Memahami Payment Term: Pengertian, Jenis-jenis dan Pentingnya dalam Bisnis

Memahami Payment Term: Pengertian, Jenis-jenis dan Pentingnya dalam Bisnis

JAKARTA-Payment term, atau istilah pembayaran, merupakan salah satu aspek penting dalam dunia bisnis yang sering kali diabaikan namun memiliki dampak besar terhadap kelancaran arus keuangan dan hubungan bisnis dengan mitra atau pelanggan. Istilah ini merujuk pada syarat-syarat dan kondisi pembayaran yang disepakati oleh penjual dan pembeli dalam sebuah transaksi atau perjanjian bisnis.

Dalam artikel ini, kami akan mengulas secara mendalam, mengapa penting untuk dipertimbangkan, dan bagaimana penerapannya dapat memberikan keuntungan dalam mengelola bisnis.

Jenis-jenis Payment Term

Berbagai jenis payment term dapat digunakan dalam perjanjian bisnis, tergantung pada kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat. Beberapa jenis yang umum digunakan adalah sebagai berikut.

Net 30 (N/30)

Baca Juga

Pelindo Tingkatkan Efisiensi Logistik Lewat Digitalisasi dan Transformasi Operasional

Net 30 atau N/30 adalah istilah pembayaran yang menunjukkan bahwa pembayaran harus dilakukan dalam jangka waktu 30 hari setelah tanggal faktur. Dalam transaksi bisnis, pihak penjual memberikan waktu 30 hari kepada pembeli untuk melakukan pembayaran setelah barang atau jasa diberikan atau diserahkan. Net 30 adalah salah satu term pembayaran yang umum digunakan dalam bisnis, terutama pada transaksi B2B (Business-to-Business).

Misalnya, jika sebuah perusahaan menjual produk senilai Rp 1.000.000 dengan Net 30, maka pembeli harus melakukan pembayaran sebesar Rp 1.000.000 dalam waktu 30 hari setelah tanggal faktur diterima.

Net 60 (N/60)

Net 60 atau N/60 memiliki konsep yang serupa dengan Net 30, namun batas waktu pembayarannya adalah 60 hari setelah tanggal faktur. Dalam hal ini, pihak penjual memberikan waktu yang lebih lama kepada pembeli untuk melakukan pembayaran. Net 60 digunakan ketika ada kesepakatan bahwa pembayaran dapat dilakukan dalam waktu yang lebih fleksibel.

Dengan menggunakan Net 60, perusahaan yang menjual produk senilai Rp 1.000.000 akan memberikan waktu 60 hari kepada pembeli untuk melakukan pembayaran setelah tanggal faktur diterima.

Cash on Delivery (COD)

Cash on Delivery atau COD adalah metode pembayaran di mana pembayaran dilakukan secara tunai saat barang atau jasa diterima oleh pembeli. Istilah ini umumnya digunakan dalam transaksi jual beli secara langsung, seperti di toko fisik atau dalam bisnis pengiriman barang.

Dalam transaksi COD, pembeli akan membayar secara tunai kepada pihak penjual pada saat barang atau jasa diterima. Ini memberikan keamanan dan kepastian bagi penjual karena pembayaran dilakukan secara langsung saat barang atau jasa diserahkan.

Advance Payment

Advance payment adalah istilah pembayaran di mana pembeli melakukan pembayaran sebelum barang atau jasa dikirim atau diberikan. Dalam metode pembayaran ini, pembeli membayar di muka sebelum menerima barang atau jasa dari penjual.

Advance payment digunakan sebagai bentuk jaminan bagi penjual bahwa pembayaran akan diterima sebelum produk atau layanan diserahkan. Ini memberikan kepastian bahwa penjual akan menerima pembayaran sebelum penukaran barang atau jasa.

Letter of Credit (LC)

Letter of Credit atau LC adalah bentuk pembayaran yang melibatkan bank sebagai pihak ketiga. LC adalah instrumen pembayaran di mana bank setuju untuk membayar pihak penjual atas nama pembeli ketika persyaratan tertentu terpenuhi.

Dalam transaksi LC, pihak pembeli membuka LC di bank untuk jumlah pembayaran yang sesuai dengan nilai transaksi. Setelah pihak penjual memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam LC, bank akan membayar pihak penjual atas nama pembeli.

LC memberikan keamanan dan jaminan bagi kedua belah pihak karena pembayaran dilakukan oleh bank dan terkait dengan pemenuhan persyaratan yang telah disepakati.

Pentingnya Payment Term dalam Bisnis

Term pembayaran memiliki peran yang penting dalam menjaga kelancaran operasional dan keuangan bisnis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting dalam bisnis.

1. Aliran Kas yang Stabil Term pembayaran yang baik dapat membantu memperkuat aliran kas bisnis. Misalnya, mengatur jangka waktu pembayaran yang sesuai dengan siklus keuangan dapat membantu menghindari kekurangan kas dan memastikan bahwa dapat memenuhi kewajiban finansial.

2. Pengelolaan Utang Dengan memiliki term yang jelas, kita dapat mengatur pengelolaan utang dengan lebih baik. Menentukan tanggal jatuh tempo yang realistis untuk pembayaran membantu mengurangi risiko tunggakan dan masalah likuiditas.

3. Hubungan Bisnis yang Baik Term yang adil dan sesuai dapat meningkatkan hubungan bisnis dengan mitra atau pelanggan. Memberikan syarat pembayaran yang menguntungkan bagi keduanya dapat menciptakan iklim bisnis yang saling menguntungkan dan mendukung kerjasama jangka panjang.

4. Menghindari Potensi Konflik Dengan memiliki ketentuan pembayaran yang jelas dan terperinci, kita dapat menghindari potensi konflik atau perbedaan pendapat dengan mitra bisnis mengenai pembayaran.

5. Manajemen Risiko Memilih term yang tepat dapat membantu dalam mengelola risiko kredit dan risiko keuangan lainnya. Misalnya, menggunakan metode pembayaran tertentu seperti Letter of Credit dapat memberikan perlindungan dari risiko gagal bayar.

6. Mempercepat Transaksi Dalam beberapa kasus, menggunakan term yang lebih singkat seperti Cash on Delivery dapat mempercepat proses transaksi dan meningkatkan likuiditas bisnis.

Strategi Mengelola Payment Term

Dalam mengelola term pembayaran, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk memaksimalkan keuntungan bisnis. Pertimbangkan kebutuhan kas dan likuiditas bisnis, serta risiko kredit yang dapat ditanggung, sebelum menetapkan payment term.

Kemudian, pelaku usaha juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan mitra bisnis untuk membahas term yang saling menguntungkan dan dapat diterima oleh kedua belah pihak. Pertimbangkan penyesuaian payment term untuk pelanggan tertentu yang memiliki keterbatasan finansial atau potensi bisnis besar.

Pelaku usaha juga mesti melakukan analisis keuangan secara berkala untuk memastikan payment term yang diterapkan masih sesuai dengan kinerja keuangan perusahaan. Meskipun fleksibilitas dalam pembayaran penting, pastikan batas waktu pembayaran tetap masuk akal dan memberikan keuntungan bagi bisnis.

Ingatlah untuk selalu memantau dan mengevaluasi secara teratur bagaimana payment term berpengaruh pada keuangan dan hubungan bisnis, dan siap untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pengusaha Ritel Kirim Surat kepada Sri Mulyani: Tolak Kenaikan PPN Jadi 12%

Pengusaha Ritel Kirim Surat kepada Sri Mulyani: Tolak Kenaikan PPN Jadi 12%

Presiden Prabowo Perkuat Kerja Sama Strategis Indonesia-China di Beijing, Kontrak Investasi Rp156 Triliun Segera Diteken

Presiden Prabowo Perkuat Kerja Sama Strategis Indonesia-China di Beijing, Kontrak Investasi Rp156 Triliun Segera Diteken

Apakah Call Center BNI Bebas Pulsa? Ini Penjelasannya!

Apakah Call Center BNI Bebas Pulsa? Ini Penjelasannya!

Prabowo Mau Hapus Utang UMKM, Petani & Nelayan, Bos BRI: Sudah Ditunggu-tunggu

Prabowo Mau Hapus Utang UMKM, Petani & Nelayan, Bos BRI: Sudah Ditunggu-tunggu

Laba BSI (BRIS) Melesat 21,59%, Tembus Rp 5,1 T

Laba BSI (BRIS) Melesat 21,59%, Tembus Rp 5,1 T