Kampung Haji Indonesia di Mekkah Terbuka bagi WNA Prioritaskan Jemaah Nasional

Kampung Haji Indonesia di Mekkah Terbuka bagi WNA Prioritaskan Jemaah Nasional
Kampung Haji Indonesia di Mekkah Terbuka bagi WNA Prioritaskan Jemaah Nasional

JAKARTA - Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekkah menjadi salah satu proyek strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji dan umrah.

Kawasan ini dirancang sebagai pusat pelayanan terpadu yang mengedepankan kenyamanan, efisiensi, dan kemudahan akses bagi jemaah asal Indonesia. Meski demikian, pemerintah menegaskan bahwa Kampung Haji tidak bersifat eksklusif untuk satu negara, melainkan tetap terbuka bagi warga negara asing dengan ketentuan tertentu.

Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa secara prinsip Kampung Haji dapat dimanfaatkan oleh jemaah dari berbagai negara. Namun, pengelolaan kawasan tersebut tetap mengutamakan kebutuhan jemaah Indonesia sebagai prioritas utama. Hal ini dilakukan untuk memastikan fasilitas yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal oleh jemaah nasional.

Baca Juga

Pemerintah Siapkan Jaminan Hidup Korban Banjir Sumatra Rp 10 Ribu/Hari

“Bukan hanya jamaah Indonesia yang berada di situ. Kita terbuka, tapi tentunya kita prioritaskan untuk jamaah dari Indonesia,” ujar Rosan.

Fokus awal pada kebutuhan jemaah Indonesia

Saat ini, pemanfaatan Kampung Haji masih difokuskan sepenuhnya untuk melayani jemaah haji dan umrah asal Indonesia. Pemerintah menilai langkah tersebut penting agar fasilitas yang telah disiapkan benar-benar mampu menjawab kebutuhan jemaah nasional, terutama dari sisi hunian dan layanan pendukung ibadah.

Ke depan, apabila kapasitas hunian masih tersedia dan seluruh kebutuhan jemaah Indonesia telah terpenuhi, pemanfaatan Kampung Haji oleh jemaah dari negara lain dapat dipertimbangkan. Pendekatan ini dinilai sebagai langkah seimbang antara kepentingan nasional dan optimalisasi aset yang dimiliki Indonesia di Arab Saudi.

Keterbukaan tanpa mengabaikan kepentingan nasional

Kebijakan keterbukaan Kampung Haji bagi WNA dinilai sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kerja sama internasional. Namun demikian, Rosan menegaskan bahwa tujuan utama pembangunan Kampung Haji tetap untuk memberikan pengalaman terbaik bagi jemaah Indonesia.

“Karena kita juga ingin memberikan bukan hanya pengalaman, tapi juga penawaran yang terbaik,” ujar Rosan.

Pemerintah memandang Kampung Haji bukan sekadar fasilitas hunian, melainkan representasi kehadiran Indonesia di Mekkah. Oleh karena itu, pengelolaannya diarahkan agar mampu mencerminkan standar layanan yang tinggi sekaligus memberikan manfaat jangka panjang.

Infrastruktur pendukung terus disiapkan

Selain hunian, pengembangan Kampung Haji juga mencakup perencanaan infrastruktur penunjang. Pemerintah tengah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung, termasuk akses jalan yang memadai dan elevator untuk menunjang mobilitas jemaah. Infrastruktur ini dinilai krusial mengingat aktivitas jemaah yang cukup padat selama musim haji dan umrah.

Rosan menyampaikan bahwa pembangunan Kampung Haji sejalan dengan transformasi besar yang tengah dilakukan pemerintah Arab Saudi di Mekkah. Perluasan Masjidil Haram dan pembukaan kawasan-kawasan baru menjadi bagian dari pengembangan kota suci yang berdampak langsung terhadap kebutuhan infrastruktur penunjang.

“Memang Arab Saudi ini kebetulan sedang melakukan pembangunan cukup besar di Arab Saudi, di Mekah. Kita lihat dari perluasan Masjidil Haram, kemudian sehingga terbentuk daerah-daerah baru,” imbuh Rosan.

Lahan dan hotel strategis dekat Masjidil Haram

Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah membeli lahan seluas sekitar lima hektare beserta hotel berkapasitas 1.460 kamar di Mekkah. Lokasi aset tersebut berada sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram, sehingga dinilai strategis untuk mendukung mobilitas jemaah.

Lahan dan hotel tersebut akan dikembangkan menjadi Kampung Haji Indonesia yang terintegrasi. Dalam rencana pengembangannya, kawasan ini akan memiliki 13 menara dengan total 6.025 kamar yang mampu menampung sekitar 4.383 orang jemaah dalam satu waktu. Skala tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas pelayanan haji dan umrah.

Dampak jangka panjang bagi pelayanan dan ekonomi

Keberadaan Kampung Haji Indonesia diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan jemaah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi jangka panjang. Pengelolaan kawasan ini berpotensi membuka lapangan kerja serta memperkuat posisi Indonesia dalam penyelenggaraan layanan haji dan umrah di Arab Saudi.

Pemerintah optimistis, dengan perencanaan matang dan dukungan infrastruktur yang memadai, Kampung Haji Indonesia akan menjadi pusat layanan modern yang berkelanjutan. Keterbukaan bagi jemaah asing menunjukkan fleksibilitas pengelolaan, sementara prioritas bagi jemaah Indonesia menegaskan komitmen pemerintah dalam melindungi kepentingan nasional.

Melalui proyek ini, pemerintah berharap Kampung Haji Indonesia dapat menjadi tonggak baru dalam peningkatan kualitas pelayanan ibadah haji dan umrah, sekaligus simbol kehadiran Indonesia yang kuat dan profesional di Tanah Suci.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kemenkes Dukung SIHREN Perkuat Ekosistem Kesehatan Nasional

Kemenkes Dukung SIHREN Perkuat Ekosistem Kesehatan Nasional

Buku Sejarah Indonesia Penyangga Bangsa Lawan Hoaks Era Digital

Buku Sejarah Indonesia Penyangga Bangsa Lawan Hoaks Era Digital

Peserta Sespimti Polri Raih Penghargaan Prestisius Nasional

Peserta Sespimti Polri Raih Penghargaan Prestisius Nasional

Gerbang Tani Serukan Taubat Ekologis Lintas Iman Nasional

Gerbang Tani Serukan Taubat Ekologis Lintas Iman Nasional

Anies Baswedan Resmi Menjadi Anggota Kehormatan Gerakan Rakyat

Anies Baswedan Resmi Menjadi Anggota Kehormatan Gerakan Rakyat