Google Tegaskan Tidak Gunakan Gmail untuk Latih Model AI

Google Tegaskan Tidak Gunakan Gmail untuk Latih Model AI
Google Tegaskan Tidak Gunakan Gmail untuk Latih Model AI

JAKARTA - Perhatian publik kembali tertuju pada isu keamanan data setelah mencuat dugaan bahwa Google memanfaatkan email pengguna Gmail untuk melatih model kecerdasan buatannya.

Narasi tersebut berkembang pesat di media sosial, terutama setelah sebuah unggahan di platform X menuding bahwa Google mengakses pesan dan data pribadi melalui Gmail ketika pengguna mengaktifkan fitur “Smart Features in other Google products”. Tuduhan ini dengan cepat mengundang respons luas, terutama dari pengguna yang selama ini mengandalkan Gmail untuk kebutuhan personal maupun pekerjaan.

Sejumlah media kemudian merespons isu ini dengan menyebarkan panduan mengenai cara mematikan fitur Smart Features Gmail, yang disebut-sebut dapat menghentikan Google menggunakan email untuk pelatihan AI. Namun, di tengah simpang siur informasi tersebut, Google mengeluarkan bantahan tegas, menyatakan bahwa klaim tersebut menyesatkan dan tidak sesuai fakta.

Baca Juga

7 Penyebab Aki Mobil Habis Sendiri dan Cara Mengatasinya

Penjelasan Google Mengenai Smart Features Gmail

Dalam klarifikasi yang disampaikan kepada Mashable, Google menegaskan bahwa mereka tidak mengubah pengaturan apa pun pada akun pengguna, termasuk terkait fitur cerdas yang telah lama tersedia. Perusahaan juga menolak tudingan bahwa konten Gmail digunakan untuk melatih model kecerdasan buatan Gemini.

“Laporan-laporan ini menyesatkan–kami tidak mengubah pengaturan siapa pun, Fitur Cerdas Gmail telah ada selama bertahun-tahun, dan kami tidak menggunakan konten Gmail Anda untuk melatih model AI Gemini kami,” ujar juru bicara Google.

Google memperjelas bahwa bahkan jika seseorang tetap mengaktifkan fitur Smart Features, hal tersebut tidak berarti email mereka akan dipakai untuk proses pelatihan AI. Penegasan ini menjadi penting mengingat banyak pengguna yang mengaitkan fitur tersebut dengan potensi akses mendalam Google terhadap data sensitif di dalam inbox Gmail.

Komitmen Privasi sebagai Fondasi Layanan AI Google

Google juga menyoroti bahwa perusahaan selalu transparan terhadap segala perubahan kebijakan maupun syarat penggunaan. Pengguna, menurut Google, tidak akan pernah dibiarkan dalam ketidakpastian mengenai bagaimana data mereka diproses atau digunakan.

“Terakhir, kami selalu transparan dan jelas jika kami melakukan perubahan pada syarat dan ketentuan serta kebijakan kami,” tambah Google.

Fitur Smart sendiri merupakan bagian dari integrasi kecerdasan buatan dalam layanan Google Workspace. Integrasi ini bukan hal baru dan telah berjalan sejak lama untuk membantu pengguna bekerja lebih efisien, seperti melalui penyaringan email, pengelompokan pesan otomatis, prediksi teks, dan rekomendasi tindakan cepat. Fitur ini memang memanfaatkan AI, tetapi tidak dalam konteks pelatihan model menggunakan data pribadi.

Kebijakan Workspace Tegaskan Data Tidak Dipakai untuk Pelatihan AI

Dalam halaman kebijakan resmi Google mengenai Gemini, perusahaan secara gamblang menjelaskan bahwa data pengguna tetap berada di lingkungan Workspace. Hal ini diperkuat dengan pernyataan eksplisit yang menjelaskan bahwa data pengguna tidak menjadi bahan pelatihan model AI generatif seperti Gemini ataupun model bahasa besar lainnya yang digunakan di luar lingkungan Workspace.

“Kami tidak menggunakan data Workspace Anda untuk melatih atau meningkatkan model AI generatif dan model bahasa besar yang mendasari Gemini, Pencarian, dan sistem lain di luar Workspace tanpa izin,” tulis Google dalam kebijakan tersebut.

Interpretasi yang keliru tampaknya muncul dari pemahaman bahwa memberikan akses Gemini ke Gmail melalui Smart Features otomatis memberikan izin kepada Google untuk mengambil data tersebut sebagai bahan pelatihan. Padahal, Google sudah menjelaskan melalui halaman AI on Google Workspace bahwa izin tersebut hanya berlaku untuk penggunaan fitur itu sendiri, bukan untuk melatih model.

Pentingnya Pemahaman Pengguna terhadap Fitur Keamanan

Google memahami bahwa publik memiliki hak untuk mempertanyakan kebijakan AI yang diterapkan perusahaan teknologi mana pun. Tidak sedikit perusahaan yang sebelumnya mengakui menggunakan data pengguna untuk melatih model AI generatif tanpa izin yang cukup jelas. Situasi ini membuat pengguna semakin sensitif terhadap praktik pengolahan data perusahaan digital, terlebih ketika menyangkut privasi informasi pribadi.

Meski demikian, Google menekankan bahwa khusus untuk Gmail, tidak ada pelatihan model AI yang bersumber dari data email pengguna, termasuk jika fitur Smart tetap aktif. Pengguna yang ingin mematikan fitur tersebut demi ketenangan tetap berada dalam hak mereka, namun keputusan itu tidak berkaitan dengan pelatihan AI.

Transparansi Menjadi Kunci Kepercayaan Pengguna

Melalui respons resmi ini, Google berharap kesalahpahaman mengenai penggunaan data Gmail dapat diluruskan. Perusahaan berupaya mempertahankan kepercayaan publik dengan terus memberikan penjelasan terbuka mengenai proses pengolahan data, terutama untuk teknologi AI seperti Gemini yang semakin terintegrasi dalam layanan sehari-hari.

Di tengah perkembangan pesat dunia AI, isu seperti ini menjadi pengingat penting bahwa komunikasi yang jelas antara perusahaan dan pengguna merupakan elemen vital dalam menjaga keamanan dan kenyamanan penggunaan layanan digital. Perdebatan seputar privasi data tentu akan terus muncul, namun klarifikasi seperti yang diberikan Google berperan dalam memberikan gambaran yang lebih akurat bagi publik.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Fusible Link adalah: Jenis, Fungsi, hingga Cara Merawatnya

Fusible Link adalah: Jenis, Fungsi, hingga Cara Merawatnya

Inilah Fungsi dan Contoh Surat Pelepasan Hak Kendaraan

Inilah Fungsi dan Contoh Surat Pelepasan Hak Kendaraan

Simak Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Tangsel Hari Ini Rabu, 26 November 2025 Terbaru

Simak Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Tangsel Hari Ini Rabu, 26 November 2025 Terbaru

BMKG Jelaskan Dampak Tiga Siklon Pada Cuaca Indonesia Terkini

BMKG Jelaskan Dampak Tiga Siklon Pada Cuaca Indonesia Terkini

Prakiraan Cuaca BMKG Bali Hari Ini 26 November 2025 Berpotensi Diguyur Hujan

Prakiraan Cuaca BMKG Bali Hari Ini 26 November 2025 Berpotensi Diguyur Hujan