Rekomendasi 7 Tempat Sate Kere Solo Terfavorit yang Wajib Dicoba
JAKARTA - Kuliner khas Solo selalu menghadirkan cerita dan kehangatan dalam setiap suapan, termasuk sate kere—hidangan sederhana yang justru menyimpan sejarah panjang di balik kelezatannya.
Meski awalnya dikenal sebagai makanan rakyat jelata, sate kere kini berubah menjadi ikon kuliner yang diburu wisatawan. Perpaduan tempe gembus, jeroan sapi, serta bumbu kacang manis-pedas menjadikannya sajian yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membangkitkan nostalgia tentang tradisi kuliner Kota Bengawan.
Ketika berkunjung ke Solo, mencicipi sate kere menjadi pengalaman yang tak boleh dilewatkan. Banyak warung telah berdiri puluhan tahun, mempertahankan resep turun-temurun yang menjadikan cita rasanya tetap autentik hingga sekarang.
Baca Juga
Masing-masing tempat menghadirkan ciri khas tersendiri, mulai dari racikan bumbu, pilihan sate, hingga suasana warung yang membawa pengalaman berbeda bagi setiap penikmatnya. Untuk memandu perjalanan kuliner Anda, berikut rekomendasi warung sate kere terfavorit di Solo yang dikenal legendaris dan menjadi langganan berbagai kalangan, termasuk pejabat dan wisatawan.
Sate Kere Yu Rebi, Favorit Pejabat dengan Cita Rasa Konsisten
Nama Sate Kere Yu Rebi sudah melekat kuat dalam dunia kuliner Solo. Tempat ini dikenal luas karena pernah menjadi favorit mantan Presiden Joko Widodo. Beroperasi sejak 1986, Yu Rebi mempertahankan kualitas dan rasa yang khas, terutama pada pilihan sate tempe gembus, jeroan, hingga sate campur. Keunikan rasanya terletak pada tekstur gembus yang kenyal, dipadu bumbu kacang dan kecap dengan aroma daun jeruk yang harum.
Kacangnya yang tidak digiling terlalu halus memberikan pengalaman makan yang lebih kaya, sementara paduan rasa manis dan pedas membuatnya begitu menggugah selera. Yu Rebi berlokasi di Jl. Kebangkitan Nasional No.10, Sriwedari, Laweyan—tepat di belakang Stadion Sriwedari—dengan jam operasional pukul 10.00–20.00 WIB. Harga satenya berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 30.000 per porsi.
Sate Kere Mbak Tugiyem dengan Cita Rasa Pedas Khas
Sate Kere Mbak Tug juga memiliki sejarah panjang dalam dunia kuliner Solo. Berdiri sejak 1977, tempat ini mulanya berjualan secara keliling sebelum menempati lokasi tetap di kawasan Jebres. Keistimewaan sate di sini terletak pada bumbu kacangnya yang gurih dan pedas, sehingga meninggalkan sensasi berbeda di lidah.
Pilihan satenya sangat beragam: tempe gembus, jantung, paru, lambung, hingga usus yang dibakar hingga matang sempurna. Selain sate kere, Mbak Tug juga menawarkan menu lain seperti nasi liwet, tengkleng, serta gudeg bagi pengunjung yang menginginkan hidangan pendamping. Lokasinya berada di Jl. Arifin No.63 dan No.73, Surakarta, dengan jam buka pukul 06.00–22.00 WIB. Harga satenya cukup ramah, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 25.000.
Sate Kere Bu Mujiyem dengan Sambal Pedas Mantap
Bagi penggemar rasa pedas, Sate Kere Bu Mujiyem adalah tujuan yang tepat. Warung ini dikenal dengan sambal pecelnya yang pedas, cenderung cair, namun mampu menghadirkan rasa kuat dan khas. Pilihan menunya sangat bervariasi, mulai dari gembus, iso, babat, koyor, tetelan, kikil, hingga ginjal, semuanya dibakar dengan bumbu yang meresap.
Sate di Bu Mujiyem biasanya disajikan bersama lontong sehingga memberikan sensasi kenyang sekaligus puas. Lokasinya berada di Jl. Veteran No.24 dan Jl. A.R. Hakim No.112–106, Surakarta, dengan jam operasional pukul 06.00–22.00 WIB. Harganya berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 20.000, membuatnya mudah dijangkau oleh berbagai kalangan.
Sate Kere Yu Tari dengan Resep Lawas Terjaga
Salah satu legenda sate kere di Solo adalah Sate Kere Yu Tari. Telah berjualan sejak 1980-an, tempat ini dikenal mempertahankan resep lama tanpa banyak perubahan. Keistimewaannya terletak pada proses pemanggangan menggunakan arang dan kipas manual, serta dipanggang hingga tiga kali untuk menghasilkan aroma kuat dan bumbu yang lebih meresap.
Sate Yu Tari dipadukan dengan bumbu kacang dan berambang yang membuat rasanya semakin kaya. Harga satenya terjangkau, sekitar Rp 10.000 per porsi. Pada pagi hari, Yu Tari berada di Jl. Kebangkitan Nasional, sementara malam hari pindah ke Jl. Honggowongso atau Jl. Veteran dengan jam buka pagi 09.00–16.00 WIB dan malam 17.00–21.00 WIB.
Sate Kere Pak Sardi yang Selalu Ramai Sejak 1998
Sate Kere Pak Sardi juga menjadi salah satu warung legendaris yang wajib dikunjungi. Meski hanya berjualan di tepi jalan, cita rasa satenya konsisten dan membuat banyak pelanggan datang kembali. Warung ini sudah beroperasi sejak 1998 dan tetap mempertahankan kesederhanaannya.
Lokasinya berada di Jl. Dr. Rajiman No.164, Kemlayan, Surakarta. Meskipun sederhana, perpaduan bumbu, aroma bakaran, dan tekstur sate membuat tempat ini memiliki daya tarik tersendiri bagi pencinta kuliner khas Solo.
Sate Kere Mak Narti, Kuliner Malam Favorit
Bagi yang mencari kuliner malam, Sate Kere Mak Narti adalah pilihan yang tepat. Warung ini mulai buka pukul 21.00 WIB dan beroperasi dengan konsep kaki lima di trotoar jalan, menambah nuansa tradisional yang khas. Selain sate kere, tersedia juga tempe gembus goreng, tempe dele, serta berbagai jeroan sebagai pelengkap.
Lokasinya berada di Jl. Sutan Syahrir No.97, Kepatihan Kulon, Jebres, dan menjadi salah satu kuliner malam yang sering dicari warga lokal maupun wisatawan yang ingin menikmati sensasi makan di suasana kota Solo pada malam hari.
Sate Kere Pak Atin yang Mangkal di Area Pasar
Pak Atin dikenal sebagai penjual sate kere yang sering mangkal di area-area pasar seperti Pasar Legi, Elpabes, atau Setabelan. Keberadaannya yang dekat pasar membuat suasana kuliner terasa autentik: suara aktivitas pasar, aroma asap bakar, dan antrean warga lokal yang setia.
Menu yang ditawarkan mencakup gembus, sate kikil, koyor, serta aneka jeroan lainnya dengan harga yang sangat terjangkau. Kualitas rasanya membuat banyak akun kuliner Solo sering membagikan momen makan di warung ini, menjadikannya semakin populer.
Rekomendasi
