Kemendag Luncurkan Tiga Program Diskon Belanja Jelang Natal dan Tahun Baru 2026
- Kamis, 27 November 2025
JAKARTA - Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyiapkan berbagai program strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat.
Fokus utama adalah pemberian diskon belanja nasional, pengawasan harga dan stok kebutuhan pokok, serta pengaturan distribusi minyak goreng sawit. Langkah ini diharapkan mampu memberikan stimulus ekonomi dan menjaga stabilitas pasar di momen Nataru 2025/2026.
Tiga Program Belanja Nasional
Baca JugaMenkop Pastikan Koperasi Desa Merah Putih Siap Beroperasi Tahun Depan
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebutkan, terdapat tiga program belanja yang akan digelar secara nasional. Pertama, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), yang merupakan kolaborasi Kemendag dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan dijadwalkan berlangsung pada 10–16 Desember 2025. Program ini menargetkan peningkatan transaksi belanja daring dengan beragam promo menarik bagi masyarakat.
Kedua, Belanja di Indonesia Aja (BINA) Great Sale Indonesia 2025, hasil kerja sama Kemendag dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) serta Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI). Program ini akan berlangsung pada 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 dengan potongan harga hingga 80%. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ritel offline serta meningkatkan kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan.
Ketiga, Every Purchase Is Cheap (EPIC) Sale, kolaborasi Kemendag dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO). Program ini akan berlangsung selama sebulan penuh, dari 1 hingga 31 Desember 2025, dengan penawaran diskon hingga 70%. EPIC Sale diharapkan menjadi stimulan tambahan bagi masyarakat untuk berbelanja kebutuhan Nataru sekaligus mendukung sektor ritel.
Pengawasan Harga dan Stok Kebutuhan Pokok
Selain program diskon, Kemendag juga menekankan pentingnya pengawasan harga dan stok barang kebutuhan pokok (bapok) untuk mencegah gejolak harga menjelang Nataru. Menteri Budi menegaskan, pihaknya rutin memantau kondisi pasar rakyat dan berkoordinasi dengan asosiasi, distributor, serta pemasok agar ketersediaan bapok tetap terjaga.
Pantauan harga bapok dilakukan di sejumlah pasar rakyat, antara lain Pasar Raya Padang pada 18 November 2025, Pasar Rakyat Sememi Surabaya pada 13 November 2025, dan Pasar Cihapit Bandung pada 20 November 2025. Hasil pemantauan menunjukkan harga kebutuhan pokok relatif terkendali, namun koordinasi lanjutan tetap dilakukan agar stok dan harga tetap stabil menjelang perayaan Nataru.
Penyempurnaan Peraturan Minyak Goreng
Kemendag juga menyiapkan langkah strategis untuk memastikan kelancaran distribusi minyak goreng sawit kemasan dan minyak goreng rakyat. Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 disempurnakan untuk meningkatkan keterlibatan BUMN Pangan, seperti Bulog dan ID Food, dalam menyalurkan minimal 35% kebutuhan minyak goreng masyarakat.
“Proses perubahan Permendag 18 Tahun 2024 sudah hampir selesai. Setelah harmonisasi, peraturan ini dapat ditandatangani dan distribusi minyak goreng akan lebih baik menjelang Nataru,” ujar Budi. Langkah ini dinilai penting untuk menjamin ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau, sekaligus mengurangi potensi kelangkaan di masyarakat.
Dampak Program Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Budi Santoso menekankan bahwa ketiga program tersebut tidak hanya mendorong transaksi belanja, tetapi juga diharapkan memperkuat sektor ritel, distribusi pangan, dan ekonomi digital. Harbolnas dan EPIC Sale, misalnya, menjadi stimulan bagi e-commerce dan ritel modern, sementara BINA Great Sale Indonesia menumbuhkan kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan dan meningkatkan aktivitas ekonomi di berbagai daerah.
Langkah pengawasan harga dan distribusi bapok serta minyak goreng juga akan menciptakan stabilitas yang menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi menjelang Natal dan Tahun Baru. Pemerintah menargetkan masyarakat tetap bisa berbelanja dengan nyaman tanpa khawatir menghadapi kenaikan harga mendadak atau kelangkaan barang.
Koordinasi Lintas Lembaga
Keberhasilan program ini ditopang oleh koordinasi Kemendag dengan asosiasi, pengusaha, distributor, dan pemasok. Pemerintah berkomitmen memastikan informasi harga dan ketersediaan barang tersampaikan secara tepat, sehingga upaya meningkatkan daya beli masyarakat berjalan efektif.
Menjelang Nataru 2025/2026, pemerintah melalui Kemendag menyiapkan paket program belanja nasional, pengawasan kebutuhan pokok, serta pengaturan distribusi minyak goreng sawit.
Tiga program belanja nasional — Harbolnas, BINA Great Sale Indonesia, dan EPIC Sale — diharapkan mendorong konsumsi masyarakat, memperkuat sektor ritel, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sementara pengawasan harga, stok bapok, serta distribusi minyak goreng oleh BUMN Pangan memastikan stabilitas pasar tetap terjaga, memberi jaminan kenyamanan bagi masyarakat dalam menyambut Natal dan Tahun Baru.
Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Strategi Nusron Tingkatkan PBB Denpasar Tanpa Tambah Tarif Pajak
- 27 November 2025
3.
Penyaluran Bansos Beras Bulog Oktober–November 2025 Masih 18 Persen
- 27 November 2025
4.
Pemda Diminta Aktif Dampingi UMKM Agar Bisa Mengekspor Produk
- 27 November 2025
5.
Mendag Tegaskan RUU Komoditas Strategis Jadi Pedoman Nasional
- 27 November 2025








