Pertumbuhan Laba Multifinance Tetap Stabil di Tengah Lesunya Pasar Otomotif
- Selasa, 25 November 2025
JAKARTA - Industri multifinance Indonesia menunjukkan tanda positif meski pasar otomotif masih menghadapi tekanan. Berdasarkan data OJK hingga September 2025, laba sektor pembiayaan mencapai Rp16,14 triliun, tumbuh 10,54% secara bulanan. Pertumbuhan ini menjadi indikator bahwa perusahaan multifinance berhasil menjaga kualitas kredit, meski bukan cerminan pemulihan penuh daya beli masyarakat.
Kualitas Kredit yang Terjaga
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, menilai pertumbuhan laba ini menandakan perusahaan multifinance mampu menahan laju non-performing finance (NPF). “Dengan laba membaik, artinya perusahaan sudah menjaga NPF sehingga pencadangan menjadi lebih efisien dibandingkan periode sebelumnya,” ujarnya.
Baca Juga10 Jenis Kartu Kredit CIMB Niaga Untuk Keperluan Belanja Anda
Menurut Suwandi, kualitas portofolio perusahaan juga semakin membaik. Hal ini menjadi salah satu faktor utama kenaikan laba meskipun sektor otomotif, sebagai salah satu penerima pembiayaan terbesar, masih menghadapi tantangan.
Laba Bukan Indikator Pemulihan Ekonomi Langsung
Meski laba meningkat, Direktur Utama Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL), menegaskan hal ini tidak serta-merta menunjukkan pemulihan ekonomi. “Pertumbuhan laba ini belum bisa dianggap sebagai tanda pemulihan daya beli, karena perbaikan ini lebih banyak dipengaruhi pengelolaan internal dan kualitas kredit,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan pengamat industri pembiayaan Jodjana Jody. Menurutnya, keuntungan industri lebih dipengaruhi faktor internal, termasuk kebijakan lebih ketat dalam penyaluran kredit dan tren kenaikan down payment (DP). “Industri pembiayaan kini lebih berhati-hati menyalurkan kredit, terlihat dari persyaratan yang lebih ketat dan fokus pada perbaikan kualitas portofolio,” jelasnya.
Shift ke Pemberian Dana Tunai dan Modal Kerja
Jodjana menambahkan, banyak multifinance yang kini mulai bergeser ke pembiayaan tunai dan modal kerja. Langkah ini diambil karena sektor otomotif masih menghadapi tekanan, terutama penjualan mobil dan sepeda motor baru yang belum pulih sepenuhnya. Strategi ini memungkinkan perusahaan mempertahankan profitabilitas sekaligus mengurangi risiko NPF.
“Faktor utama kenaikan laba lebih dominan karena perbaikan kualitas kredit dan efisiensi internal perusahaan,” tegasnya.
Kinerja Kuartal III/2025 di Perusahaan Besar
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) mencatat laba kuartal III/2025 mulai menunjukkan perbaikan meski pendapatan menurun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Chief Financial Officer Adira, Sylvanus Gani, menyatakan bahwa peningkatan laba tercermin dari penekanan biaya operasional dan biaya pendanaan, sehingga margin laba mulai membaik.
Segmen pembiayaan motor (2W) dan pembiayaan multiguna menjadi kontributor terbesar bagi perusahaan. Adira Finance juga terus memperluas digitalisasi proses bisnis, meningkatkan produktivitas, dan menjaga biaya tetap terkendali untuk mempertahankan profitabilitas secara berkelanjutan.
Sementara itu, PT Astra Sedaya Finance atau Astra Credit Companies (ACC) mencatat pertumbuhan laba sekitar 4% secara tahunan (YoY). EVP Corporate Communication ACC, Riadi Prasodjo, menyatakan pertumbuhan ini didorong perbaikan kinerja portofolio dan pengelolaan risiko secara prudent. Penyaluran pembiayaan ACC hingga September 2025 mencapai Rp30,9 triliun, didominasi pembiayaan mobil baru.
Efisiensi Operasional dan Digitalisasi
Strategi perusahaan multifinance saat ini menitikberatkan pada efisiensi internal, penguatan kualitas portofolio, dan optimalisasi segmen pembiayaan dengan margin tinggi. Digitalisasi menjadi salah satu langkah utama untuk mempercepat proses bisnis, menurunkan biaya operasional, serta meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Kombinasi strategi ini memungkinkan perusahaan multifinance menjaga laba positif meski penjualan kendaraan baru masih lesu. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa industri multifinance semakin adaptif terhadap kondisi pasar yang menantang.
Tantangan dan Prospek ke Depan
Meski pertumbuhan laba terlihat menjanjikan, APPI dan pengamat industri menekankan bahwa kondisi ini belum sepenuhnya mencerminkan pemulihan ekonomi. Pasar otomotif masih menghadapi tantangan, termasuk daya beli masyarakat yang belum kembali optimal.
Namun, efisiensi operasional, kualitas kredit yang terjaga, serta strategi digitalisasi dan diversifikasi pembiayaan menjadi pondasi kuat bagi industri multifinance. Ke depan, perusahaan diharapkan tetap mampu mempertahankan laba positif dan menghadapi tekanan ekonomi dengan lebih stabil.
Pertumbuhan laba industri multifinance hingga Rp16,14 triliun per September 2025 menunjukkan bahwa sektor ini berhasil menjaga kualitas kredit dan meningkatkan efisiensi internal, meski pasar otomotif masih lesu. Kinerja positif dicapai melalui pengelolaan risiko yang prudent, efisiensi biaya, dan diversifikasi produk pembiayaan, termasuk dana tunai dan modal kerja.
Perusahaan besar seperti Adira Finance dan ACC mencatat perbaikan laba kuartalan dan tahunan, didukung oleh digitalisasi, optimalisasi segmen margin tinggi, dan penguatan portofolio. Walaupun pertumbuhan laba bukan indikator langsung pemulihan daya beli masyarakat, industri multifinance menunjukkan kemampuan adaptasi yang kuat dan potensi untuk mempertahankan profitabilitas dalam jangka menengah.
Dengan langkah strategis ini, multifinance Indonesia membuktikan bahwa mereka mampu menavigasi tantangan ekonomi dan tetap tumbuh, meski sektor otomotif masih menghadapi tekanan pasar.
Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
LPS Laporkan Pembayaran Klaim Simpanan Meningkat hingga Kuartal III-2025
- Rabu, 26 November 2025
Kinerja Asuransi Perjalanan Diproyeksi Naik pada Momen Nataru oleh Jasindo
- Rabu, 26 November 2025
Prakiraan Cuaca BMKG Bali Hari Ini 26 November 2025 Berpotensi Diguyur Hujan
- Rabu, 26 November 2025
TNI Tentukan Kriteria Penting untuk Komandan Pasukan Perdamaian Gaza
- Selasa, 25 November 2025
Berita Lainnya
DJP Perketat Aturan, Eks Pegawai Harus Tunggu Lima Tahun Jadi Konsultan Pajak
- Rabu, 26 November 2025
Kinerja Asuransi Perjalanan Diproyeksi Naik pada Momen Nataru oleh Jasindo
- Rabu, 26 November 2025
Terpopuler
1.
Simak Syarat Pengajuan dan Tabel Angsuran KUR BRI 2025 Terbaru
- 26 November 2025
2.
3.
4.
BMKG Jelaskan Dampak Tiga Siklon Pada Cuaca Indonesia Terkini
- 26 November 2025











