Peluang Industri Kecil Menengah Optimalkan Pasar Kebutuhan Haji

Peluang Industri Kecil Menengah Optimalkan Pasar Kebutuhan Haji
Peluang Industri Kecil Menengah Optimalkan Pasar Kebutuhan Haji

JAKARTA - Industri kecil menengah (IKM) di Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang melalui pemanfaatan pasar kebutuhan haji dan umrah. 

Dengan jumlah penduduk muslim yang mencapai lebih dari 244 juta jiwa, potensi ekonomi dari kebutuhan jemaah haji dan umrah menjadi salah satu sektor yang dapat mendorong pertumbuhan industri domestik.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menegaskan bahwa peluang ini sangat strategis bagi IKM dalam negeri. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, sehingga kebutuhan terkait penyelenggaraan ibadah haji dan umrah tidak hanya bersifat ritual, tetapi juga membuka ekosistem ekonomi yang signifikan.

Baca Juga

Update Harga BBM Pertamina Hari Ini, 18 Desember 2025 di Seluruh SPBU Indonesia

Menurut Reni, penyelenggaraan ibadah haji dan umrah memerlukan beragam produk yang dapat menunjang kelancaran perjalanan jemaah. Kebutuhan dasar yang muncul meliputi pangan halal, produk kesehatan, kosmetik dan personal care, perlengkapan ibadah, hingga busana muslim dan modest fashion. Semua sektor ini menjadi peluang strategis bagi pelaku industri dalam negeri untuk menyediakan produk yang sesuai dengan standar dan kebutuhan jemaah.

Indonesia pada tahun 2024 memberangkatkan lebih dari 200 ribu jemaah haji, serta sekitar 1,4 juta jemaah umrah. Angka ini menunjukkan besarnya arus pergerakan jemaah, sehingga membentuk sebuah ekosistem yang potensial untuk dimanfaatkan industri nasional. Dari sisi ekonomi, sektor industri pengolahan nonmigas (IPNM) telah mencatat pertumbuhan hingga 5,58 persen, menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 1,04 persen. Hal ini menandakan kapasitas industri dalam negeri cukup kuat untuk menangkap peluang pasar haji dan umrah.

Secara khusus, subsektor tekstil dan produk tekstil (TPT) serta alas kaki memiliki peran strategis. Kontribusi sektor ini mencapai 6,78 persen terhadap PDB IPNM pada triwulan III 2025. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2024, industri kecil TPT dan alas kaki tercatat mencapai 886 ribu unit dengan serapan tenaga kerja sebesar 1,8 juta orang. Sementara industri menengah TPT mencapai 2.900 unit pada tahun 2022, menyerap tenaga kerja sekitar 104 ribu orang.

Reni menekankan bahwa dukungan terhadap IKM TPT dan alas kaki menjadi penting agar sektor ini mampu mempertahankan perannya dalam perekonomian nasional. Pelaku industri dapat diarahkan untuk memenuhi kebutuhan jemaah dengan kualitas produk yang baik, mulai dari pakaian, alas kaki, hingga perlengkapan ibadah yang mendukung kenyamanan perjalanan.

Selain itu, pasar farmasi dan kosmetik juga menunjukkan tren pertumbuhan yang menjanjikan. Data BPOM mencatat, jumlah pelaku usaha kosmetik nasional naik 16 persen pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 1.292 pelaku usaha. Sebanyak 87 persen dari jumlah ini merupakan pelaku IKM, menunjukkan kemampuan industri domestik untuk memproduksi produk berkualitas sesuai standar regulasi. Jumlah produk kosmetik yang terdaftar di BPOM hingga tahun 2025 tercatat lebih dari 343 ribu, menandakan kapasitas produksi yang memadai untuk memasok kebutuhan jemaah haji dan umrah.

Menurut Reni, industri dalam negeri memiliki potensi yang besar, namun perlu diarahkan melalui bimbingan dan akses pasar. Pemerintah melalui Kemenperin memberikan peluang bagi IKM untuk masuk ke dalam ekosistem haji dan umrah. Bentuk dukungan ini mencakup pembinaan kualitas produk, standar keamanan, serta bantuan akses distribusi sehingga IKM dapat berkompetisi dengan produk impor dan memenuhi kebutuhan jemaah secara optimal.

Lebih lanjut, Dirjen IKMA menambahkan bahwa IKM tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan dasar jemaah, tetapi juga produk pendukung lain seperti koper, tas perjalanan, perlengkapan hotel, dan produk layanan pendukung lainnya. Dengan demikian, seluruh ekosistem penyelenggaraan ibadah haji dan umrah dapat diisi oleh produk dalam negeri, memberikan nilai tambah bagi ekonomi nasional sekaligus menciptakan lapangan kerja.

Pemanfaatan pasar haji dan umrah menjadi bagian dari strategi jangka panjang Kemenperin untuk meningkatkan peran industri domestik. Dengan jumlah penduduk muslim yang besar, kebutuhan tahunan jemaah haji dan umrah terus berulang dan bersifat konsisten, sehingga menjadi sumber pasar yang stabil bagi IKM.

Melalui bimbingan, akses pasar, dan dukungan kebijakan, Kemenperin berharap IKM dapat meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jaringan distribusi, serta memperkuat daya saing produk nasional. Dengan pendekatan ini, industri kecil menengah Indonesia tidak hanya mampu memenuhi permintaan domestik, tetapi juga berpotensi menembus pasar internasional yang membutuhkan produk halal berkualitas.

Kesimpulannya, pemanfaatan pasar haji dan umrah oleh IKM menjadi peluang strategis bagi pertumbuhan ekonomi, peningkatan lapangan kerja, dan penguatan industri nasional. Dengan dukungan pemerintah, kapasitas produksi yang memadai, serta kualitas produk yang sesuai standar, sektor ini memiliki potensi besar untuk mendukung kebutuhan jemaah, memperkuat ekonomi lokal, dan memperluas pangsa pasar bagi industri dalam negeri.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pertamina Internasional EP Tingkatkan Kolaborasi Strategis Energi dengan Irak

Pertamina Internasional EP Tingkatkan Kolaborasi Strategis Energi dengan Irak

Rekomendasi 5 Rumah Murah di Klaten Harga Mulai Rp125 Juta

Rekomendasi 5 Rumah Murah di Klaten Harga Mulai Rp125 Juta

KITB Tingkatkan Listrik dan Energi Terbarukan Dukung Investor

KITB Tingkatkan Listrik dan Energi Terbarukan Dukung Investor

Pemerintah Percepat Pembangunan Huntap CSR Untuk Penyintas Bencana Sumut

Pemerintah Percepat Pembangunan Huntap CSR Untuk Penyintas Bencana Sumut

Satgas P2SP Diharapkan Permudah Perizinan Industri Permesinan Nasional

Satgas P2SP Diharapkan Permudah Perizinan Industri Permesinan Nasional