Earning Per Share Adalah: Pengertian dan Fungsinya untuk Perusahaan
- Kamis, 27 November 2025
Jakarta - Earning per share adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan besarnya laba yang diperoleh perusahaan untuk setiap lembar saham yang beredar.
Nilai ini berkaitan erat dengan pembagian dividen pada perusahaan terbuka, karena tujuan utama sebuah bisnis adalah memberikan keuntungan kepada pemilik modal, termasuk para pemegang saham.
Bagi investor atau trader di pasar saham, istilah EPS sudah sangat umum. Meski demikian, tidak sedikit pelaku usaha yang belum memahami makna serta peran penting ukuran tersebut dalam menilai kinerja perusahaan.
Baca Juga
Untuk itu, penting mengetahui bagaimana konsep EPS bekerja dan apa manfaatnya bagi perusahaan maupun pemegang saham.
Pembahasan ini memberi gambaran menyeluruh mengenai fungsi dan tujuannya, sehingga lebih mudah dipahami dalam konteks keuangan bisnis.
Dengan memahami hal tersebut, jelas terlihat bagaimana earning per share adalah indikator penting dalam menilai kesehatan dan potensi keuntungan suatu perusahaan.
Pengertian Earning Per Share Adalah
Earning per share adalah indikator yang menunjukkan seberapa besar laba yang dihasilkan perusahaan untuk setiap lembar saham yang dimiliki investor.
Nilai ini diperoleh dengan membagi keuntungan bersih perusahaan dengan total saham yang beredar.
Sering disebut sebagai laba per saham, ukuran ini membantu menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mencetak keuntungan bagi para pemegang saham.
EPS juga termasuk dalam rasio profitabilitas yang umum dipakai untuk menilai seberapa efektif sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba.
Makin tinggi angkanya, makin besar pula potensi pendapatan yang dapat diterima pemegang saham dari kepemilikan per lembarnya.
Tidak heran jika EPS menjadi salah satu acuan utama bagi investor dalam menganalisis performa serta valuasi perusahaan di pasar modal.
Pengertian Laba per Saham (EPS) Menurut Ahli
– Menurut Abdullah, penulis Dictionary of Accounting, laba per saham merupakan pendapatan bersih perusahaan dalam satu tahun yang dibagi dengan rata-rata jumlah saham yang beredar.
Pendapatan bersih ini dikurangi terlebih dahulu dengan saham preferen yang berlaku pada tahun tersebut.
– Menurut Baridwan, seorang pakar akuntansi, laba per saham adalah pendapatan selama satu periode atas semua saham yang beredar dan digunakan oleh manajemen perusahaan sebagai dasar untuk menentukan dividen yang akan dibagikan.
Dari kedua pendapat pakar tersebut, dapat disimpulkan bahwa laba per saham merupakan rasio keuangan yang mengukur total laba bersih yang diperoleh dari tiap lembar saham yang telah diterbitkan perusahaan.
Dalam praktiknya, laba per saham biasanya sejalan dengan pendapatan perusahaan. Artinya, semakin besar pendapatan yang diperoleh, semakin tinggi pula nilai laba per saham. Sebaliknya, jika laba per saham tinggi, maka umumnya pendapatan perusahaan juga tinggi.
Selain pendapatan, faktor lain seperti margin laba dapat dijadikan pertimbangan saat menghitung keuntungan perusahaan.
Besar atau kecilnya skala perusahaan bukan patokan mutlak untuk menentukan nilai laba per saham.
Sebuah perusahaan besar belum tentu memiliki EPS tinggi, dan perusahaan kecil tidak selalu memiliki EPS rendah.
Hal ini sangat tergantung pada keuntungan yang diperoleh dan jumlah saham yang diterbitkan.
Oleh karena itu, direksi perusahaan memegang peran penting dalam menjalankan operasional agar memperoleh laba maksimal, karena kinerja mereka secara langsung memengaruhi nilai laba per saham perusahaan.
Rumus Menghitung Earning Per Share
Untuk menghitung laba per saham, digunakan rumus berikut:
Laba per Saham = (Laba Bersih – Dividen Saham Preferen) ÷ Jumlah Saham yang Beredar
Rumus ini menunjukkan bahwa saat menghitung laba per saham, dividen saham preferen harus dikurangkan terlebih dahulu, sehingga perhitungan hanya mencakup pendapatan yang menjadi hak pemilik saham biasa.
Pemegang saham preferen tidak dihitung dalam nilai ini agar laba per saham biasa tetap akurat.
Nilai laba per saham biasanya terlihat kecil karena dihitung per lembar saham. Namun, investor jarang hanya memiliki satu lembar saham.
Mereka biasanya memiliki banyak lot, dengan satu lot setara 100 lembar saham. Semakin banyak lot yang dimiliki, semakin besar pula dividen yang dapat diterima.
Mengelola perhitungan laba per saham secara manual bisa cukup rumit, terutama untuk perusahaan dengan banyak saham.
Oleh karena itu, menggunakan aplikasi akuntansi modern, seperti Accurate Online, dapat mempermudah proses ini.
Aplikasi tersebut tidak hanya menghitung laba per saham, tetapi juga membantu menyusun laporan keuangan secara otomatis, sehingga lebih efisien dan akurat.
Perhitungan Earning Per Share
Meskipun rumus untuk menghitung laba per lembar saham terlihat sederhana, prosesnya tetap memerlukan ketelitian agar hasilnya akurat.
Perhitungan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan data dari neraca dan laporan laba rugi, dengan tujuan mengetahui jumlah saham biasa yang beredar pada akhir periode, dividen yang harus dibayarkan kepada pemegang saham preferen, serta laba bersih perusahaan.
Untuk hasil yang lebih tepat, perhitungan laba per saham sering menggunakan jumlah rata-rata saham biasa yang beredar selama periode pelaporan, karena jumlah saham bisa berubah sepanjang tahun.
Meskipun begitu, umumnya perhitungan ini dilakukan berdasarkan laporan keuangan tahunan.
Hal ini karena perusahaan kerap menerbitkan saham baru atau membeli kembali saham yang beredar, sehingga menggunakan rata-rata tertimbang menjadi lebih representatif.
Nilai laba per saham tiap perusahaan tidak selalu sama dan tergantung pada kapan saham diterbitkan.
Rata-rata tertimbang saham biasa dapat dihitung dengan menjumlahkan saham yang beredar pada awal dan akhir tahun, kemudian dibagi dua.
Secara sederhana, laba per saham menunjukkan bagian dari laba perusahaan yang dialokasikan pada tiap lembar saham biasa.
Tidak semua laba perusahaan tersedia untuk saham biasa, karena perusahaan juga mungkin menerbitkan saham preferen.
Oleh karena itu, dividen atau laba saham preferen harus dipisahkan terlebih dahulu dari laba bersih sebelum menghitung laba per saham.
Faktor Penyebab Kenaikan dan Penurunan Earning Per Share
1. Faktor yang Meningkatkan Nilai Laba Per Saham
Nilai laba per saham suatu perusahaan bisa meningkat karena beberapa kondisi berikut:
- Laba bersih naik sementara jumlah saham yang beredar tetap atau menurun.
- Laba bersih meningkat dan jumlah saham biasa yang beredar stagnan.
- Baik laba bersih maupun jumlah saham yang beredar menurun, tetapi penurunan jumlah saham lebih signifikan.
- Persentase kenaikan laba bersih lebih tinggi dibandingkan persentase peningkatan jumlah saham yang beredar.
2. Faktor yang Menurunkan Nilai Laba Per Saham
Sebaliknya, nilai laba per saham bisa menurun karena beberapa kondisi:
- Laba bersih turun sementara jumlah saham yang beredar tetap.
- Laba bersih stagnan, namun jumlah saham biasa yang beredar meningkat.
- Jumlah saham biasa yang beredar naik lebih besar dibandingkan kenaikan laba bersih.
- Persentase penurunan laba bersih lebih besar daripada persentase penurunan jumlah saham yang beredar.
Fungsi Earning Per Share untuk Perusahaan
Pada dasarnya, laba per saham memiliki beberapa peran penting bagi perusahaan, antara lain:
1. Mempengaruhi Harga Saham
Jika setiap lembar saham perusahaan menghasilkan laba tinggi, perusahaan memiliki dana lebih untuk diinvestasikan kembali ke operasional atau dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.
Kondisi ini biasanya mendorong kenaikan harga saham.
2. Dasar Perhitungan Price Earning Ratio
Laba per saham juga menjadi elemen utama dalam menghitung rasio harga terhadap laba, yang dikenal dengan price earning ratio (PER), sehingga membantu investor menilai valuasi saham.
3. Meningkatkan Transparansi Keuangan
Nilai laba per saham dapat menunjukkan seberapa profesional dan transparannya perusahaan publik dalam melaporkan kondisi keuangan.
Selain itu, pemegang saham dapat menggunakan informasi ini sebagai panduan untuk menilai nilai saham sebelum melakukan pembelian.
Berapa Nilai EPS yang Bagus?
Nilai laba per saham yang dianggap “optimal” dapat berbeda-beda tergantung pada sektor industri, skala perusahaan, dan berbagai faktor lainnya.
Secara umum, semakin tinggi laba per saham, semakin menunjukkan kinerja keuangan yang solid.
Meski demikian, tidak ada angka baku yang bisa dijadikan patokan karena karakteristik tiap perusahaan berbeda.
Investor pun perlu memperhitungkan aspek lain, seperti pertumbuhan laba, rasio harga terhadap laba (P/E ratio), serta proyeksi kinerja perusahaan di masa mendatang saat menilai nilai EPS.
Lantas, Apa yang terjadi jika EPS bernilai minus?
Jika nilai laba per saham negatif, hal ini menandakan perusahaan mencatat kerugian bersih. Kondisi ini bisa muncul akibat penurunan penjualan, tingginya biaya operasional, atau kerugian investasi.
Bagi investor, EPS negatif berfungsi sebagai sinyal peringatan bahwa perusahaan mungkin sedang menghadapi kesulitan finansial, yang dapat memengaruhi harga saham dan menurunkan kepercayaan terhadap prospek masa depan perusahaan.
Bagaimana jika nilai EPS tinggi?
Ketika nilai laba per saham tinggi, hal ini menandakan perusahaan berhasil menghasilkan laba bersih yang besar relatif terhadap jumlah saham yang beredar.
Kondisi ini biasanya menunjukkan performa keuangan perusahaan yang baik dan efisiensi dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.
EPS tinggi juga bisa menjadi indikator positif bagi investor, karena memberi sinyal potensi pembayaran dividen yang lebih besar atau peluang pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Meski demikian, investor tetap perlu memperhatikan faktor lain seperti tren pendapatan, struktur modal, dan kondisi pasar sebelum mengambil keputusan investasi.
Sebagai penutup, Earning per share adalah indikator penting untuk menilai laba per saham, membantu investor memahami kinerja perusahaan dan potensi keuntungan finansial.
Enday Prasetyo
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Program Magang Nasional untuk Fresh Graduate dengan Target 100.000 Dibuka Kembali 2026
- Kamis, 27 November 2025
Harga Emas Perhiasan Hari Ini 27 November 2025Naik, Cek Update Lengkapnya
- Kamis, 27 November 2025
Cara Pengajuan KUR BRI 2025, Syarat Lengkap, dan Simulasi Cicilan Rp70 Juta
- Kamis, 27 November 2025
Terpopuler
1.
2.
Strategi Nusron Tingkatkan PBB Denpasar Tanpa Tambah Tarif Pajak
- 27 November 2025
3.
Penyaluran Bansos Beras Bulog Oktober–November 2025 Masih 18 Persen
- 27 November 2025
4.
Pemda Diminta Aktif Dampingi UMKM Agar Bisa Mengekspor Produk
- 27 November 2025
5.
Mendag Tegaskan RUU Komoditas Strategis Jadi Pedoman Nasional
- 27 November 2025












