Bank Indonesia Gunakan Repo Obligasi SMF untuk Dukung Perumahan
- Jumat, 21 November 2025
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus memperkuat likuiditas pasar keuangan sekaligus mendukung sektor perumahan melalui operasi repo dengan menggunakan obligasi korporasi yang diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebagai underlying.
Langkah ini diambil sebagai upaya memperdalam pasar pembiayaan perumahan dan menyediakan instrumen likuiditas yang lebih beragam di pasar.
Fasilitas Repo Obligasi SMF untuk Bank dan Perbankan
Baca Juga10 Jenis Kartu Kredit CIMB Niaga Untuk Keperluan Belanja Anda
Pada tahap awal, BI menerima obligasi yang diterbitkan SMF sebagai underlying repo. Fasilitas ini memungkinkan bank-bank yang memenuhi syarat untuk memanfaatkan obligasi tersebut sebagai jaminan dalam transaksi repo, yang pada akhirnya dapat mendorong pendanaan sektor perumahan lebih murah dan efisien.
Transaksi Repo Pertama dan Hasil Lelang
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, mencatat bahwa hasil lelang repo underlying obligasi SMF mencapai Rp 290 miliar pada transaksi yang berlangsung 10 November 2025, dengan rate sebesar 4,85%. Transaksi ini menandai pelaksanaan repo pertama untuk obligasi SMF dengan tenor satu minggu.
Syarat Penggunaan Obligasi dalam Repo BI
Destry menekankan bahwa meskipun total obligasi SMF outstanding mencapai sekitar Rp 25 triliun, tidak seluruhnya dapat digunakan sebagai jaminan repo di BI. Bank Indonesia menetapkan syarat tertentu, seperti obligasi harus aktif diperdagangkan dalam 30 hari terakhir, agar dapat digunakan dalam fasilitas repo.
“Dan Alhamdulillah sudah masuk Rp 299 miliar. Walaupun tadi kan memang outstanding SMF kan sekitar Rp 25 triliun, tapi kemudian kami ada syaratnya juga. Jadi misalnya 30 hari terakhir itu sudah aktif diperdagangkan,” ujar Destry dalam agenda Pengenalan Surat Utang SMF sebagai Underlying Transaksi REPO Bank Indonesia.
Partisipasi Bank dalam Transaksi Repo SMF
Hingga saat ini, sembilan bank telah mengikuti transaksi repo SMF dengan BI. Destry menambahkan, rate repo BI untuk obligasi SMF ditetapkan di bawah special rate bank, memberikan insentif bagi perbankan untuk memanfaatkan fasilitas ini karena dapat menurunkan cost of fund.
Manfaat bagi Sektor Perumahan
Fasilitas repo BI ini tidak hanya memperkuat likuiditas perbankan, tetapi juga mendukung sektor perumahan. Dengan pendanaan SMF menjadi lebih murah dan likuid, bank bisa memperoleh dana lebih mudah dan menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan biaya lebih rendah. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk memperluas akses pembiayaan perumahan bagi masyarakat.
Kolaborasi untuk Memperdalam Pasar Keuangan
Langkah BI ini menunjukkan komitmen institusi untuk memperdalam pasar keuangan domestik. Dengan menyediakan instrumen repo berbasis obligasi korporasi sektor perumahan, BI menghadirkan mekanisme yang mendukung stabilitas keuangan sekaligus menjadi sumber pembiayaan produktif.
Destry menegaskan pentingnya kolaborasi antara regulator dan perbankan dalam mendukung sektor perumahan:
“Jadi mari kita mempunyai komitmen yang sama dalam rangka untuk memperdalam pasar keuangan kita, supaya bukan hanya stabilitas yang kita bisa dapatkan, tapi juga menjadi sumber pembiayaan, seperti sekarang yang menjadi sasaran pemerintah, bagaimana pembelian perumahan harus bisa kita support bersama-sama.”
Dampak Positif pada Pasar Keuangan dan Perumahan
Dengan repo obligasi SMF, perbankan memiliki alternatif pendanaan yang lebih fleksibel, sementara sektor perumahan memperoleh akses pendanaan yang lebih stabil dan terjangkau. Langkah ini memberikan keuntungan ganda: bank dapat mengelola likuiditasnya dengan lebih baik, dan sektor perumahan dapat menerima pendanaan dengan biaya lebih rendah sehingga memperluas akses masyarakat terhadap KPR.
Repo SMF sebagai Instrumen Moneter Strategis
Transaksi repo ini menunjukkan bahwa BI mampu menyesuaikan instrumen moneter dengan kebutuhan pasar domestik, tidak hanya menekankan stabilitas, tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor produktif. Dengan fasilitas repo obligasi SMF, BI memberikan sinyal positif bahwa pasar keuangan Indonesia semakin matang dan dapat mendukung pembangunan sektor strategis, termasuk perumahan.
Harapan Masa Depan
Penerimaan repo obligasi SMF oleh Bank Indonesia adalah langkah strategis yang memberi manfaat ganda: memperkuat likuiditas perbankan dan mendukung pembiayaan perumahan lebih murah. Kolaborasi antara BI, perbankan, dan SMF ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor properti, sekaligus menjaga stabilitas pasar keuangan.
Dengan adanya fasilitas repo ini, masyarakat dan pelaku usaha perumahan dapat merasakan dampak positif langsung melalui ketersediaan KPR yang lebih terjangkau. Hal ini menjadi contoh bagaimana kebijakan moneter dan instrumen keuangan dapat diintegrasikan untuk mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif.
Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kemendagri Dorong Percepatan Laporan Progres Penegasan Batas Desa Nasional
- Rabu, 26 November 2025
Berita Lainnya
DJP Perketat Aturan, Eks Pegawai Harus Tunggu Lima Tahun Jadi Konsultan Pajak
- Rabu, 26 November 2025
Kinerja Asuransi Perjalanan Diproyeksi Naik pada Momen Nataru oleh Jasindo
- Rabu, 26 November 2025
Terpopuler
1.
2.
Peneliti Indonesia Jadi Penulis Utama Temuan Rafflesia Hasseltii
- 26 November 2025
3.
Cara Menghilangkan Iklan di HP Vivo yang Tiba-tiba Muncul
- 26 November 2025
4.
7 Penyebab Aki Mobil Habis Sendiri dan Cara Mengatasinya
- 26 November 2025
5.
Self Reward Adalah dan Pentingnya Bagi Diri Sendiri
- 26 November 2025












