JAKARTA - Selama ini, banyak orang yang sedang berupaya menurunkan berat badan sering membatasi konsumsi buah karena menganggap kandungan gula alaminya dapat memicu kenaikan berat badan.
Kekhawatiran tersebut membuat sebagian orang memilih menjauh dari buah, terutama ketika tengah menjalani program diet yang cukup ketat. Padahal, menurut pakar kesehatan pencernaan, anggapan semacam ini justru tidak sesuai dengan bukti ilmiah yang ada.
Di tengah berbagai informasi seputar diet yang makin beredar luas, para ahli mengingatkan adanya kesalahpahaman besar terkait peran buah dalam pengelolaan berat badan. Buah tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga dapat menunjang penurunan berat badan bila dikonsumsi dengan cara yang tepat.
Baca Juga
Ahli gastroenterologi sekaligus penulis buku masak, Will Bulsiewicz, turut menyoroti kekeliruan tersebut melalui penjelasan yang ia bagikan di akun Instagram-nya. Dalam unggahannya, ia menegaskan bahwa buah bukanlah penyebab kenaikan berat badan seperti yang banyak diyakini.
Menurutnya, justru buah dapat memberikan dukungan ideal bagi mereka yang ingin mendapatkan bobot tubuh yang lebih seimbang. Ia menyebut bahwa anggapan buah sebagai pemicu kenaikan berat badan merupakan “mitos yang tidak masuk akal”.
“Ada klaim di luar sana yang mengatakan buah menyebabkan kenaikan berat badan. Ini sepenuhnya absurd,” ujar Bulsiewicz dalam video penjelasannya, seperti dilansir dari EatingWell.
Penjelasan tersebut bukan semata opini pribadi, melainkan didukung oleh berbagai penelitian yang memperlihatkan dampak positif konsumsi buah terhadap pengaturan berat badan.
Buah membawa banyak manfaat karena mengandung komponen penting seperti serat, vitamin, dan antioksidan. Namun, salah satu hal terpenting yang membuat buah sangat mendukung penurunan berat badan adalah kombinasi antara kalori yang rendah dan serat yang tinggi. Kandungan serat ini membantu perut merasa kenyang lebih lama sehingga asupan makanan berlebih bisa dicegah. Selain itu, serat juga berperan penting dalam menjaga fungsi pencernaan agar tetap optimal.
Bulsiewicz menyebutkan bahwa sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa peningkatan asupan buah tidak menyebabkan peningkatan berat badan. Bahkan, pada beberapa kasus, konsumsi buah justru berkontribusi terhadap penurunan berat badan.
Salah satu penelitian yang ia soroti adalah studi pada tahun 2020 yang diterbitkan di National Library of Medicine. Studi tersebut menemukan adanya hubungan antara peningkatan konsumsi buah dan sayur dengan penurunan berat badan pada perempuan. Temuan ini semakin menguatkan bahwa buah merupakan bagian penting dari pola makan sehat yang dapat mendukung tujuan diet.
Menurut Bulsiewicz, manfaat tersebut tidak hanya berasal dari rendahnya kalori dan tingginya serat, tetapi juga dari kemampuannya menjaga kesehatan mikrobioma usus. Pencernaan yang sehat memegang peran besar dalam proses pengelolaan berat badan, metabolisme, dan fungsi kekebalan tubuh. Dengan demikian, memasukkan buah ke dalam pola makan harian dapat memberikan manfaat yang jauh lebih luas daripada sekadar mengenyangkan.
Tidak berhenti sampai di situ, ia juga menekankan bahwa buah memiliki potensi besar untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. Kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan yang berlimpah membantu memperkuat sistem imun, menjaga kesehatan jantung, hingga menurunkan risiko beberapa jenis kanker. Nutrisi-nutrisi tersebut bekerja secara sinergis untuk melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas dan menjaga fungsi organ agar tetap optimal.
Dalam penjelasannya, Bulsiewicz mengajak masyarakat untuk mulai melihat buah dari perspektif yang berbeda. “Buah itu luar biasa. Hentikan kebiasaan lari dari buah, dan mulailah berlari ke arah buah,” ujarnya sambil memperlihatkan buah persik yang ia bawa sebagai contoh. Pernyataan ini mempertegas bahwa pola pikir mengenai buah perlu dikoreksi agar tidak lagi dianggap sebagai makanan yang perlu dijauhi saat berdiet.
Di sisi lain, penting dipahami bahwa gula alami dalam buah berbeda dengan gula tambahan yang biasa ditemukan dalam makanan olahan. Gula dalam bentuk alaminya hadir bersama serat dan nutrisi lain yang bermanfaat sehingga tidak mempercepat lonjakan gula darah seperti halnya gula tambahan. Buah tidak hanya memberi rasa manis, tetapi juga membawa berbagai komponen penting yang dibutuhkan tubuh.
Bagi Anda yang sedang berusaha mengatur berat badan, tidak ada alasan untuk menghindari buah. Justru, mengintegrasikan buah ke dalam menu harian bisa menjadi strategi yang menyenangkan dan menyehatkan. Anda dapat mengolahnya menjadi salad buah segar, smoothie yogurt, atau memakannya langsung sebagai camilan yang kaya serat. Kombinasi ini dapat membantu mengontrol rasa lapar sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Pada akhirnya, pesan utama dari para ahli jelas: buah adalah pilihan aman, sehat, dan sangat bermanfaat bagi tubuh—termasuk bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Menghindarinya justru membuat Anda kehilangan salah satu sumber nutrisi terbaik yang ditawarkan oleh alam. Mulai sekarang, tidak perlu ragu lagi untuk menikmati buah sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kemendagri Dorong Percepatan Laporan Progres Penegasan Batas Desa Nasional
- Rabu, 26 November 2025
Berita Lainnya
10 Rekomendasi Tempat Mie Ayam Jogja Terbaru yang Wajib Dicoba 2025
- Selasa, 25 November 2025
Rekomendasi 25 Tempat Makan Enak di Jakarta Selatan untuk Pengalaman Kuliner Terbaru
- Selasa, 25 November 2025
5 Rekomendasi Destinasi Wisata Kupang Terindah untuk Liburan Natal dan Tahun Baru 2026
- Selasa, 25 November 2025
Waspada!Kenali 5 Tanda Bahaya Arteri Tersumbat yang Sering Tak Disadari
- Selasa, 25 November 2025
Terpopuler
1.
2.
Peneliti Indonesia Jadi Penulis Utama Temuan Rafflesia Hasseltii
- 26 November 2025
3.
Cara Menghilangkan Iklan di HP Vivo yang Tiba-tiba Muncul
- 26 November 2025
4.
7 Penyebab Aki Mobil Habis Sendiri dan Cara Mengatasinya
- 26 November 2025
5.
Self Reward Adalah dan Pentingnya Bagi Diri Sendiri
- 26 November 2025












