Bencana di Jawa Tengah Banjir dan Longsor Menghantam, Korban Bertambah
- Selasa, 21 Januari 2025
Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menyebabkan banjir meluas hingga merendam 27 desa di 9 kecamatan. Banjir ini memutus akses jalan, merendam rumah warga, serta mengancam keselamatan masyarakat. Pemerintah daerah, bersama TNI, Polri, dan sukarelawan, telah dikerahkan untuk membantu evakuasi warga terdampak dan menyalurkan bantuan logistik.
Longsor Pekalongan: 17 Korban Meninggal Dunia
Di tengah situasi banjir, longsor besar melanda Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Selasa (21/1/2025) siang. Longsor ini menelan korban jiwa sebanyak 17 orang yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, seperti disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar.
“Informasi terakhir, ada 17 korban yang sudah ditemukan tertimbun longsor. Tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban yang diduga tertimbun,” kata Yulian di Pekalongan.
Baca JugaTrump Luncurkan Inisiatif Investasi AI Besar-Besaran, Targetkan AS Unggul di Teknologi Global
Tantangan Pencarian: Cuaca Buruk dan Akses Terputus
Upaya pencarian korban dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan sukarelawan. Namun, kondisi medan yang berbahaya akibat hujan yang belum reda sepenuhnya menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, alat berat telah dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian.
“Saya meminta tim tetap mengutamakan keselamatan dalam operasi ini. Hujan deras mengakibatkan risiko longsor susulan yang cukup tinggi,” tambah Yulian.
Selain Petungkriyono, Kecamatan Kandangserang juga terdampak longsor. Bahkan, akses ke lokasi bencana harus memutar melewati wilayah tetangga karena jembatan penghubung di Doro terputus.
Kawasan Rentan Bencana
Kecamatan Petungkriyono yang berbatasan dengan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Batang, merupakan wilayah rawan longsor karena kontur tanahnya yang labil. Yulian juga mengungkapkan kemungkinan masih adanya korban yang belum ditemukan di Kandangserang.
“Sejauh ini, selain 17 korban meninggal, tujuh orang lainnya ditemukan selamat dengan luka-luka. Pencarian masih terus dilakukan,” ujarnya.
Seruan untuk Bantuan dan Kewaspadaan
Bencana ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman alam di musim hujan. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana untuk terus waspada dan mengikuti arahan dari petugas. Bantuan logistik dan medis juga sedang dikoordinasikan untuk memastikan kebutuhan masyarakat terdampak terpenuhi.
Bencana ini tidak hanya menguji ketangguhan masyarakat Jawa Tengah, tetapi juga menuntut kolaborasi semua pihak dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan.
Redaksi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Waspada Kebakaran, Damkar DKI Ingatkan Warga Jangan Tergiur Alat Listrik Murah
- Selasa, 21 Januari 2025
Bareskrim Polri Sita Aset Rp 1,5 Triliun dari Kasus Investasi Bodong Net89
- Rabu, 22 Januari 2025
ExxonMobil Siap Gelontorkan Investasi Rp 162 Triliun untuk Proyek Besar di Indonesia
- Rabu, 22 Januari 2025
Perbaikan Kinerja Keberlanjutan Perusahaan di Pasar Modal Indonesia Semakin Menguat
- Rabu, 22 Januari 2025
Terpopuler
1.
2.
3.
4.
7 Jenis Pinjaman BCA, Syarat, Fitur, dan Keuntungannya
- 08 Januari 2025
5.
Cara Top Up OVO lewat ATM Nobu hingga Biaya Adminnya
- 08 Januari 2025