Mengenal Mindfulness Diet, Panduan Makan Sadar Agar Tubuh Tetap Fit

Mengenal Mindfulness Diet, Panduan Makan Sadar Agar Tubuh Tetap Fit
Mengenal Mindfulness Diet, Panduan Makan Sadar Agar Tubuh Tetap Fit

JAKARTA - Makan bukan hanya soal memenuhi rasa lapar, tetapi juga bagaimana tubuh menerima nutrisi yang dibutuhkan.

Mindfulness diet, atau pendekatan makan sadar, hadir sebagai solusi untuk membantu seseorang lebih memahami kebutuhan tubuh, mengendalikan pola makan, dan menjaga kesehatan jangka panjang. Nutrisionis RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Yudhi Adrianto, S.Gz, S.E, MKM, AIFO, menekankan bahwa diet bukan sekadar membatasi makanan, tetapi merupakan pedoman yang menuntun individu dalam memilih dan mengatur asupan sesuai kondisi tubuh.

“Diet adalah aturan untuk mengontrol pola makan, bukan sekadar mengurangi,” jelas Yudhi dalam siaran Radio Kesehatan Kemenkes RI. Kesadaran ini penting karena pola makan harian yang tidak tepat dapat berkontribusi pada obesitas dan risiko gangguan ginjal, dua masalah kesehatan yang sering terabaikan.

Baca Juga

10 Rekomendasi Merek Sepeda Motor Listrik Terbaik Terbaru Tahun 2025

Diet Bukan Larangan, Tetapi Kesadaran Mengatur Makanan

Dalam praktik klinis, diet menyesuaikan kebutuhan pasien, mulai dari diet untuk diabetes, rendah garam untuk hipertensi, tinggi serat untuk obesitas, hingga diet khusus penderita gangguan ginjal. Menurut Yudhi, kunci diet sehat adalah mindfulness—kemampuan makan dengan sadar, memahami apa yang dikonsumsi, porsi yang tepat, dan efeknya terhadap tubuh.

“Mindfulness itu makan dengan sadar, bukan asal kenyang,” ujarnya. Dengan pendekatan ini, seseorang lebih peka terhadap rasa lapar asli, mengurangi makan karena bosan atau stres, dan memperhatikan kualitas serta kuantitas makanan yang dikonsumsi.

Obesitas dan Risiko Gangguan Ginjal

Obesitas menjadi salah satu penyebab utama diabetes dan hipertensi. Kedua kondisi ini meningkatkan risiko kerusakan ginjal karena organ tersebut harus bekerja lebih keras menyaring darah. “Pola makan tinggi energi, tinggi gula, garam, dan lemak tetapi rendah serat, membuat tubuh menyimpan kelebihan energi sebagai lemak. Lama-lama terjadi obesitas,” jelas Yudhi.

Kebiasaan mengonsumsi makanan ultra-processed, seperti mi instan yang mengandung natrium hingga 800 mg per porsi, memaksa ginjal bekerja lebih berat. “Kalau sehari makan mi dua kali, natriumnya saja sudah melebihi kebutuhan harian,” tambahnya. Pola makan yang buruk ini dapat memicu resistensi insulin, meningkatkan tekanan darah, dan memperparah kesehatan ginjal.

Mindfulness Diet: Sadar Akan Nutrisi dan Kebiasaan

Yudhi menyarankan untuk membaca label gizi sebelum membeli makanan, karena banyak produk kemasan tinggi gula, garam, dan lemak yang sering dianggap aman karena porsinya kecil. Ia juga mengingatkan risiko makan terlalu cepat, ngemil tanpa sadar, atau makan dekat jam tidur. Pendekatan mindfulness diet membantu tubuh membedakan rasa lapar yang sebenarnya dari keinginan makan yang tidak perlu.

Pedoman Porsi Seimbang “Isi Piringku”

Untuk menjalankan diet cerdas, masyarakat disarankan mengikuti pedoman Kemenkes melalui konsep “Isi Piringku”:

Setengah piring diisi sayur dan buah

Seperempat piring protein hewani

Seperempat piring protein nabati

Karbohidrat dikonsumsi 5–8 porsi per hari

Batasi garam, gula, dan lemak

Cukupi minum air putih

Sertakan aktivitas fisik minimal 3–5 kali seminggu

Pedoman ini memastikan tubuh mendapatkan nutrisi seimbang, mendukung metabolisme, dan menjaga berat badan tetap ideal.

Frekuensi dan Waktu Makan

Yudhi menekankan pentingnya makan teratur, tiga kali sehari dengan jarak waktu konsisten, dan menambahkan satu hingga dua camilan sehat. Pola makan yang tidak teratur dapat memicu makan berlebihan pada malam hari dan mengganggu metabolisme. Ia juga menekankan bahwa diet tidak berarti meninggalkan nasi. Karbohidrat tetap penting sebagai sumber energi utama, asalkan porsinya sesuai kebutuhan tubuh.

Keuntungan Mindfulness Diet

Dengan menerapkan mindfulness diet, seseorang dapat membuat keputusan makan yang lebih sadar dan seimbang. Fokus pada gizi seimbang, pengurangan gula-garam-lemak berlebih, konsumsi sayur dan buah, serta aktivitas fisik rutin dapat membantu menekan risiko obesitas dan gangguan ginjal. Pendekatan ini bukan sekadar tren diet sementara, tetapi strategi jangka panjang untuk mendukung kualitas hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Mindfulness diet mengajarkan kita untuk lebih memperhatikan tubuh, bukan sekadar mengikuti pola makan yang populer. Dengan kesadaran ini, tubuh mendapatkan nutrisi yang tepat, pikiran tetap fokus, dan gaya hidup sehat menjadi kebiasaan yang alami. Diet bukan lagi tentang pembatasan, melainkan tentang pengelolaan diri dengan cerdas.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

10 Inspirasi Nama Bayi Indah dari Kota-Kota Klasik di Seluruh Dunia

10 Inspirasi Nama Bayi Indah dari Kota-Kota Klasik di Seluruh Dunia

7 Makanan yang Bikin Wajah Tampak Lebih Tua dari Usia Sebenarnya

7 Makanan yang Bikin Wajah Tampak Lebih Tua dari Usia Sebenarnya

Sering Jadi Menu Diet, Berapa Jumlah Kalori dalam Telur Rebus?

Sering Jadi Menu Diet, Berapa Jumlah Kalori dalam Telur Rebus?

5 Pilihan Tanaman Feng Shui Terbaik untuk Halaman Belakang Rumah

5 Pilihan Tanaman Feng Shui Terbaik untuk Halaman Belakang Rumah

Rekomendasi 5 Sayuran Tinggi Kalsium yang Mudah Ditemui di Indonesia

Rekomendasi 5 Sayuran Tinggi Kalsium yang Mudah Ditemui di Indonesia