manufaktur elektronik telah mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencatat pertumbuhan sebesar 6,64% YoY, Selasa, 4 Februari 2025.
Peningkatan kredit ini terutama didorong oleh subsektor industri pengolahan logam bukan besi, yang mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 28,52% setelah mengalami kontraksi sebesar 11,44% pada September 2023. "Peningkatan penyaluran kredit kepada industri pengolahan terkait hilirisasi tersebut dipicu oleh pertumbuhan kredit pada subsektor industri pengolahan logam bukan besi yang tumbuh sebesar 28,52%," jelas OJK dalam laporannya yang diterbitkan pada Senin, 3 Januari 2025.
Dalam hal kontribusi terhadap total kredit industri pengolahan, tiga subsektor ini menyumbang 17,96%, yang setara dengan Rp207,91 triliun dari total penyaluran kredit yang mencapai Rp1.158,41 triliun. Secara keseluruhan, kontribusi kredit sektor ini juga mencapai angka 2,74% dari total penyaluran kredit industri perbankan yang berjumlah Rp7.579,25 triliun per September 2024.
"Hal ini menunjukkan kontribusi penyaluran kredit kepada subsektor industri pengolahan yang berkaitan dengan hilirisasi cukup signifikan, meskipun masih terdapat ruang untuk meningkatkan kontribusi perbankan terhadap sektor ini," tambah OJK.
Beberapa bank besar di Indonesia menyikapi pertumbuhan ini dengan positif, dengan penegasan bahwa hilirisasi adalah kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) atau BNI menilai hilirisasi bukanlah konsep baru bagi mereka. Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyatakan bahwa BNI telah memiliki portofolio kredit yang meliputi sektor mineral, batu bara, perkebunan, dan kehutanan. "Jadi, kita sudah punya portofolio yang kurang lebih Rp60 triliun di sini," ujarnya dalam paparan kinerja keuangan BNI 2024, yang diadakan pada Rabu, 22 Januari 2025.
Royke melanjutkan bahwa angka ini menegaskan pengalaman BNI dalam penyaluran pembiayaan hilirisasi dan inovasi produk terkait. "Kami menyambut baik program hilirisasi yang digalakkan pemerintah, sebagaimana portofolio kredit yang dimiliki BNI saat ini," tambahnya.
Di lain pihak, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA juga mengakui pentingnya hilirisasi dalam pertumbuhan kredit korporasi mereka. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan bahwa pembiayaan ke sektor-sektor seperti produk mineral, minyak kelapa sawit (CPO), dan pertambangan telah mendorong pertumbuhan kredit korporasi BCA sebesar 15,7% YoY, mencapai Rp426,8 triliun. "Kita sangat support hilirisasi, luar biasa. Jadi dari 15,7% itu separuhnya adalah hilirisasi dan CPO," kata Jahja dalam forum yang diadakan pada Kamis, 23 Januari 2025.
Jahja menambahkan bahwa permintaan kredit untuk hilirisasi masih memiliki potensi untuk berkembang di masa depan, meskipun bergantung pada kondisi pasar dan investasi yang ada. "Jika di masa depan ada permintaan tambahan kredit hilirisasi, terutama dari CPO dan bidang-bidang bisnis lainnya, tentu kita akan menyambutnya dengan baik," jelasnya.
Peningkatan penyaluran kredit ini tidak hanya menandai komitmen bank-bank besar terhadap industrialisasi berkelanjutan di Indonesia, tetapi juga mencerminkan upaya bersama antara sektor keuangan dan pemerintah dalam memacu hilirisasi, membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan daya saing global.
Baca JugaKPK Panggil Tiga Saksi Kunci dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana PSBI dan OJK
Tri Kismayanti
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Puluhan Warga Unjuk Rasa di Kantor Badan Bank Tanah, Tuntut Penyelesaian Reforma Agraria
- Selasa, 04 Februari 2025
Bank Sumut Catat Peningkatan Laba Bersih pada 2024, NPL Gross Turun dan DPK Tumbuh Positif
- Selasa, 04 Februari 2025
Percepatan Reforma Agraria di Penajam Paser Utara: Badan Bank Tanah Pastikan Ketersediaan Lahan
- Selasa, 04 Februari 2025
KPK Panggil Tiga Saksi Kunci dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana PSBI dan OJK
- Selasa, 04 Februari 2025
Terpopuler
1.
2.
Apakah Ganti Nomor HP Bisa Membuat Utang Pinjol Terhapus?
- 25 Januari 2025
3.
Cara Cepat Meningkatkan Followers Instagram
- 24 Januari 2025