
JAKARTA - Harga minyak dunia menunjukkan kenaikan tipis pada perdagangan Selasa, 16 September 2025 pagi, seiring investor memperhatikan potensi sanksi tambahan yang dapat memengaruhi pasokan minyak Rusia. Pukul 07.21 WIB, harga West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2025 di New York Mercantile Exchange tercatat berada di US$ 63,35 per barel, naik 0,08% dibandingkan sehari sebelumnya yang berada di US$ 63,30 per barel.
Kenaikan harga minyak ini tetap tipis, mencerminkan kondisi pasar yang berhati-hati. Investor menilai kemungkinan adanya sanksi baru terhadap pembeli minyak Rusia dapat menimbulkan gejolak pasokan global. Pasalnya, Rusia merupakan salah satu produsen minyak terbesar dunia, dan pembatasan terhadap eksportir utama dapat memengaruhi keseimbangan pasar.
Potensi Sanksi Baru Uni Eropa
Baca Juga
Mengutip laporan Bloomberg, Uni Eropa saat ini sedang mempertimbangkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan asal India dan China yang membeli minyak Rusia. Sanksi ini merupakan bagian dari paket pembatasan baru yang tengah dirancang untuk membatasi perdagangan minyak Rusia di tengah konflik yang terus berlangsung di Ukraina.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, China dan India telah menjadi pembeli minyak Rusia terbesar, sehingga langkah Uni Eropa ini memiliki potensi dampak signifikan terhadap arus pasokan minyak global. Investor global memantau perkembangan ini dengan cermat karena keputusan sanksi dapat mengubah harga minyak secara mendadak.
Respons Amerika Serikat
Amerika Serikat sebelumnya telah menjatuhkan sanksi tarif sekunder sebesar 50% terhadap India terkait pembelian minyak Rusia. Namun, hingga saat ini, AS tidak menjatuhkan sanksi terhadap China, sebagai bagian dari upaya meredakan ketegangan dalam perang dagang yang masih berlangsung.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menegaskan, “AS tidak akan menindaklanjuti ancaman sanksi bagi pembeli minyak mentah Rusia kecuali Eropa juga melakukannya.” Pernyataan ini menunjukkan koordinasi yang dibutuhkan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa dalam menanggapi potensi pengaruh pasar akibat sanksi.
Pergerakan Harga Minyak di Tengah Ketegangan Geopolitik
Harga minyak selama sebulan terakhir diperdagangkan dalam kisaran sempit, sekitar US$ 63 per barel. Kondisi ini mencerminkan pasar yang berhati-hati, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan fundamental ekonomi yang relatif lemah.
Investor kini mengamati keseimbangan antara tekanan geopolitik, termasuk potensi sanksi, dan permintaan global yang masih terbatas. Situasi ini membuat pergerakan harga minyak cenderung stabil, namun rawan terhadap lonjakan harga jika ada keputusan sanksi yang konkret.
Analisis Pasar
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa pasar minyak masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal. Potensi sanksi terhadap pembeli minyak Rusia, terutama dari India dan China, dapat memicu pergeseran besar dalam arus perdagangan minyak. Investor menilai bahwa setiap langkah politik dapat langsung berdampak pada harga minyak mentah dunia.
Selain itu, ketegangan geopolitik, termasuk konflik Rusia-Ukraina dan perang dagang AS-China, tetap menjadi faktor utama yang membayangi pergerakan harga. Meskipun permintaan global mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, pasokan yang berlebih dari beberapa negara produsen membuat harga minyak sulit menembus level signifikan.
Kenaikan tipis harga minyak pada Selasa pagi, 16 September 2025 mencerminkan kehati-hatian pasar di tengah ketidakpastian geopolitik. Investor kini fokus pada potensi sanksi terhadap pasokan minyak Rusia dan dampaknya terhadap harga global.
Dengan pasar yang relatif stabil namun rawan gejolak, pelaku pasar diharapkan terus memantau perkembangan politik dan ekonomi internasional, terutama kebijakan Uni Eropa dan Amerika Serikat terkait pembelian minyak Rusia.
Dalam jangka pendek, harga minyak diprediksi tetap bergerak di kisaran sempit, namun setiap keputusan baru terkait sanksi atau konflik geopolitik berpotensi memicu fluktuasi harga yang signifikan. Investor diharapkan bersiap untuk respons cepat terhadap perubahan kondisi pasar global.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Pinjaman KUR BNI 2025 untuk UMKM, Bunga Ringan dan Tenor Panjang
- 16 September 2025
2.
Investor Affluent Indonesia Pilih Emas Sebagai Prioritas
- 16 September 2025
3.
Rekomendasi Wisata Kuliner PIK 5 Spot Favorit Wajib Dicoba
- 16 September 2025
4.
Ramalan Shio Ayam September 2025: Peluang Bisnis dan Keuangan Stabil
- 16 September 2025
5.
Ramalan Zodiak 16 September 2025: Cinta, Karier, dan Kehidupan
- 16 September 2025