JAKARTA - Pemulihan pascabencana tidak hanya berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar, tetapi juga memastikan keberlanjutan akses pendidikan dan informasi bagi masyarakat terdampak.
Di tengah tantangan tersebut, peran sektor swasta menjadi penting dalam mendukung upaya kemanusiaan sekaligus memperkuat literasi digital. MyRepublic Indonesia mengambil langkah nyata dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan dan program edukasi digital bagi masyarakat di wilayah Sumatra, khususnya di Medan.
Melalui rangkaian inisiatif Corporate Social Responsibility, MyRepublic Indonesia menghadirkan dukungan yang menyentuh berbagai aspek, mulai dari pendidikan, layanan pelanggan terdampak bencana, hingga bantuan logistik bagi korban banjir dan longsor.
Langkah ini menegaskan komitmen perusahaan untuk tidak hanya fokus pada layanan internet, tetapi juga berkontribusi langsung dalam proses pemulihan sosial dan penguatan generasi muda di era digital.
Dukungan Pendidikan untuk Pemulihan Sekolah
SMA Swasta Dharmawangsa Medan menjadi salah satu penerima utama dalam program bantuan MyRepublic Indonesia. Sekolah ini mendapatkan layanan internet gratis berkecepatan 500 Mbps selama satu tahun penuh.
Dukungan tersebut ditujukan untuk membantu pemulihan aktivitas belajar mengajar pascabencana sekaligus memastikan akses digital yang stabil bagi siswa dan tenaga pendidik.
Akses internet yang andal dinilai menjadi kebutuhan penting dalam proses pendidikan saat ini. Dengan adanya fasilitas tersebut, pelajar dapat kembali menjalankan pembelajaran berbasis digital, mengakses sumber belajar daring, serta meningkatkan kualitas kegiatan akademik. MyRepublic Indonesia berharap bantuan ini dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi dunia pendidikan di Medan, khususnya dalam menghadapi tantangan pembelajaran di era digital.
Selain mendukung siswa, fasilitas internet ini juga diharapkan membantu tenaga pendidik dalam menyusun materi pembelajaran dan mengembangkan metode pengajaran yang lebih inovatif. Langkah ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung pemerataan akses digital bagi institusi pendidikan.
Perlindungan bagi Pelanggan Terdampak Bencana
Tidak hanya menyasar sektor pendidikan, MyRepublic Indonesia juga memberikan perhatian khusus kepada para pelanggannya yang terdampak bencana di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Perusahaan memberikan kebijakan gratis tagihan internet bagi seluruh pelanggan yang terdampak sebagai bentuk empati dan tanggung jawab sosial.
Kebijakan ini bertujuan meringankan beban masyarakat di tengah kondisi darurat, ketika pemulihan ekonomi dan sosial masih berlangsung. Dengan tetap tersedianya akses internet tanpa biaya, pelanggan diharapkan tetap dapat terhubung dengan keluarga, memperoleh informasi penting, serta mengakses layanan digital yang dibutuhkan selama masa pemulihan.
Langkah tersebut mencerminkan pendekatan MyRepublic Indonesia yang menempatkan pelanggan sebagai bagian dari komunitas yang perlu didukung, terutama saat menghadapi situasi sulit akibat bencana alam.
Kolaborasi Kemanusiaan Lintas Sektor
Dalam aspek kemanusiaan, MyRepublic Indonesia menggandeng Save the Children untuk menyalurkan bantuan bagi korban banjir dan longsor di wilayah Sumatra. Bantuan yang diberikan berupa selimut, makanan, dan air minum bagi keluarga terdampak. Kolaborasi ini dilakukan untuk memastikan bantuan dapat tersalurkan secara tepat dan efektif kepada masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu, MyRepublic Indonesia bersama mitra strategisnya, Fiberhome dan Pristine, turut membagikan paket bantuan kepada civitas akademika SMA Swasta Dharmawangsa Medan. Bantuan tersebut meliputi peralatan sekolah, minyak goreng, serta air minum. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi contoh sinergi antara dunia usaha dan mitra strategis dalam merespons situasi darurat.
Bantuan kemanusiaan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat serta mendukung proses pemulihan pascabencana secara menyeluruh, baik dari sisi kebutuhan dasar maupun keberlanjutan pendidikan.
Literasi Digital untuk Generasi Masa Depan
Selain bantuan fisik, MyRepublic Indonesia bersama Kementerian Komunikasi dan Digital juga menggelar sesi literasi digital bagi pelajar dan tenaga pendidik. Program ini dirancang untuk membekali peserta dengan pemahaman tentang penggunaan internet yang aman, cerdas, dan produktif sesuai tantangan era digital.
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Wakil Gubernur Sumatra Utara H. Surya, CEO MyRepublic Indonesia Timotius Max Sulaiman, serta Kepala Sekolah SMA Swasta Dharmawangsa Medan Anum Herawati Harahap.
Kehadiran para pemangku kepentingan ini menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan institusi pendidikan dalam membangun ekosistem digital yang inklusif.
Dalam kesempatan itu, dilakukan pula seremoni simbolisasi pengalungan Duta Roketin Generasi Tunas Digital kepada enam siswa dan enam guru terpilih. Pengalungan tersebut disematkan langsung oleh Meutya Hafid bersama Timotius Max Sulaiman sebagai bentuk apresiasi dan dorongan bagi peran aktif generasi muda dan pendidik dalam literasi digital.
"Kami percaya bahwa akses internet yang andal, dukungan nyata bagi sekolah, serta perlindungan bagi pelanggan terdampak merupakan bagian dari tanggung jawab kami dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui inisiatif ini, MyRepublic Indonesia ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia layanan, tetapi juga sebagai mitra masyarakat yang berjalan bersama dalam proses pemulihan dan penguatan generasi muda," ujar CEO MyRepublic Indonesia Timotius Max Sulaiman.
Ia menegaskan, melalui rangkaian aksi tersebut, MyRepublic Indonesia ingin menunjukkan perannya sebagai mitra masyarakat yang hadir dan berkontribusi dalam situasi sulit. Dukungan di bidang pendidikan, kemanusiaan, dan perlindungan pelanggan dinilai menjadi fondasi penting dalam mendorong pemulihan sekaligus mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi masa depan digital yang berkelanjutan.