JAKARTA - Keinginan masyarakat Indonesia untuk bepergian rupanya tidak surut meski kondisi ekonomi global belum sepenuhnya stabil.
Pergerakan wisatawan justru menunjukkan peningkatan minat yang signifikan, mencerminkan bagaimana perjalanan kini dianggap sebagai kebutuhan emosional sekaligus ruang untuk pemulihan mental. Fenomena ini tergambar jelas dalam SiteMinder’s Changing Traveller Report 2026, sebuah riset akomodasi terbesar di dunia yang melibatkan 12.000 wisatawan dari 14 negara.
Laporan tersebut menyoroti berbagai perubahan perilaku perjalanan, preferensi destinasi, serta kebiasaan baru wisatawan modern, termasuk dari Indonesia. Dari hasil tersebut tampak bahwa masyarakat Indonesia memiliki keinginan paling tinggi dibanding negara lain untuk melakukan perjalanan dalam setahun ke depan. Minat yang kuat ini juga menunjukkan bagaimana budaya liburan sudah melekat dalam gaya hidup masyarakat Indonesia, terutama generasi muda.
Baca Juga
SiteMinder mencatat bahwa 51% wisatawan Indonesia mengaku dorongan untuk bepergian kembali telah meningkat jauh. Angka itu bahkan menjadi yang tertinggi di dunia. “Di kalangan Milenial Indonesia, angka ini meningkat menjadi 57%,” kata Fifin Prapmasari, Country Manager Indonesia di SiteMinder. Kondisi ini menarik karena meningkatnya minat perjalanan terjadi ketika tekanan ekonomi dan ketidakpastian global masih berlangsung.
Temuan ini beriringan dengan berkembangnya akses platform pemesanan digital yang membuat proses perencanaan perjalanan semakin mudah. Mulai dari mencari referensi akomodasi hingga melakukan transaksi, semuanya bisa dilakukan secara cepat dan praktis. Kemudahan inilah yang mendorong wisatawan Indonesia tetap aktif merencanakan liburan, tak hanya di dalam negeri tetapi juga ke berbagai destinasi internasional.
Destinasi Favorit Wisatawan Indonesia di Luar Negeri
Salah satu temuan menarik dari laporan tersebut adalah preferensi tujuan wisata internasional pada tahun 2026. Jepang kembali menjadi negara yang paling banyak diminati, dipilih oleh 45% wisatawan Indonesia. Keunggulan Jepang tak lepas dari kombinasi keindahan budaya, kuliner, serta pengalaman modern yang tertata, sehingga selalu menempati posisi teratas dalam daftar impian wisatawan.
Di posisi berikutnya, Singapura menjadi pilihan 28% wisatawan. Negara ini dikenal sebagai destinasi cepat, praktis, dan ramah keluarga, sehingga banyak dipilih untuk liburan singkat. Kemudian Korea Selatan berada pada urutan ketiga dengan 25%, memperlihatkan pengaruh besar budaya populer Korea yang terus berkembang di Indonesia.
Ketiga negara tersebut terus menjadi magnet bagi wisatawan Indonesia berkat kemudahan akses, fasilitas wisata lengkap, serta ragam pengalaman yang selalu diperbarui.
Pilihan Destinasi Dalam Negeri Tetap Mendominasi
Meskipun minat untuk bepergian ke luar negeri cukup tinggi, perjalanan domestik tetap menjadi pilihan mayoritas wisatawan. Laporan SiteMinder mencatat 69% wisatawan Indonesia menempatkan Pulau Jawa sebagai destinasi utama dalam negeri. Banyaknya fasilitas, pilihan transportasi yang mudah, dan ragam aktivitas wisata menjadi daya tarik tersendiri.
Selain itu, 27% wisatawan memilih Sumatra, sementara 26% lainnya lebih tertarik ke Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara yang terkenal dengan pantai-pantai eksotis dan budaya lokal yang kuat. Temuan ini menunjukkan bahwa destinasi dalam negeri tetap memiliki tempat di hati wisatawan, terutama untuk perjalanan keluarga atau liburan singkat.
Gaya Liburan Wisatawan Indonesia Masih Berorientasi Keluarga
Laporan tersebut juga mengungkap tren menarik bahwa 51% wisatawan Indonesia akan bepergian bersama keluarga pada tahun 2026. Angka tersebut sejalan dengan kebiasaan serupa di Singapura, menjadikan kedua negara sebagai wisatawan yang paling berorientasi keluarga dalam riset SiteMinder.
Liburan dengan keluarga dianggap memberikan pengalaman lebih lengkap—mulai dari relaksasi, kebersamaan, hingga memperkuat hubungan antar-anggota keluarga. Karena itu, destinasi yang ramah keluarga dan memiliki fasilitas lengkap diperkirakan terus menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia pada tahun mendatang.
Platform dan Metode Pembayaran yang Banyak Dipilih
Kecenderungan wisatawan Indonesia untuk mencari akomodasi melalui platform online travel agency (OTA) terus meningkat. Tahun ini, 38% wisatawan mengandalkan OTA sebagai sumber utama referensi akomodasi, naik dari 25% pada tahun sebelumnya.
Saat tiba pada proses pemesanan, 59% wisatawan Indonesia memilih melakukan reservasi perjalanan melalui OTA. Kemudahan dalam membandingkan harga, fleksibilitas pembayaran, serta ulasan yang tersedia membuat OTA tetap unggul sebagai pilihan utama.
Pada sisi pembayaran, metode yang diprediksi tetap paling banyak digunakan pada tahun 2026 adalah transfer bank sebesar 32%. Setelah itu disusul digital wallet atau mobile wallet sebesar 28% dan kartu kredit/debit sebesar 24%. “Namun, Gen Z lebih cenderung menggunakan digital wallet sebesar 32%,” kata Fifin. Perubahan preferensi pembayaran ini mencerminkan meningkatnya penggunaan teknologi finansial di kalangan wisatawan muda.
Minat Bepergian Tinggi Meski Kondisi Ekonomi Menantang
Di tengah melemahnya daya beli dan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, keinginan masyarakat Indonesia untuk tetap berwisata justru meningkat. Menurut Fifin, hal ini didorong oleh kemudahan pencarian informasi dan fasilitas pembayaran yang fleksibel melalui OTA. Alhasil, perjalanan tetap menjadi prioritas masyarakat, baik untuk kebutuhan rekreasi maupun pemulihan mental.
Laporan ini menunjukkan bahwa wisatawan Indonesia pada tahun 2026 akan tetap menjadi pasar yang aktif dan dinamis. Dengan kombinasi gaya liburan keluarga, pemanfaatan teknologi digital, serta minat besar pada destinasi internasional seperti Jepang, Singapura, dan Korea Selatan, perilaku wisatawan Indonesia diprediksi terus berkembang seiring kebutuhan akan pengalaman baru.
Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
LPS Laporkan Pembayaran Klaim Simpanan Meningkat hingga Kuartal III-2025
- Rabu, 26 November 2025
Kinerja Asuransi Perjalanan Diproyeksi Naik pada Momen Nataru oleh Jasindo
- Rabu, 26 November 2025
Prakiraan Cuaca BMKG Bali Hari Ini 26 November 2025 Berpotensi Diguyur Hujan
- Rabu, 26 November 2025
TNI Tentukan Kriteria Penting untuk Komandan Pasukan Perdamaian Gaza
- Selasa, 25 November 2025
Berita Lainnya
10 Rekomendasi Tempat Mie Ayam Jogja Terbaru yang Wajib Dicoba 2025
- Selasa, 25 November 2025
Rekomendasi 25 Tempat Makan Enak di Jakarta Selatan untuk Pengalaman Kuliner Terbaru
- Selasa, 25 November 2025
5 Rekomendasi Destinasi Wisata Kupang Terindah untuk Liburan Natal dan Tahun Baru 2026
- Selasa, 25 November 2025
Waspada!Kenali 5 Tanda Bahaya Arteri Tersumbat yang Sering Tak Disadari
- Selasa, 25 November 2025
Terpopuler
1.
Simak Syarat Pengajuan dan Tabel Angsuran KUR BRI 2025 Terbaru
- 26 November 2025
2.
3.
4.
BMKG Jelaskan Dampak Tiga Siklon Pada Cuaca Indonesia Terkini
- 26 November 2025












