Mentan Tegaskan Stok Beras Aman untuk Daerah Bencana Sumatera

Rabu, 03 Desember 2025 | 09:04:44 WIB
Mentan Tegaskan Stok Beras Aman untuk Daerah Bencana Sumatera

JAKARTA - Upaya menjaga ketersediaan pangan di tengah bencana menjadi perhatian utama pemerintah, terutama bagi wilayah yang kini mengalami banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Di saat akses masyarakat terhadap bahan pokok berpotensi terganggu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa stok beras di tiga wilayah tersebut berada dalam kondisi aman. Dengan penegasan ini, pemerintah ingin memastikan masyarakat tidak mengalami kekurangan pangan meski tengah menghadapi situasi darurat.

Dalam penyampaiannya pada jumpa pers di Jakarta, Selasa, Amran menekankan bahwa langkah-langkah cepat telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian bersama berbagai pihak terkait. Koordinasi langsung dengan Menteri Dalam Negeri menjadi salah satu aspek penting agar pasokan pangan, khususnya beras, dapat dipastikan tersedia bagi masyarakat terdampak.

Koordinasi Pemerintah untuk Menjamin Ketersediaan Beras

Amran menjelaskan bahwa komunikasi intensif dilakukan untuk memastikan suplai pangan tidak terhambat. “Tidak akan ada kekurangan pangan. Kami jamin itu,” ujarnya. Berdasarkan laporan yang diterima, sejumlah daerah di kawasan bencana telah mengajukan permintaan beras. Meski dokumen resmi belum terbit, Kementerian Pertanian memutuskan untuk tetap menyalurkan bantuan demi memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat.

Ia mencontohkan beberapa permintaan seperti 100 ton dan 50 ton beras langsung dipenuhi saat itu juga. “Kami langsung keluarkan sekarang. Kami telepon, suratnya menyusul, karena ini darurat,” kata dia. Penyaluran cepat ini menjadi bagian dari respons darurat pemerintah untuk mencegah kekurangan pangan di titik-titik bencana.

Penempatan Cadangan Beras di Lokasi Strategis

Kementerian Pertanian telah menempatkan cadangan beras di berbagai titik strategis, termasuk lokasi terdampak bencana. Menurut Amran, hal ini dilakukan agar distribusi dapat dilakukan lebih cepat dan efisien. “Beras sudah berada pada titik-titik bencana. Ada di Sumatera, ada gudang di Aceh, kemudian di Padang,” jelasnya.

Cadangan pangan tersebut berasal dari stok khusus untuk kebutuhan bencana, yang memang disiapkan untuk menghadapi situasi darurat seperti sekarang. Tim dari Kementerian Pertanian bersama Bulog juga telah berada langsung di lapangan untuk memastikan penyaluran berjalan tanpa hambatan.

Amran menyebutkan bahwa total permintaan beras hingga saat ini telah mencapai 40 ribu ton. “Kami langsung katakan keluarkan beras sesuai permintaan. Sampai hari ini total permintaan mencapai 40 ribu ton,” ungkapnya. Angka tersebut menunjukkan besarnya kebutuhan yang harus dipenuhi, terutama pada wilayah yang terdampak paling parah.

Distribusi Berdasarkan Rekomendasi BNPB dan Pemerintah Daerah

Untuk memastikan penyaluran tepat sasaran, Kementan mengikuti rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah. Dengan prosedur ini, bantuan disalurkan berdasarkan tingkat kebutuhan di setiap wilayah terdampak. “Semua daerah yang minta, kami penuhi, hanya administrasinya menyusul. Supaya jangan ada saudara-saudara kita kelaparan. Sekali lagi, kami pastikan beras, khususnya beras tercukupi,” tegas Amran.

Meski administrasi formal menjadi bagian dari prosedur penyaluran, pemerintah memilih memprioritaskan kebutuhan warga. Mekanisme percepatan ini memastikan bahwa beras dapat langsung dikirimkan meski dokumen baru menyusul di kemudian hari.

Respons Cepat terhadap Isu Harga Beras di Aceh Tengah

Di tengah penyaluran bantuan ini, muncul laporan mengenai harga beras 15 kilogram yang kabarnya mencapai Rp500 ribu di Aceh Tengah. Menanggapi informasi tersebut, Amran mengaku segera menugaskan tim untuk mengecek kondisi di lapangan. “Menurut saya tidak mungkin harganya sebesar itu. Kami langsung cek, dan segera kirim pasokan beras ke sana karena ada beras di lokasi. Yang penting bahan pokok dulu kita bereskan,” ujarnya.

Pemerintah ingin memastikan tidak ada pihak yang mengambil keuntungan di tengah situasi bencana. Karena itu, pengecekan harga dan ketersediaan stok di lapangan menjadi bagian penting dari evaluasi langsung. Selain itu, penambahan pasokan dilakukan untuk memberikan stabilitas agar harga pangan tetap terjaga.

Komitmen Pemerintah Menjaga Stabilitas Pangan di Tengah Bencana

Ketersediaan pangan yang aman menjadi pesan utama yang ingin disampaikan pemerintah. Fokus utama adalah memastikan warga di wilayah bencana tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan beras. Dengan distribusi yang dilakukan secara cepat dan koordinasi lintas kementerian serta lembaga, pemerintah ingin memastikan kebutuhan dasar warga dapat terpenuhi tanpa hambatan.

Seiring peningkatan intensitas bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Indonesia, mekanisme penyaluran pangan darurat menjadi semakin penting. Keberadaan cadangan beras di titik strategis dan tim yang bergerak cepat di lapangan menunjukkan kesiapan pemerintah menghadapi kondisi ini.

Melalui penegasan yang berulang dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pemerintah menargetkan tidak ada warga yang mengalami kekurangan pangan meskipun sedang menghadapi situasi darurat. Dengan komitmen ini, stabilitas kebutuhan pokok diharapkan tetap terjaga, sementara penanganan bencana dapat terus dilakukan secara paralel.

Terkini