Asippindo Optimistis Pertumbuhan Industri Penjaminan Tetap Stabil Tahun Depan

Asippindo Optimistis Pertumbuhan Industri Penjaminan Tetap Stabil Tahun Depan
Asippindo Optimistis Pertumbuhan Industri Penjaminan Tetap Stabil Tahun Depan

JAKARTA - Industri penjaminan di Indonesia diproyeksikan tetap memiliki potensi pertumbuhan pada tahun mendatang, meski menghadapi sejumlah tantangan yang cukup signifikan.

Optimisme ini disampaikan oleh Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo), yang menekankan peran kebijakan pemerintah dalam mendorong pengembangan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu faktor pendorong utama.

Kebijakan Pemerintah Dukung Pertumbuhan Industri

Baca Juga

10 Jenis Kartu Kredit CIMB Niaga Untuk Keperluan Belanja Anda

Sekretaris Jenderal Asippindo, Agus Supriadi, menyatakan bahwa pemerintah selama beberapa tahun terakhir telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM, termasuk penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Terlihat dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM, termasuk penjaminan KUR,” ungkap Agus.

Langkah ini menjadi salah satu pendorong optimisme industri penjaminan. Penjaminan kredit bagi UMKM memungkinkan usaha kecil mendapatkan modal yang diperlukan, sekaligus memberikan jaminan bagi lembaga keuangan sehingga risiko kredit dapat diminimalkan. Kebijakan yang mendukung sektor ini diyakini akan menjaga pertumbuhan industri penjaminan tetap positif di tengah dinamika ekonomi yang fluktuatif.

Tantangan Risiko Kredit Macet Masih Mengintai

Meski optimistis, Agus menekankan bahwa industri penjaminan tidak lepas dari risiko, terutama terkait potensi kredit macet. Hal ini menjadi perhatian penting, karena kualitas portofolio penjaminan akan menentukan stabilitas keuangan perusahaan di sektor ini.

“Khususnya, terkait dengan potensi kredit macet,” katanya. Untuk itu, inovasi dalam pengelolaan risiko menjadi sangat penting agar perusahaan penjaminan mampu mempertahankan kinerja sekaligus menjaga kepercayaan lembaga keuangan dan UMKM sebagai klien utama. Asippindo menekankan bahwa strategi mitigasi risiko dan peningkatan kualitas layanan penjaminan harus terus diperkuat agar pertumbuhan industri tidak terhambat.

Kinerja Industri Penjaminan Berdasarkan Data OJK

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai aset perusahaan penjaminan tercatat mencapai Rp 48,24 triliun per September 2025, meningkat 1,37% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan stabilitas industri, meski ada sedikit perlambatan dibanding Agustus 2025, ketika nilai aset mencapai Rp 48,83 triliun atau tumbuh 1,94% secara YoY.

Di sisi lain, nilai imbal jasa penjaminan per September 2025 tercatat sebesar Rp 5,8 triliun, mengalami kontraksi 11,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kontraksi ini membaik dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 11,91% YoY. Nilai klaim industri penjaminan juga menurun, mencapai Rp 5,24 triliun per September 2025, terkontraksi 20,68% secara YoY. Data ini menggambarkan bahwa meski ada tekanan, industri mampu mengelola risiko dan menyeimbangkan pendapatan serta klaim secara lebih efektif.

Inovasi dan Strategi untuk Mempertahankan Pertumbuhan

Asippindo menekankan bahwa inovasi menjadi kunci utama untuk menghadapi tantangan di industri penjaminan. Perusahaan-perusahaan di sektor ini perlu terus mengembangkan kemampuan mereka dalam mengelola risiko, meningkatkan kualitas penjaminan, serta memaksimalkan efisiensi operasional.

Peningkatan kualitas penjaminan dan pengelolaan risiko akan mendorong pertumbuhan industri tetap positif, sekaligus memastikan layanan penjaminan kredit UMKM berjalan dengan lancar. Agus Supriadi menyatakan bahwa strategi inovatif, pengawasan yang ketat, dan penerapan praktik bisnis yang sehat menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan berkelanjutan industri penjaminan.

OJK sendiri terus memantau perkembangan industri ini, memastikan perusahaan penjaminan tetap mematuhi regulasi, menjaga solvabilitas, serta menyediakan layanan penjaminan yang efektif bagi UMKM. Dengan kolaborasi antara pemerintah, asosiasi, dan lembaga keuangan, diharapkan industri penjaminan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, terutama melalui dukungan terhadap sektor usaha kecil dan menengah.

Dengan optimisme Asippindo yang tetap tinggi, meski menghadapi tantangan risiko kredit dan kontraksi imbal jasa, industri penjaminan di Indonesia memiliki peluang untuk tumbuh secara berkelanjutan. Dukungan kebijakan pemerintah, inovasi, dan strategi manajemen risiko yang matang diyakini menjadi pendorong utama agar sektor ini terus stabil dan berkembang pada tahun mendatang.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Update Harga Emas Antam 26 November 2025 Masih Stabil di Pasaran

Update Harga Emas Antam 26 November 2025 Masih Stabil di Pasaran

DJP Perketat Aturan, Eks Pegawai Harus Tunggu Lima Tahun Jadi Konsultan Pajak

DJP Perketat Aturan, Eks Pegawai Harus Tunggu Lima Tahun Jadi Konsultan Pajak

Kinerja Asuransi Perjalanan Diproyeksi Naik pada Momen Nataru oleh Jasindo

Kinerja Asuransi Perjalanan Diproyeksi Naik pada Momen Nataru oleh Jasindo

Simak Simulasi Angsuran, Syarat dan Cara Pengajuan KUR BSI 2025

Simak Simulasi Angsuran, Syarat dan Cara Pengajuan KUR BSI 2025

Panduan Simulasi Angsuran, Syarat, dan Cara Pengajuan KUR BNI 2025

Panduan Simulasi Angsuran, Syarat, dan Cara Pengajuan KUR BNI 2025