Tekanan Global Akibatkan Penurunan Harga Komoditas, Batu Bara Alami Penurunan Signifikan

Tekanan Global Akibatkan Penurunan Harga Komoditas, Batu Bara Alami Penurunan Signifikan
Tekanan Global Akibatkan Penurunan Harga Komoditas, Batu Bara Alami Penurunan Signifikan

Pada penutupan perdagangan Selasa, 4 Februari 2025, telah terjadi penurunan harga komoditas secara kompak. Situasi ini telah menjadi perhatian pelaku pasar karena penurunan terjadi di tengah ketegangan geopolitik dan dinamika ekonomi global. Harga minyak mentah, batu bara, minyak sawit, nikel, dan timah semuanya mengalami penurunan akibat berbagai faktor eksternal dan kebijakan internasional yang mempengaruhi pasar komoditas dunia.

Pengaruh Tarif AS-China Terhadap Harga Minyak Mentah

Harga komoditas minyak mentah mengalami penurunan seiring dengan memanasnya konflik tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China. Konflik ini semakin diperparah setelah Presiden AS, Donald Trump, kembali melanjutkan kampanye tekanan maksimum terhadap Iran. Kampanye ini bertujuan untuk menekan ekspor minyak Iran hingga nol, sebuah langkah yang dianggap dapat mempengaruhi pasokan minyak global.

Trump menandatangani memorandum presiden sebelum pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Langkah ini memerintahkan Menteri Keuangan AS untuk memberikan tekanan ekonomi maksimum terhadap Iran, termasuk sanksi dan mekanisme penegakan hukum yang lebih ketat.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 46 sen atau 0,63 persen menjadi USD 72,70 per barel. Sementara itu, patokan global untuk minyak mentah Brent berjangka mengalami kenaikan tipis sebesar 24 sen atau 0,32 persen, ditutup pada USD 76,20 per barel.

Penurunan Signifikan Harga Batu Bara

Di sektor batu bara, harga juga mengalami tekanan yang signifikan. Berdasarkan data dari bursa ICE Newcastle (Australia), harga kontrak pengiriman batu bara untuk Maret 2025 turun sebesar 3,30 persen menjadi USD 115,50 per ton. Penurunan ini dapat dikaitkan dengan dinamika pasar energi global yang tengah berubah, serta permintaan yang berfluktuasi dari pasar-pasar utama dunia.

Fluktuasi Harga CPO dan Pengaruh Kebijakan Indonesia

Sementara itu, harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) juga mengalami penurunan pada penutupan perdagangan hari Selasa. Menurut Trading Economics, CPO turun sebesar 1,58 persen menjadi MYR 4.304 per ton. Meskipun demikian, dalam jangka waktu bulanan, harga CPO Malaysia sempat mencapai MYR 4.400 per ton pada Februari, tertinggi dalam tiga minggu terakhir.

Pemerintah Indonesia akhir-akhir ini memperketat peraturan mengenai izin budidaya kelapa sawit untuk membantu petani kecil lokal. Namun, kebijakan ini berpotensi menurunkan produksi dari produsen utama. Selain itu, ancaman tarif pembalasan dari China terhadap barang-barang energi AS, khususnya LNG, memperbesar permintaan terhadap alternatif biodiesel, yang berdampak terhadap harga minyak sawit.

Kebijakan ini mendapatkan reaksi dari pelaku industri kelapa sawit. Seorang analis dari salah satu perusahaan ekspor sawit mengatakan, "Peraturan baru ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani kecil, namun kita harus waspada terhadap dampaknya pada total produksi nasional."

Dampak Pada Harga Nikel dan Timah

Di pasar logam, harga nikel dan timah juga mengalami penurunan yang serupa. Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) turun tipis 0,01 persen menjadi USD 15.208 per ton. Sedangkan harga timah mengalami penurunan lebih signifikan, turun 0,59 persen ke USD 29.924 per ton.

Analis logam dari sebuah lembaga keuangan terkemuka berkomentar, "Penurunan harga logam ini sebagian besar dipicu oleh kekhawatiran atas permintaan di sektor industri yang cenderung melambat dan pengaruh dari ketidakpastian ekonomi global."

Penurunan harga komoditas global ini mencerminkan betapa sensitifnya pasar komoditas terhadap perubahan kebijakan dan konflik geopolitik yang terjadi di tingkat internasional. Ketegangan tarif antara AS dan China, bersama dengan kebijakan sanksi terhadap Iran, jelas telah mempengaruhi tidak hanya harga minyak mentah, tetapi juga menciptakan dampak domino terhadap berbagai komoditas lainnya termasuk batu bara, minyak sawit, nikel, dan timah.

Pelaku pasar dihadapkan pada tantangan untuk menavigasi periode volatilitas ini dan mencari peluang di tengah ketidakpastian. Dalam kondisi seperti ini, analisis yang mendalam dan kebijakan yang tepat menjadi kunci untuk menghadapi fluktuasi pasar yang terus berubah. Berbagai langkah mitigasi mungkin diperlukan untuk mengantisipasi pergeseran pasar yang lebih besar di masa depan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Citilink Tingkatkan Layanan Penerbangan dengan Armada Prima

Citilink Tingkatkan Layanan Penerbangan dengan Armada Prima

Tarif dan Jadwal Penyebrangan Feri TAA ke Bangka Terbaru

Tarif dan Jadwal Penyebrangan Feri TAA ke Bangka Terbaru

Erick Thohir Klarifikasi Rencana Merger Pelita Air dengan Garuda

Erick Thohir Klarifikasi Rencana Merger Pelita Air dengan Garuda

Langkah Mudah Cek Bansos Kemensos September 2025 Online

Langkah Mudah Cek Bansos Kemensos September 2025 Online

BMKG Prediksi Jakarta Berawan dengan Hujan Ringan Sore Hari

BMKG Prediksi Jakarta Berawan dengan Hujan Ringan Sore Hari