Mengenal Otrovert, Kepribadian Baru di Luar Introvert Ekstrovert
- Kamis, 25 September 2025

JAKARTA - Selama ini banyak orang hanya mengenal dua kategori besar dalam kepribadian, yakni introvert dan ekstrovert.'
Namun, tidak sedikit individu merasa dirinya tidak sepenuhnya sesuai dengan salah satu label tersebut. Di tengah kebingungan itu, muncul sebuah istilah baru yang menarik perhatian dunia psikologi, yaitu otrovert. Konsep ini membuka kemungkinan bahwa kepribadian manusia jauh lebih beragam daripada yang selama ini dipahami.
Psikiater asal Amerika Serikat, Dr. Rami Kaminski, adalah sosok yang pertama kali memperkenalkan istilah ini. Ia menjelaskan bahwa otrovert hadir sebagai jawaban bagi mereka yang merasa tidak nyaman dilabeli introvert maupun ekstrovert. Orang dengan tipe kepribadian ini cenderung memiliki orientasi emosional yang berbeda, sehingga tidak cocok jika dipaksakan masuk ke dalam dua kategori klasik tersebut.
Baca Juga
Asal Usul Istilah Otrovert
Secara etimologis, kata otrovert berasal dari gabungan dua bahasa. “Otro” dari bahasa Spanyol berarti lain, sedangkan “vert” dari bahasa Latin berarti berputar. Dengan demikian, otrovert dapat diartikan sebagai individu yang memiliki arah emosional berbeda dari pola umum yang telah dikenal sebelumnya.
Dr. Kaminski menekankan bahwa keberadaan otrovert tidak sekadar sebagai kategori tambahan, tetapi juga mencerminkan realitas bahwa manusia memiliki spektrum kepribadian yang luas. Menurutnya, orang dengan kepribadian ini tidak merasa pas berada di kelompok introvert atau ekstrovert, namun tetap bisa ramah, hangat, dan mampu menjalin hubungan mendalam dengan orang lain.
Otrovert dalam Perbandingan
Untuk lebih memahami, Dr. Kaminski membandingkan dengan dua kategori kepribadian klasik. Introvert biasanya berorientasi ke dalam diri, lebih nyaman dengan dunia internal dan cenderung menghindari keramaian. Sebaliknya, ekstrovert lebih berorientasi keluar, aktif terhubung dengan lingkungan sosial, serta mendapatkan energi dari interaksi dengan banyak orang.
Otrovert tidak benar-benar berada di titik tengah di antara keduanya. Mereka justru berjalan di jalur berbeda. Alih-alih mencari tempat aman di tengah, otrovert menghadirkan perspektif unik, dengan keseimbangan yang fleksibel dalam berhubungan dengan orang lain maupun dirinya sendiri.
Ciri-Ciri Kepribadian Otrovert
Ada sejumlah ciri khas yang kerap dikaitkan dengan otrovert. Beberapa di antaranya adalah:
Tidak mudah larut dalam emosi kelompok – mereka bisa menjaga jarak dari suasana massa tanpa harus ikut terbawa arus.
Lebih nyaman dalam interaksi kecil – percakapan satu lawan satu atau kelompok kecil terasa lebih mendalam dibanding keramaian.
Berpikir mandiri dan kreatif – otrovert sering memiliki ide inventif yang berbeda dari mayoritas.
Merasa “di pinggir” interaksi sosial – meski tidak ditolak, mereka tidak sepenuhnya ikut larut dalam norma umum.
Tidak membutuhkan banyak hal untuk bahagia – otrovert lebih menghargai apa yang dimiliki, tidak mudah terpengaruh tren, iklan, atau konsumerisme.
Menyaring setiap informasi – sebelum menerima sesuatu, mereka mempertimbangkan apakah masuk akal atau relevan bagi dirinya.
Menjaga kebutuhan biologis – mulai dari pola makan sehat, aktivitas fisik, hingga kecintaan pada alam bebas, lingkungan, dan hewan.
Mengutamakan kualitas pertemanan – mereka lebih memilih lingkar pertemanan kecil tapi bermakna, serta rela membantu tanpa pamrih.
Bahkan, tokoh besar seperti Albert Einstein disebut-sebut memiliki ciri-ciri yang mendekati kepribadian otrovert. Kreativitas, kebebasan berpikir, dan keberanian tampil berbeda adalah bagian dari daya tarik kepribadian ini.
Pentingnya Memahami Konsep Otrovert
Kemunculan istilah otrovert dianggap penting karena memberikan ruang bagi orang-orang yang merasa terjebak antara introvert dan ekstrovert. Label baru ini memberi pengakuan bahwa orientasi emosional manusia tidak harus selalu sesuai dengan dua kategori utama yang populer selama ini.
Lebih jauh, kehadiran otrovert membantu psikolog maupun konselor dalam mendalami dinamika sosial pasien. Alih-alih memaksakan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan norma mayoritas, konsep ini memungkinkan individu untuk memanfaatkan keunikannya. Dengan begitu, mereka bisa lebih bebas berekspresi, berinovasi, dan berkontribusi dengan cara yang khas.
Status Ilmiah Otrovert
Meski semakin banyak dibicarakan, otrovert sejatinya belum masuk ke dalam kategori resmi dalam psikologi klinis. Istilah ini masih berupa gagasan baru yang diperkenalkan Dr. Kaminski dan memerlukan kajian lebih mendalam. Para ahli menekankan pentingnya penelitian lanjutan untuk memastikan apakah otrovert benar-benar kategori kepribadian yang terpisah atau hanya variasi dari spektrum yang sudah ada.
Studi lanjutan diharapkan mampu memberikan pemahaman lebih komprehensif tentang bagaimana otrovert berbeda dari introvert dan ekstrovert. Dengan data ilmiah yang kuat, kategori ini mungkin saja suatu saat diakui secara resmi dalam dunia psikologi.
Otrovert menghadirkan perspektif baru dalam memahami keragaman manusia. Konsep ini menekankan bahwa kepribadian tidak bisa dipandang hitam putih hanya berdasarkan dua kategori populer. Orang-orang dengan ciri otrovert membuktikan bahwa ada jalan berbeda yang bisa ditempuh, dengan kekuatan unik yang memberi warna pada dinamika sosial maupun dunia pemikiran.
Bagi mereka yang merasa tidak cocok disebut introvert atau ekstrovert, istilah ini bisa menjadi jawaban. Meski masih butuh penelitian lebih lanjut, otrovert telah membuka pintu diskusi penting tentang bagaimana kita memahami diri sendiri dan orang lain secara lebih inklusif.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
10 Manfaat Air Rebusan Ketumbar untuk Kesehatan Tubuh Sehari-Hari
- Kamis, 25 September 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Investasi Hulu Migas RI Capai Rp152 Triliun per Agustus 2025
- 25 September 2025
3.
Resep Empal Daging Jawa dan Rahasia Bumbu Khas Nusantara
- 25 September 2025
4.
5 Tanda Awal Kanker Tenggorokan yang Kerap Terabaikan
- 25 September 2025
5.
Dampak Doomscrolling pada Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya
- 25 September 2025