JAKARTA - Fenomena langit kerap memantik rasa penasaran publik, terlebih ketika tampilannya tak biasa dan terekam kamera. Baru-baru ini, jagat media sosial diramaikan oleh kemunculan objek bercahaya merah yang bentuknya menyerupai ubur-ubur di langit saat badai.
Visual tersebut dengan cepat memicu beragam spekulasi, mulai dari dugaan fenomena aneh hingga klaim keterkaitan dengan keberadaan makhluk luar angkasa. Namun, di tengah riuhnya asumsi liar, Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA memberikan penjelasan ilmiah yang menenangkan sekaligus memperkaya pemahaman tentang peristiwa alam langka tersebut.
Melalui unggahan resminya di media sosial, NASA menegaskan bahwa objek mirip ubur-ubur merah itu bukanlah tanda kehadiran alien. Fenomena tersebut justru berkaitan erat dengan aktivitas cuaca ekstrem di atmosfer Bumi.
Baca Juga
Penjelasan ini didukung oleh foto yang diambil ilmuwan Nicolas Escurat dalam proyek Spritacular, sebuah inisiatif yang mendokumentasikan peristiwa listrik di lapisan atmosfer atas. Dengan pendekatan ilmiah, NASA mengajak publik melihat fenomena ini bukan sebagai misteri menakutkan, melainkan keajaiban alam yang masih terus dipelajari.
Fenomena Langit yang Viral di Media Sosial
Kemunculan objek bercahaya merah di langit badai menjadi viral karena tampilannya yang tidak lazim. Bentuknya menyerupai ubur-ubur dengan bagian atas yang terang dan sulur-sulur cahaya yang menjuntai ke bawah.
Banyak warganet mengaitkannya dengan penampakan alien atau fenomena supranatural lain. Kecepatan penyebaran informasi di media sosial membuat spekulasi berkembang lebih cepat daripada klarifikasi ilmiah.
NASA menilai reaksi tersebut wajar, mengingat fenomena ini memang jarang terlihat oleh mata manusia secara langsung. Apalagi, warna merah menyala dan bentuknya yang unik kerap diasosiasikan dengan sesuatu yang tidak biasa. Meski demikian, lembaga antariksa itu menegaskan tidak ada ancaman apa pun dari kejadian tersebut. Fenomena ini telah lama menjadi objek penelitian para ilmuwan yang tertarik pada aktivitas listrik di atmosfer Bumi.
Penjelasan Ilmiah dari NASA
Menurut NASA, objek yang tampak seperti ubur-ubur merah itu dikenal sebagai Sprite atau Stratospheric Perturbations Resulting from Intense Thunderstorm Electrification. Sprite merupakan fenomena cuaca langka yang terjadi akibat aktivitas listrik intens dari badai petir besar. Meski sudah dikenal dalam dunia sains, fenomena ini diakui masih sulit dipahami sepenuhnya.
"Kilatan merah sekilas di atas awan badai jadi salah satu fenomena listrik Bumi yang sulit dipahami!," kata NASA.
Pernyataan ini menegaskan bahwa Sprite bukanlah hal baru, tetapi masih menyimpan banyak pertanyaan ilmiah. NASA terus mendorong penelitian lanjutan untuk mengungkap mekanisme detail di balik kemunculannya.
Lokasi dan Bentuk Unik Sprite
Sprite terjadi pada ketinggian sekitar 50 hingga 90 kilometer di atas permukaan Bumi, tepatnya di lapisan mesosfer. Ketinggian ini jauh di atas awan badai tempat petir biasa terjadi. Karena itu, Sprite tidak mudah diamati dari permukaan tanah tanpa peralatan khusus.
Bentuknya yang menyerupai ubur-ubur berasal dari struktur visualnya. Bagian atas tampak seperti kepala yang bercahaya terang, sementara bagian bawahnya berupa sulur-sulur panjang yang menjalar ke arah bawah. Pola cahaya ini tercipta akibat pelepasan energi listrik yang bergerak melalui lapisan atmosfer dengan karakteristik tertentu. Visual unik inilah yang sering memicu salah tafsir di kalangan masyarakat awam.
Warna Merah dan Cara Mengamatinya
Warna merah cerah pada Sprite dihasilkan dari interaksi antara kondisi atmosfer dan nitrogen. Saat energi listrik menyembur melalui lapisan atmosfer atas, nitrogen bereaksi dan memancarkan cahaya merah yang khas. Proses ini terjadi sangat singkat, sehingga Sprite sering disebut sebagai bagian dari Transient Luminous Event.
Fenomena ini tidak bisa dilihat sembarangan. Diperlukan kamera berkecepatan tinggi atau sudut pandang dari luar angkasa untuk menangkapnya dengan jelas. Karena keterbatasan tersebut, setiap dokumentasi Sprite menjadi sangat berharga bagi para peneliti. NASA memanfaatkan rekaman seperti yang diambil Nicolas Escurat untuk memperluas pemahaman tentang dinamika listrik Bumi.
Dengan penjelasan ilmiah ini, NASA berharap publik tidak lagi terjebak pada spekulasi yang tidak berdasar. Alih-alih memicu ketakutan, kemunculan ubur-ubur merah di langit justru menjadi pengingat bahwa Bumi masih menyimpan banyak fenomena alam menakjubkan yang menanti untuk dipelajari lebih lanjut.
Celo
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Resep Chicken Steak Ala Resto Rumahan dengan Saus Melimpah Praktis yang Harus di Coba
- Kamis, 18 Desember 2025
10 Rekomendasi Kuliner Legendaris Surabaya Lezat Ikonik Penuh Cerita yang Wajib di Coba
- Kamis, 18 Desember 2025
Resep Waterless Chicken Claypot Praktis, Gurih, dan Hangatkan Suasana Rumah
- Kamis, 18 Desember 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
NASA Ungkap Penjelasan Fenomena Ubur Ubur Merah di Langit
- 18 Desember 2025
2.
Solusi Ampuh Atasi HP Lemot Akibat Memori Penuh
- 18 Desember 2025
3.
2.617 Pinjol dan Investasi Bodong Diblokir OJK
- 18 Desember 2025
4.
iPhone 18 Pro Hadir dengan Desain Baru Revolusioner
- 18 Desember 2025
5.
MyRepublic Salurkan Bantuan Kemanusiaan dan Literasi Digital Medan
- 18 Desember 2025











