BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem, Hujan Lebat dan Angin Kencang di Berbagai Wilayah

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem, Hujan Lebat dan Angin Kencang di Berbagai Wilayah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem, Hujan Lebat dan Angin Kencang di Berbagai Wilayah

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.

Pada Kamis, 25 September 2025 hingga Jumat, 26 September 2025, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan lebat berdurasi singkat dan angin kencang yang diperkirakan akan melanda beberapa daerah.

Fenomena ini bukan terjadi tanpa sebab. BMKG menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem tersebut dipengaruhi oleh dinamika atmosfer, baik pada skala global, regional, maupun lokal. Kombinasi berbagai faktor inilah yang membuat pertumbuhan awan hujan lebih signifikan di banyak wilayah Indonesia.

Baca Juga

Kementerian ESDM Pastikan Tidak Ada Larangan Ojol Isi Pertalite

Faktor Penyebab Hujan Lebat dan Angin Kencang

Menurut BMKG, terdapat sejumlah pemicu yang meningkatkan potensi hujan deras di Tanah Air.

Skala Global
Nilai Dipole Mode Index (DMI) yang negatif, yakni ?1,17, memicu peningkatan pasokan uap air menuju Indonesia bagian barat. Kondisi ini memperbesar peluang terbentuknya awan hujan.

Skala Regional
Anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang dominan bernilai negatif menunjukkan adanya proses pembentukan awan yang aktif. Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer seperti Rossby Equatorial dan Kelvin turut memperkuat potensi pertumbuhan awan hujan akibat meningkatnya aktivitas konvektif.

Fenomena Siklon Tropis
Kemunculan Bibit Siklon Tropis 92W dan Siklon Tropis Ragasa ikut memberi pengaruh tidak langsung. Keduanya menciptakan daerah perlambatan angin dan pertemuan massa udara yang memperbesar peluang hujan sedang hingga lebat di sejumlah daerah.

Skala Lokal
Labilitas atmosfer yang relatif kuat serta kelembapan udara yang tinggi semakin mendukung pembentukan awan konvektif, sehingga hujan deras berpotensi turun dalam durasi singkat.

Gabungan faktor inilah yang menyebabkan banyak wilayah diperkirakan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan disertai angin kencang.

Imbauan Kewaspadaan Masyarakat

BMKG menegaskan, potensi cuaca ekstrem pada 25–26 September 2025 perlu diantisipasi dengan baik. Masyarakat diminta mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

“Hal ini diprediksi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia karena pengaruh faktor dinamika atmosfer pada skala global, regional, dan lokal,” ungkap BMKG.

Selain itu, BMKG mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan informasi resmi yang dikeluarkan melalui kanal mereka, agar tidak terjebak pada kabar yang tidak akurat.

Daftar Wilayah Terdampak 25 September 2025

Berdasarkan peringatan dini cuaca Indonesia, berikut wilayah yang berpotensi terdampak hujan lebat dan angin kencang pada Kamis, 25 September 2025:

Hujan sedang hingga lebat: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Angin kencang: Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.

Daftar Wilayah Terdampak 26 September 2025

Sementara itu, pada Jumat, 26 September 2025, potensi cuaca ekstrem masih berlanjut dengan cakupan wilayah yang sedikit berbeda:

Hujan sedang hingga lebat: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Papua Selatan.

Hujan lebat hingga sangat lebat: Papua Tengah dan Papua Pegunungan.

Angin kencang: Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, dua wilayah juga mendapat status siaga hujan lebat hingga sangat lebat, yakni Kabupaten Mimika dan Kabupaten Pegunungan Bintang.

Peningkatan Curah Hujan Sejak Awal Agustus

BMKG sebelumnya mencatat adanya peningkatan curah hujan di beberapa wilayah sejak awal Agustus 2025. Kondisi ini menjadi penanda bahwa sejumlah daerah mulai memasuki masa peralihan musim atau pancaroba. Musim peralihan biasanya ditandai dengan hujan deras berdurasi singkat, disertai petir dan angin kencang.

Fenomena ini tidak jarang memicu bencana hidrometeorologi, sehingga kewaspadaan masyarakat dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk meminimalkan risiko.

Pentingnya Mitigasi Bencana

Menghadapi potensi cuaca ekstrem, langkah mitigasi bencana menjadi hal yang tidak bisa ditunda. Pemerintah daerah diminta untuk lebih waspada, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor. Sementara masyarakat diminta untuk mengantisipasi dengan menjaga lingkungan, membersihkan saluran air, serta menghindari aktivitas luar ruang saat hujan deras dan angin kencang terjadi.

Cuaca ekstrem yang berpotensi melanda Indonesia pada 25–26 September 2025 dipengaruhi oleh kombinasi faktor global, regional, dan lokal. BMKG mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap ancaman hujan lebat, angin kencang, serta potensi banjir dan longsor.

Dengan memahami penyebab fenomena ini serta memperhatikan peringatan dini BMKG, masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi dampaknya.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pidato Prabowo di PBB Soroti Keberanian dan Diplomasi Indonesia

Pidato Prabowo di PBB Soroti Keberanian dan Diplomasi Indonesia

Cara Mudah Cek Online Bansos PKH BPNT dan BSU

Cara Mudah Cek Online Bansos PKH BPNT dan BSU

Berikut Rincian Harga iPhone 17 di Indonesia Resmi Mulai Rp13 Juta

Berikut Rincian Harga iPhone 17 di Indonesia Resmi Mulai Rp13 Juta

Bahaya Kurang Tidur bagi Jantung dan Kesehatan Tubuh

Bahaya Kurang Tidur bagi Jantung dan Kesehatan Tubuh

Indonesia- China Tingkatkan Kolaborasi AI untuk Ekonomi Digital Nasional

Indonesia- China Tingkatkan Kolaborasi AI untuk Ekonomi Digital Nasional