Tjokro Bersaudara Perkuat Kepemilikan Saham di Geoprima Solusi Tbk

Tjokro Bersaudara Perkuat Kepemilikan Saham di Geoprima Solusi Tbk
Tjokro Bersaudara Perkuat Kepemilikan Saham di Geoprima Solusi Tbk

JAKARTA — Pergerakan saham di PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) kembali menarik perhatian pasar setelah PT PIMSF Pulogadung, perusahaan milik keluarga Tjokro, meningkatkan kepemilikan mereka secara signifikan. 

Aksi akuisisi ini merupakan langkah strategis PIMSF untuk memperkuat sinergi dengan GPSO, sekaligus membuka peluang pengembangan bisnis jangka panjang yang lebih luas.

Sejak awal November 2025, PIMSF terus melakukan pembelian saham GPSO. Direktur Utama PIMSF Pulogadung, Adi Sulaiman, menjelaskan, pada 20 November, perusahaan telah mengakuisisi 13 juta saham dengan harga Rp 650 per saham. Transaksi ini setara dengan total investasi senilai Rp 8,7 miliar.

Baca Juga

Kolaborasi OBATApps dan Farmaklik Perkuat Ekosistem Pendidikan Gandeng 177 Kampus Farmasi

Langkah pembelian saham tidak berhenti di situ. Pada 21 November 2025, PIMSF kembali menambah porsi saham GPSO dengan membeli 2,66 juta saham seharga Rp 725 per lembar, disusul pembelian 4 juta saham lagi di harga Rp 730 per saham. Dalam satu hari, PIMSF menggelontorkan dana sebesar Rp 4,85 miliar untuk memperkuat kepemilikan mereka.

Dengan akumulasi transaksi ini, total saham PIMSF di GPSO mencapai 316,36 juta saham atau setara dengan 47,45% dari modal ditempatkan dan disetor. Padahal sebelumnya, perusahaan sudah menguasai 45,45% saham GPSO. Menurut Adi, akuisisi tambahan ini merupakan bagian dari strategi berkelanjutan PIMSF untuk memperkuat posisi mereka dan memperluas sinergi operasional dengan GPSO.

Lebih jauh, PIMSF juga telah merencanakan Penawaran Tender Wajib (Mandatory Tender Offer) sebanyak 363,70 juta saham atau setara 54,55% saham dengan harga pelaksanaan Rp 436 per lembar, atau maksimal senilai Rp 158,58 miliar. Aksi ini menunjukkan keseriusan PIMSF dalam memastikan kepemilikan mayoritas dan memberikan kepastian kepada seluruh pemegang saham GPSO.

Adi menekankan bahwa perusahaan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban pembayaran penuh kepada para pemegang saham yang berhak. “Kami siap menyelesaikan seluruh pembayaran terkait Penawaran Tender Wajib,” katanya. Pelaksanaan tender wajib dijadwalkan mulai 11 November hingga 11 Desember 2025, dengan periode penyelesaian transaksi pada 13 November sampai 15 Desember 2025.

Aksi PIMSF tidak semata-mata berhenti pada penyelesaian tender wajib. Adi menegaskan bahwa tujuan utama perusahaan adalah membangun sinergi yang kuat dengan GPSO untuk memperluas jangkauan produk dan layanan. “Kolaborasi antara PIMSF dan GPSO membuka peluang untuk menawarkan lebih banyak item sekaligus menjangkau sektor baru. Ini merupakan pendekatan menang-menang bagi pelanggan maupun perusahaan,” ujarnya.

Langkah strategis PIMSF ini juga didorong oleh valuasi aset GPSO yang mencapai Rp 200 miliar dan omzet tahunan rata-rata sebesar Rp 150 miliar. Adi menambahkan, investasi berkelanjutan dalam pengembangan sumber daya manusia, peralatan industri, dan ekspansi pasar menjadi fokus perusahaan agar dapat memaksimalkan potensi bisnis.

Dengan mengakuisisi saham tambahan, PIMSF berharap dapat memperkuat struktur kepemilikan dan memastikan eksekusi strategi perusahaan berjalan lebih efisien. Hal ini diharapkan memberi dampak positif terhadap kinerja GPSO dan meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.

Selain itu, langkah PIMSF dipandang sebagai sinyal positif di pasar modal, menunjukkan bahwa investor strategis siap berinvestasi dalam jangka panjang, mendukung pertumbuhan, dan memperluas kapasitas operasional perusahaan. Dengan kepemilikan mayoritas, PIMSF memiliki kendali yang lebih besar dalam menentukan arah pengembangan produk dan strategi bisnis.

Langkah ini juga sejalan dengan tren korporasi di Indonesia yang memanfaatkan peluang sinergi antar perusahaan untuk memperkuat daya saing dan efisiensi operasional. Aksi PIMSF di GPSO dapat menjadi contoh strategi pengelolaan saham dan pengambilalihan yang terencana dengan baik.

Kesimpulannya, PIMSF Pulogadung terus memperluas kepemilikan saham di GPSO melalui pembelian bertahap dan pelaksanaan Penawaran Tender Wajib. Strategi ini tidak hanya menegaskan posisi PIMSF sebagai pemegang saham mayoritas, tetapi juga memperkuat sinergi operasional dan membuka peluang pengembangan bisnis lebih luas di masa depan. Dengan valuasi aset yang kuat, komitmen investasi berkelanjutan, dan strategi akuisisi yang matang, langkah PIMSF di GPSO menjadi berita positif di sektor korporasi dan pasar modal Indonesia.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

YOII Optimistis Kinerja Asuransi Kendaraan Akan Pulih pada Kuartal IV-2025

YOII Optimistis Kinerja Asuransi Kendaraan Akan Pulih pada Kuartal IV-2025

Penjualan Properti Linktown Capai Rp 2,7 Triliun hingga November 2025

Penjualan Properti Linktown Capai Rp 2,7 Triliun hingga November 2025

Simak Jadwal Kapal Pelni Rute Timika ke Tual Desember 2025, Diskon Menarik

Simak Jadwal Kapal Pelni Rute Timika ke Tual Desember 2025, Diskon Menarik

Lippo Karawaci Tingkatkan Perlindungan Tenaga Kerja dengan Sistem K3 Terpadu

Lippo Karawaci Tingkatkan Perlindungan Tenaga Kerja dengan Sistem K3 Terpadu

Injeksi Modal Danantara Dorong Performa Krakatau Steel Lebih Optimal

Injeksi Modal Danantara Dorong Performa Krakatau Steel Lebih Optimal