Rekomendasi Saham Hari Ini, 19 September 2025 IHSG Melemah Tipis

Rekomendasi Saham Hari Ini, 19 September 2025 IHSG Melemah Tipis
Rekomendasi Saham Hari Ini, 19 September 2025 IHSG Melemah Tipis

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (18/9/2025) ditutup melemah 0,21% ke level 8.008.

Tekanan jual menghambat laju indeks meski sempat menyentuh area penguatan terdekat di 8.063. 

Analis MNC Sekuritas menilai, secara teknikal IHSG masih berada pada bagian wave [iii] dari wave 3, sehingga masih berpotensi menguat ke kisaran 8.102–8.125. Namun, investor tetap diingatkan terhadap risiko jika IHSG telah menyelesaikan wave [b] dari wave 2.

Baca Juga

Harga Emas Turun Usai Rekor, Investor Mulai Ambil Untung

Level support IHSG diperkirakan berada di 7.899 dan 7.848, sementara resistance di 8.039 dan 8.063. Tim riset MNC Sekuritas merekomendasikan strategi buy on weakness pada saham-saham pilihan. 

Saham Bank Central Asia (BBCA) ditutup turun 1,91% ke Rp7.700, direkomendasikan beli di kisaran Rp7.175–Rp7.525, dengan target Rp8.175–Rp8.500. Sementara itu, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) menguat 4,98% ke Rp1.580, dengan peluang beli di rentang Rp1.510–Rp1.565.

Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) turun 0,83% ke Rp595, direkomendasikan beli pada kisaran Rp580–Rp590, target harga Rp615–Rp645. Saham Rukun Raharja (RATU) naik 2,18% ke Rp5.850, direkomendasikan beli pada rentang Rp5.550–Rp5.800, target harga Rp6.225–Rp6.525. Stop loss masing-masing saham tetap berlaku untuk meminimalkan risiko.

Di sisi lain, BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menilai secara teknikal IHSG berada di area resistance dengan kondisi overbought, sehingga aksi sell on news perlu diantisipasi. Sentimen positif dari pemangkasan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed diakui mampu mendukung pergerakan pasar, namun kehati-hatian investor tetap dibutuhkan. Secara keseluruhan, IHSG masih berada dalam fase konsolidasi yang wajar.

Pada perdagangan Kamis, IHSG melemah 16,75 poin atau 0,21% ke level 8.008,43 dari posisi sebelumnya 8.025,18. Sepanjang sesi, indeks sempat menembus level tertinggi 8.068,01 dan terendah 7.993,52. Dari total saham yang diperdagangkan, 410 saham melemah, 261 menguat, dan 131 stagnan. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp358 miliar.

BRIDS merekomendasikan buy untuk saham CUAN karena masih berada dalam tren bullish. Saham ini sempat menembus resistance minor di Rp1.550 dan berpotensi menguat ke kisaran Rp1.700–Rp1.720. Rekomendasi buy juga diberikan pada saham TOBA, yang mengalami rebound dari level support dengan volume signifikan. Potensi penguatan terdekat TOBA diperkirakan berada di Rp1.420–Rp1.485.

Saham SRTG juga menjadi perhatian, direkomendasikan buy karena bertahan di atas support trendline dengan peluang rebound menuju resistance Rp2.020–Rp2.150. Sebaliknya, saham ACES disarankan untuk dijual karena masih berada dalam tren bearish, gagal menembus resistance Rp454, dan berpotensi turun hingga Rp426.

Memasuki perdagangan Jumat pagi, IHSG sempat dibuka di zona hijau pada 8.024,85 atau naik 0,21% pada pukul 09.05 WIB. Penguatan didorong oleh 264 saham yang menguat, 186 melemah, dan 506 stagnan. Saham berkapitalisasi besar yang memimpin penguatan antara lain PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) naik 4,74% ke Rp10.500 per lembar, diikuti PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) naik 2,04% ke Rp111.500.

Saham Grup Prajogo Pangestu seperti PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), dan PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) menguat masing-masing 1,72%, 1,56%, dan 1,33%. Aksi beli dari investor domestik mendorong kenaikan harga saham blue chip meski IHSG masih menunjukkan fluktuasi.

Namun, IHSG kembali berada di zona merah pada pembukaan sesi selanjutnya, bertengger di 7.995,74 dan kemudian melemah ke 7.991,3 atau -0,21% pada pukul 09.04 WIB. Saham ATLA, GOTO, MINA, SMIL, dan PART menjadi lima teratas yang paling besar secara volume diperdagangkan pagi itu. Pergerakan ini menunjukkan adanya tekanan jual di beberapa saham dengan volatilitas tinggi.

Secara umum, perdagangan hari ini menunjukkan bahwa investor tetap selektif dalam memilih saham. Meskipun sejumlah saham pilihan menunjukkan tren bullish, kekhawatiran terhadap koreksi IHSG tetap ada. Strategi buy on weakness dan pemantauan support-resistance menjadi kunci bagi investor untuk mengambil keputusan trading.

Investor disarankan terus memantau perkembangan pasar global dan kebijakan moneter dari Bank Indonesia serta The Fed, karena sentimen eksternal ini akan menentukan arah IHSG dalam beberapa hari ke depan. Kombinasi analisis teknikal dan fundamental menjadi panduan penting dalam menghadapi volatilitas pasar saat ini.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

OJK Turunkan Co-Payment Asuransi Jadi 5 Persen

OJK Turunkan Co-Payment Asuransi Jadi 5 Persen

Kemenkeu Revisi RAPBN 2026, Defisit Naik 2,68 Persen

Kemenkeu Revisi RAPBN 2026, Defisit Naik 2,68 Persen

BI Siapkan Dua Produk Derivatif Baru, Dorong Pasar Maju

BI Siapkan Dua Produk Derivatif Baru, Dorong Pasar Maju

Bulan Literasi PBK 2025 Resmi Digelar, Target Transaksi Meningkat

Bulan Literasi PBK 2025 Resmi Digelar, Target Transaksi Meningkat

Pemerintah Setujui Penempatan PPPK di Koperasi Desa Merah Putih

Pemerintah Setujui Penempatan PPPK di Koperasi Desa Merah Putih