Travel Mart Dinilai Kurang Efektif, Pelaku Wisata Lombok Timur Kecewa: Apakah Ini Waktu untuk Beralih ke Strategi Digital?

Travel Mart Dinilai Kurang Efektif, Pelaku Wisata Lombok Timur Kecewa: Apakah Ini Waktu untuk Beralih ke Strategi Digital?
Travel Mart Dinilai Kurang Efektif, Pelaku Wisata Lombok Timur Kecewa: Apakah Ini Waktu untuk Beralih ke Strategi Digital?

JAKARTA - Lombok Timur, yang dikenal dengan pesona alamnya, telah menjadi salah satu destinasi wisata yang potensial di Indonesia. Namun, kegiatan promosi wisata melalui acara Travel Mart dinilai belum maksimal dalam mendatangkan kunjungan wisatawan mancanegara. Kritik terhadap efektivitas Travel Mart ini datang dari Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur, Yogi Islandta, yang mengungkapkan pandangannya kepada Suara NTB pada tanggal 4 Februari 2025.

Travel Mart: Sebuah Tradisi Tanpa Bukti Nyata?

Acara Travel Mart, yang sudah berulang kali diselenggarakan, masih dianggap kurang efektif sebagai alat untuk mendatangkan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara ke Kabupaten Lombok Timur. Meskipun acara ini dihadiri oleh banyak pembeli (buyers) internasional, banyak pelaku wisata lokal merasa seperti "penonton" di rumah sendiri. Sebagai contoh, pelaksanaan Rinjani Travel Mart di Sembalun pada tahun-tahun sebelumnya tidak memberikan dampak nyata peningkatan kunjungan wisatawan asing.

"Masyarakat dan pelaku wisata di Lombok Timur merasakan bahwa hasil dari Travel Mart tidak sesuai harapan. Dalam beberapa kali acara, kami hanya mendapat sedikit perhatian," kata Yogi Islandta.

Tidak Dilibatkan, Lombok Timur Menjadi Penonton

Dalam acara Travel Mart yang direncanakan akan digelar pada tanggal 10 hingga 12 Februari 2025, BPPD Lotim tidak dilibatkan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Lombok Timur hanya akan menjadi destinasi kunjungan sampingan dan bukan pusat perhatian. Menurut Yogi, meskipun Lombok Timur memiliki potensi wisata yang besar dengan kekayaan alamnya seperti Gunung Rinjani, namun tidak ada persiapan khusus atau produk yang dipasarkan dalam acara tersebut.

"Bagaimana bisa kita menjual sesuatu jika kita sendiri tidak diajak bicara dalam persiapannya? Kami tidak tahu apa yang harus dijual kepada pembeli," tambah Yogi Islandta sambil mempertanyakan peran BPPD dalam strategi pemasaran ini.

Kritik terhadap Konsep Travel Mart Manual

BPPD Lombok Timur merasa bahwa konsep Travel Mart yang ada saat ini sudah kuno dan perlu inovasi. Dengan perkembangan teknologi dan pasar yang semakin digital, model promosi wisata juga seharusnya mengikuti tren tersebut. Yogi menekankan bahwa Travel Mart digital dapat menghemat biaya dan lebih efektif dalam menjangkau pasar internasional.

"Penyelenggaraan Travel Mart secara digital jelas lebih hemat biaya dan menjangkau lebih banyak negara. Ini adalah cara yang lebih bijaksana dan strategis untuk memasuki pasar global," kata Yogi.

Melakukan pertemuan secara virtual yang menghadirkan pelaku wisata dan pembeli dari berbagai negara dapat mempercepat proses jual beli paket wisata yang ada di Lombok Timur. Data dan transaksi dapat dicek secara real-time, memberikan keuntungan langsung bagi pelaku wisata lokal.

Harapan dan Tantangan Menuju Strategi Pemasaran yang Lebih Inovatif

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Widayat, tetap optimis bahwa Travel Mart bisa menjadi alat penting dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini. Target untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan mancanegara hingga 100 ribu orang pada tahun 2025 adalah bukti dari keyakinan tersebut, meskipun angka lalu-lintas wisatawan ini baru mencapai 46 ribu di tahun sebelumnya.

Namun, tantangan ke depan adalah bagaimana mengkombinasikan konsep Travel Mart tradisional dan inovasi digital demi mencapai hasil yang lebih baik. Dengan pengakuan dunia bahwa Sembalun dan Rinjani sudah menjadi "artis" dalam dunia pariwisata, tantangan ini membutuhkan pendekatan yang lebih tajam dan terarah.

"Mungkin ini adalah saat yang tepat bagi kami untuk mempertimbangkan strategi pemasaran yang lebih modern," simpul Widayat.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan persaingan di industri pariwisata global, Kabupaten Lombok Timur harus mencari cara lebih inovatif untuk mempromosikan daya tarik wisata yang dimilikinya. Meskipun Travel Mart tradisional telah menjadi bagian dari strategi pemasaran selama beberapa tahun, kritik yang disampaikan oleh Yogi Islandta dan BPPD mencerminkan kebutuhan untuk perubahan.

Strategi pemasaran digital yang lebih ekonomis dan efektif dapat menjadi jalan baru yang dapat ditempuh untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara. Dengan keterlibatan aktif dari semua stakeholder, termasuk BPPD, potensi Lombok Timur sebagai destinasi wisata internasional yang dikenal luas bisa diraih. Bagi pelaku pariwisata di Lombok Timur, ini adalah kesempatan untuk menata kembali strategi dan menunjukkan bahwa keindahan alam yang mereka tawarkan layak untuk dikunjungi oleh wisatawan dari seluruh dunia.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Citilink Tingkatkan Layanan Penerbangan dengan Armada Prima

Citilink Tingkatkan Layanan Penerbangan dengan Armada Prima

Tarif dan Jadwal Penyebrangan Feri TAA ke Bangka Terbaru

Tarif dan Jadwal Penyebrangan Feri TAA ke Bangka Terbaru

Erick Thohir Klarifikasi Rencana Merger Pelita Air dengan Garuda

Erick Thohir Klarifikasi Rencana Merger Pelita Air dengan Garuda

Langkah Mudah Cek Bansos Kemensos September 2025 Online

Langkah Mudah Cek Bansos Kemensos September 2025 Online

BMKG Prediksi Jakarta Berawan dengan Hujan Ringan Sore Hari

BMKG Prediksi Jakarta Berawan dengan Hujan Ringan Sore Hari