Kemen PPPA Dorong Ruang Bermain Tradisional Jadi Alternatif Anak Indonesia

Selasa, 18 November 2025 | 10:17:28 WIB
Kemen PPPA Dorong Ruang Bermain Tradisional Jadi Alternatif Anak Indonesia

JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) tengah menginisiasi penyediaan ruang permainan tradisional di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Inisiatif ini bertujuan menciptakan alternatif aktivitas sosial bagi anak-anak, sekaligus menjaga kearifan lokal Indonesia.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, menekankan pentingnya menghadirkan ruang bermain yang melibatkan interaksi langsung, nilai kebersamaan, dan pembentukan karakter anak. Menurutnya, kondisi saat ini menunjukkan penggunaan media sosial yang tidak bijaksana dan minim pendampingan menjadi salah satu pemicu kekerasan pada anak.

"Dari kasus yang kami tangani langsung, 90 persen kekerasan yang melibatkan anak dipicu oleh penggunaan media sosial yang tidak bijaksana dan minim pendampingan. Anak-anak tidak bisa lagi sekadar dilarang bermain gawai. Karena itu, kami mencari solusi yang mampu menghadirkan interaksi langsung, nilai kebersamaan, dan pembentukan karakter," ungkap Menteri Arifah.

Filosofi Permainan Tradisional Bangun Karakter Anak

Arifah menekankan bahwa permainan tradisional sarat akan filosofi yang mengajarkan kejujuran, kedisiplinan, kerja sama, serta sportivitas, yang secara alami menumbuhkan karakter positif pada anak.

Dalam arahan yang disampaikannya pada Musyawarah Nasional Ke-2 Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI), Arifah menyatakan kesiapan kementerian untuk memperluas program ini ke seluruh provinsi agar anak-anak di berbagai daerah memiliki akses yang sama terhadap ruang bermain yang edukatif.

"KPOTI adalah mitra strategis kami dalam membangun kebersamaan, memperkuat karakter, dan menjaga nilai-nilai Pancasila di tengah keberagaman bangsa. Jika kita bergerak bersama, saya yakin permainan tradisional akan menjadi kekuatan besar dalam membentuk generasi anak Indonesia yang berbudaya, tangguh, dan berkarakter," tambah Arifah.

Kolaborasi dengan KPOTI di GBK

Kegiatan permainan tradisional di GBK akan diadakan setiap akhir pekan dan dilaksanakan berkolaborasi dengan KPOTI. Bentuk kegiatan ini mencakup permainan rakyat dan olahraga tradisional yang mengajarkan nilai strategis dan kerja sama. Beberapa permainan populer seperti congklak, gobak sodor, tarik tambang, dan egrang dipilih untuk mengembangkan kesabaran, keberanian, dan kekompakan anak.

Ketua Umum KPOTI Pusat, M. Zaini Alif, menjelaskan bahwa permainan tradisional lebih dari sekadar hiburan. Ia menilai setiap permainan menjadi media pembelajaran yang mengajarkan cara berpikir, bekerja sama, dan memahami dinamika sosial serta budaya.

"Dengan lebih dari 2.600 permainan rakyat dan olahraga tradisional, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tak tertandingi di dunia. Jika diintegrasikan dalam pendidikan, ruang publik, serta aktivitas masyarakat, permainan tradisional akan menjadi fondasi penting pembentukan karakter nasional sekaligus simbol kecerdasan budaya Indonesia di mata dunia," ungkap Zaini.

Museum Permainan Tradisional untuk Pelestarian Budaya

Selain penyediaan ruang bermain, Kemen PPPA juga mendorong pembentukan Museum Permainan Tradisional bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan. Museum ini diharapkan menjadi sarana pelestarian budaya sekaligus media edukasi bagi generasi muda untuk mengenal kekayaan permainan rakyat.

Langkah-langkah yang diambil Kemen PPPA menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah dalam memenuhi hak anak, memberikan alternatif sosial yang aman, serta mengurangi ketergantungan anak terhadap perangkat digital.

Menciptakan Lingkungan Belajar dan Bermain Sehat

Menteri Arifah menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerja sama berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, hingga komunitas masyarakat. Kolaborasi ini penting agar permainan tradisional tidak hanya menjadi hiburan sesaat, melainkan menjadi media pendidikan karakter yang konsisten dan berkelanjutan.

Dengan adanya program ini, anak-anak dapat memperoleh pengalaman sosial yang lebih kaya, mengembangkan kemampuan kognitif, emosional, dan motorik, serta menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Hal ini sejalan dengan misi Kemen PPPA untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal dan aman, sekaligus menjaga identitas budaya Indonesia tetap hidup di tengah modernisasi.

Langkah Strategis Pemerintah untuk Anak Indonesia

Secara keseluruhan, inisiatif Kemen PPPA menghadirkan ruang permainan tradisional di GBK dan rencana ekspansi ke seluruh provinsi menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengintegrasikan pendidikan karakter, pelestarian budaya, dan pemenuhan hak anak. Langkah ini diharapkan menjadi model bagi kota-kota lain dalam menyediakan alternatif kegiatan sosial yang mendidik dan menyenangkan bagi anak-anak Indonesia.

Terkini