Harga Minyak WTI AS Menurun di Tengah Penundaan Tarif Impor oleh AS untuk Kanada dan Meksiko
- Rabu, 05 Februari 2025

JAKARTA - Penurunan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) dan Brent menjadi topik hangat di pasar komoditas dunia setelah mengalami tekanan baru-baru ini. Penundaan pengenaan tarif impor oleh Amerika Serikat terhadap Kanada dan Meksiko selama 30 hari ke depan menjadi salah satu pemicu utama.
Pada perdagangan yang berakhir Rabu dinihari, harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas AS menunjukkan tren penurunan. Minyak mentah WTI untuk kontrak bulan Maret terkoreksi 0,63%, menurunkan harga menjadi $72,70 per barel. Sementara itu, minyak mentah Brent mengalami penurunan sebesar 0,32%, dengan harga $76,20 per barel.
Ketegangan perdagangan global terus meningkat seiring dengan keputusan terbaru dari pemerintahan Trump terkait tarif impor. Selain menunda tarif untuk Kanada dan Meksiko, AS juga menerapkan tarif 10% terhadap impor dari Tiongkok. Sebagai langkah balasan, Tiongkok mengenakan tarif hingga 15% atas barang-barang Amerika, termasuk kontrol ekspor atas bahan-bahan strategis seperti tungsten dan telurium. Hal ini menambah ketidakpastian di pasar komoditas dunia.
Sementara itu, keputusan yang diambil oleh negara-negara OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, juga memberikan tekanan pada harga minyak. OPEC+ berkomitmen untuk mengembalikan 2,2 juta barel per hari dari pemotongan produksi sukarela mereka dengan meningkatkan pasokan sebesar 122.000 barel per hari mulai bulan April. Keputusan ini dipandang oleh para analis sebagai tindakan yang dapat mempengaruhi keseimbangan pasokan dan permintaan di pasar minyak global.
“Kami melihat sentimen pasar saat ini lebih banyak didorong oleh aspek perdagangan global dan kebijakan produksi dari negara-negara penghasil minyak,” ujar seorang analis energi terkenal. Kondisi ini menjadikan para investor dan pelaku pasar berhati-hati dalam menentukan langkah berikutnya, terutama karena fluktuasi harga yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Namun demikian, penurunan harga minyak ini tampaknya dibatasi oleh langkah tegas yang diambil oleh Presiden Donald Trump. Trump mengindikasikan bahwa ia berencana untuk memulihkan tekanan maksimum terhadap Iran dengan tujuan memangkas ekspor minyak Iran hingga nol. Tindakan ini, jika dilaksanakan, dapat mengurangi pasokan minyak global dan berpotensi menstabilkan atau bahkan meningkatkan harga minyak di masa mendatang.
Dari sudut pandang teknikal, harga minyak WTI dalam beberapa waktu ke depan diperkirakan cenderung melemah. Para analis memperkirakan bahwa harga akan bergerak mendekati kisaran support di $71,45 hingga $69,80. Sedangkan dari sisi resistance, harga minyak diperkirakan akan menghadapi rentang $77,40 hingga $81,10. “Para investor dan trader di pasar minyak perlu memperhatikan level-level kunci ini dalam menentukan strategi investasi mereka,” kata seorang pakar investasi komoditas.
Sebagai informasi tambahan, pasar minyak juga dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal lainnya seperti kondisi ekonomi global, stabilitas politik di negara-negara penghasil minyak, serta fluktuasi nilai tukar mata uang. Dengan banyaknya variabel yang mempengaruhi harga minyak, tren pergerakan harga di masa mendatang tetap tidak mudah diprediksi secara akurat.
Di sisi lain, konsumen minyak dan industri terkait juga perlu mengantisipasi dampak dari perubahan harga minyak ini. Negara-negara pengimpor minyak besar seperti India dan China harus melihat bagaimana penurunan harga ini dapat memengaruhi biaya impor mereka dan perekonomian secara keseluruhan. Sementara bagi negara-negara pengekspor, mereka perlu memonitor dengan cermat kapasitas produksi serta kebijakan perdagangan untuk memastikan keuntungan ekonomi yang berkelanjutan.
Para pengamat pasar juga menantikan perkembangan lebih lanjut dari kebijakan perdagangan yang dikeluarkan oleh negara-negara besar, terutama dalam konteks hubungan dagang antara AS dan Tiongkok. Kesepakatan atau konflik perdagangan tambahan antara kedua pihak tersebut diperkirakan akan memiliki dampak besar terhadap pergerakan harga komoditas termasuk minyak.
Kesimpulannya, kondisi pasar minyak saat ini menunjukkan ketidakpastian yang cukup signifikan. Harga minyak mentah WTI dan Brent mengalami penurunan di tengah penundaan tarif impor oleh AS, serta respons beragam dari negara-negara lain dalam perdagangan internasional. Ketenangan tetap menjadi kunci bagi para investor dan pelaku bisnis dalam menghadapi dinamika pergerakan harga minyak ini pada hari-hari mendatang. Tetaplah mengikuti perkembangan terkini agar bisa mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis yang mendalam dan komprehensif.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
10 Tips Menabung untuk Bangun Rumah yang Efektif
- 15 September 2025
2.
5 Cara Cetak Rekening Koran BCA, Cepat dan Mudah
- 15 September 2025
3.
10 Usaha Sampingan Pulang Kerja untuk Menambah Penghasilan
- 15 September 2025
4.
Dana Darurat Ideal: Besaran, Cara Menghitung dan Tips Mengumpulkannya
- 15 September 2025
5.
Simulasi KPR BNI: Syarat, Suku Bunga & Cara Mengajukannya
- 15 September 2025