Revisi DBON Disiapkan Wamenpora dengan Penekanan Target Lebih Realistis

Revisi DBON Disiapkan Wamenpora dengan Penekanan Target Lebih Realistis

JAKARTA - Pembahasan mengenai arah pembangunan prestasi olahraga Indonesia kembali menghangat setelah Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, menegaskan bahwa Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) akan mengalami revisi.

Namun, berbeda dari diskusi sebelumnya yang berfokus pada penerapan program, kali ini Wamenpora menyoroti persoalan mendasar: target prestasi dalam DBON dinilai belum jelas dan bahkan terlalu jauh dari kenyataan. Pandangan tersebut menjadi pintu masuk baru dalam memahami bagaimana pemerintah melihat ulang roadmap olahraga nasional yang selama ini dijadikan acuan berbagai cabang olahraga.

Dalam konferensi pers penyelenggaraan MAIR 2025 Jakarta International 10K di Jakarta, Rabu, Taufik menjelaskan bahwa DBON tidak bisa dipertahankan dalam bentuknya yang sekarang karena target yang tercantum di dalamnya dinilai belum masuk akal. Ia menegaskan perlunya menata kembali dokumen tersebut agar tujuan pengembangan olahraga Indonesia dapat disusun secara lebih terukur dan dapat dicapai.

Baca Juga

Android Kini Dapat Kirim File ke iPhone Lewat Airdrop Mudah,Ini Cara Pakainya

“DBON akan kita revisi, akan kita urus karena target seperti apa kita belum jelas di situ (dalam DBON saat ini),” kata Taufik Hidayat.

Penilaian Kritis terhadap Target DBON

Taufik tidak sekadar menyatakan perlunya revisi, tetapi juga mengakui dirinya termasuk di antara pihak yang mengkritisi DBON versi sekarang. Menurutnya, sejumlah target prestasi yang dicantumkan terlalu jauh dari kemampuan riil olahraga Indonesia saat ini. Kritiknya ini bukan tanpa alasan. Ia menyebut salah satu contoh target yang dinilai terlalu tinggi, yaitu Indonesia menempati peringkat lima besar Olimpiade pada tahun 2044.

"Buat saya (target itu) enggak realistis," ujarnya menegaskan.

Pernyataan tersebut mencerminkan sudut pandangnya sebagai mantan atlet internasional yang memahami proses pembinaan prestasi secara mendalam. Dengan pengalaman panjang sebagai pebulutangkis dunia, Taufik mengetahui bahwa hasil olahraga tidak dapat dikejar hanya dengan menetapkan target ambisius, tetapi membutuhkan pondasi pembinaan yang kuat dan konsisten.

Pentingnya Menyusun Target yang Dapat Dicapai

Dalam penjelasannya, Wamenpora menekankan bahwa pembangunan prestasi olahraga tidak dapat dilakukan secara instan. Menurutnya, proses mencapai tingkatan dunia membutuhkan tahapan yang realistis, dengan mempertimbangkan kapasitas atlet, kualitas pembinaan, fasilitas, serta ekosistem olahraga nasional secara keseluruhan.

Ia menegaskan bahwa DBON seharusnya memuat peta jalan yang dapat dihitung dengan jelas, sehingga setiap target dapat dicapai sesuai kemampuan dan perkembangan yang ada. Target yang terlalu jauh dari kenyataan justru dapat menurunkan efektivitas program pembinaan karena tidak memiliki tolok ukur konkret di lapangan.

Wamenpora menambahkan bahwa revisi DBON akan difokuskan untuk menyelaraskan aspirasi prestasi nasional dengan kondisi nyata pembangunan olahraga Indonesia saat ini. Melalui langkah ini, pemerintah berharap dapat menghasilkan dokumen strategis yang bukan hanya ideal di atas kertas, tetapi juga memungkinkan untuk dieksekusi secara bertahap.

Upaya Menyusun Ulang Peta Jalan Olahraga Nasional

Rencana revisi DBON menjadi momentum untuk memperkuat arah pembangunan olahraga Indonesia. Dengan mengevaluasi kembali target prestasi, pemerintah berusaha memastikan bahwa atlet, federasi, dan pemangku kepentingan lainnya memiliki panduan yang dapat dijalankan serta patut diperjuangkan.

Meskipun Taufik tidak mengungkapkan rincian perubahan DBON, ia memberikan gambaran bahwa seluruh target harus disesuaikan dengan periode waktu yang memungkinkan. Dengan demikian, penyusunan ulang DBON akan lebih berorientasi pada pemetaan yang dapat dipertanggungjawabkan dari sisi timeline maupun kemampuan pembinaan.

“Pembangunan prestasi tidak bisa dilakukan secara instan sehingga membutuhkan waktu yang harus ditetapkan secara realistis dengan pertimbangan yang dapat diperhitungkan secara jelas,” kata Taufik.

Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa pemerintah menginginkan target DBON bersifat progresif, bukan melompat terlalu jauh dari kondisi saat ini. Dengan target yang lebih terukur, proses pembinaan akan memiliki arah yang lebih jelas, baik bagi atlet muda yang sedang berkembang maupun cabang olahraga yang berupaya menembus panggung internasional.

Harapan terhadap Revisi DBON

Kebutuhan revisi DBON mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperbaiki strategi pembangunan olahraga nasional. Dengan fokus baru pada target yang realistis, revisi ini diharapkan dapat mengoptimalkan program pembinaan jangka panjang. Langkah tersebut juga menjadi sinyal bahwa pemerintah membuka ruang evaluasi terhadap kebijakan sebelumnya demi menciptakan sistem olahraga yang lebih sehat dan kompetitif.

Dengan pembenahan target prestasi, proses pembinaan atlet, pengembangan sarana, hingga peningkatan kapasitas pelatih juga dapat diarahkan secara lebih tepat. DBON versi revisi nantinya diharapkan memberi arah yang lebih konkret bagi federasi dan insan olahraga di seluruh daerah.

Taufik menegaskan bahwa tujuan akhirnya adalah menghasilkan dokumen yang memuat target-target prestasi yang betul-betul bisa dicapai dalam periode waktu tertentu. Dengan demikian, DBON tidak hanya menjadi perencanaan ideal, tetapi juga menjadi fondasi kuat untuk mendorong prestasi Indonesia di level internasional secara lebih terukur dan konsisten.