Pemerintah Pertimbangkan Akuisisi Bank untuk Koperasi Gantikan Bukopin

Pemerintah Pertimbangkan Akuisisi Bank untuk Koperasi Gantikan Bukopin
Pemerintah Pertimbangkan Akuisisi Bank untuk Koperasi Gantikan Bukopin

JAKARTA - Pemerintah membuka peluang bagi gerakan koperasi nasional untuk kembali memiliki lembaga perbankan sendiri, setelah sebelumnya Bank Bukopin beralih kepemilikan ke investor asing. 

Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat akses keuangan bagi koperasi dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) tengah menimbang opsi strategis untuk membentuk kembali bank khusus gerakan koperasi di Indonesia. Salah satu jalur yang sedang dikaji adalah membeli bank yang sudah eksisting sebagai pengganti Bank Bukopin, yang kini berada di bawah kepemilikan investor Korea dan berganti nama menjadi KB Bank.

Baca Juga

Rapimnas 2025 Kadin Jadi Momentum Susun Strategi Dunia Usaha

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menyampaikan bahwa inisiatif ini muncul dari aspirasi gerakan koperasi sendiri, bukan karena instruksi Presiden. “Itu nggak ada arahan Presiden, itu hanya keinginan dari teman-teman gerakan koperasi. Karena dulu kita pernah punya bank, namanya Bank Umum Koperasi Indonesia. Sekarang teman-teman gerakan koperasi itu pengin punya bank,” jelas Ferry.

Menurut Ferry, kapasitas gerakan koperasi sebenarnya cukup memadai untuk kembali memiliki bank sendiri. “Kita punya kemampuan sebenarnya untuk punya bank. Memang koperasi nggak bisa bikin bank? Bank dulu pernah punya kok,” tambahnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah melihat potensi besar bagi koperasi untuk memimpin lembaga perbankan yang secara khusus melayani sektor koperasi dan UMKM.

Opsi Akuisisi Sebagai Jalan Cepat

Salah satu strategi yang dipertimbangkan Kemenkop adalah mengakuisisi bank yang sudah beroperasi. Meski demikian, Menkop belum mengungkap secara rinci bank mana saja yang menjadi kandidat dan kapan proses penjajakan akan dijalankan. “Salah satu opsinya beli. Dan kita lihat ada beberapa yang ditawarkan. Tapi nantilah, saya masih mau konsentrasi untuk koperasi desa [Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih],” ungkap Ferry.

Langkah ini dianggap sebagai jalan cepat untuk menghadirkan bank koperasi, dibandingkan membangun lembaga baru dari nol, yang membutuhkan izin, modal, dan infrastruktur yang cukup besar. Dengan akuisisi, koperasi dapat langsung memperoleh platform perbankan yang siap beroperasi, termasuk infrastruktur digital, jaringan kantor, dan sistem manajemen risiko yang sudah berjalan.

Penguatan Ekosistem Koperasi

Bank koperasi diharapkan tidak hanya menjadi lembaga keuangan, tetapi juga memperkuat ekosistem koperasi di Indonesia. Menurut Ferry, bank tersebut akan mendukung berbagai koperasi dari skala desa hingga perkotaan, termasuk koperasi simpan pinjam, koperasi produksi, dan koperasi jasa. Dengan bank yang dikelola oleh gerakan koperasi, akses pembiayaan bagi UMKM dan anggota koperasi diharapkan menjadi lebih mudah dan terjangkau.

Sebelumnya, keberadaan Bank Bukopin memang memberi akses keuangan yang relatif luas bagi koperasi dan UMKM, namun perubahan kepemilikan ke investor Korea membuat gerakan koperasi kehilangan kontrol terhadap lembaga tersebut. Inisiatif pembentukan bank baru atau akuisisi bank eksisting menjadi jawaban untuk mengembalikan kedaulatan finansial koperasi.

Peluang dan Tantangan

Meski peluang terbuka lebar, pembentukan bank koperasi juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah modal awal yang dibutuhkan untuk operasional bank, selain kepatuhan terhadap regulasi perbankan nasional yang ketat. Namun, Ferry optimistis bahwa koperasi memiliki kapasitas untuk menghadapi tantangan ini, mengingat pengalaman sebelumnya dalam mengelola Bank Umum Koperasi Indonesia.

Selain itu, bank koperasi juga diharapkan mampu mengadopsi teknologi digital untuk mendukung transaksi modern, memperluas jangkauan layanan ke wilayah terpencil, dan menyediakan produk keuangan yang sesuai kebutuhan anggota koperasi. Digitalisasi menjadi salah satu kunci agar bank koperasi bisa bersaing dengan bank umum komersial sekaligus tetap fokus melayani koperasi.

Langkah Selanjutnya

Kemenkop akan terus mempelajari berbagai opsi, termasuk potensi akuisisi bank eksisting. Proses penjajakan diperkirakan akan melibatkan kajian finansial, evaluasi aset, dan analisis risiko. Sementara itu, koperasi desa dan koperasi kota tetap menjadi fokus utama dalam penguatan jaringan layanan keuangan.

Ferry menekankan, keberadaan bank koperasi yang baru atau hasil akuisisi akan memberikan manfaat jangka panjang bagi gerakan koperasi, anggota koperasi, dan UMKM. “Kalau koperasi punya bank sendiri, akses modal jadi lebih mudah, bunga lebih kompetitif, dan pengawasan juga lebih terjangkau,” ujarnya.

Pembentukan kembali bank khusus koperasi menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekonomi koperasi dan mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Pemerintah membuka opsi akuisisi bank eksisting agar prosesnya lebih cepat, sambil tetap menekankan bahwa inisiatif ini lahir dari aspirasi gerakan koperasi nasional.

Dengan langkah ini, koperasi diharapkan memiliki kontrol penuh atas lembaga keuangan yang secara khusus melayani kebutuhan mereka, sekaligus memperluas akses pembiayaan bagi sektor ekonomi yang menjadi tulang punggung masyarakat Indonesia.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

RI Targetkan Investasi Besar Demi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

RI Targetkan Investasi Besar Demi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Pemerintah Koordinasi Menentukan UMP 2026, Gubernur Tunggu Panduan Resmi

Pemerintah Koordinasi Menentukan UMP 2026, Gubernur Tunggu Panduan Resmi

Menko AHY Pastikan Kesiapan Infrastruktur Hadapi Libur Nataru 2025/2026

Menko AHY Pastikan Kesiapan Infrastruktur Hadapi Libur Nataru 2025/2026

Menteri P2MI Dorong Pelatihan Plate Welder untuk Penempatan Pekerja Migran

Menteri P2MI Dorong Pelatihan Plate Welder untuk Penempatan Pekerja Migran

Menteri ATR Ungkap Penanganan Sengketa Pertanahan Hampir Tuntas Tahun Ini

Menteri ATR Ungkap Penanganan Sengketa Pertanahan Hampir Tuntas Tahun Ini