Revolusi Energi: Potensi Hydrogen Fuel Cell Sebagai Sumber Energi Bersih Masa Depan
- Senin, 06 Januari 2025
SURAKARTA — Dalam upaya mencari solusi energi yang lebih ramah lingkungan, hydrogen fuel cell atau sel bahan bakar hidrogen muncul sebagai teknologi revolusioner yang semakin diperhitungkan. Teknologi ini menawarkan janji sebagai solusi masa depan bagi kebutuhan energi bersih dunia. Sel bahan bakar hidrogen menghasilkan energi listrik melalui reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen, dengan air sebagai satu-satunya produk sampingan. Tidak seperti bahan bakar fosil, teknologi ini tidak memancarkan gas rumah kaca, menjadikannya alternatif yang sangat ramah lingkungan.
Keunggulan hydrogen fuel cell tidak hanya terletak pada dampak lingkungannya yang minim, tetapi juga pada efisiensi energinya. Sel bahan bakar hidrogen mampu mengubah lebih dari 60% energi kimianya menjadi energi listrik; ini jauh lebih efisien dibandingkan mesin pembakaran internal tradisional yang umumnya beroperasi dengan efisiensi di bawah 30%. "Potensi efisiensi ini adalah alasan utama banyak negara tertarik terhadap teknologi ini," jelas Dr. Budi Santoso, peneliti energi terbarukan dari BPPT. "Di Indonesia, hidrogen dinilai sebagai sumber energi masa depan yang paling menjanjikan," tambahnya.
Industri kendaraan bermotor menjadi salah satu sektor yang mulai aktif mengeksplorasi penggunaan hydrogen fuel cell. Perusahaan otomotif global seperti Toyota dan Hyundai telah memimpin dengan meluncurkan model kendaraan berbasis sel bahan bakar hidrogen. Meski di Indonesia adopsi kendaraan ini masih dalam tahap awal, potensinya untuk mendukung target net-zero emissions pada tahun 2060 sangat besar. "Integrasi hidrogen ke dalam transportasi nasional bisa menjadi langkah besar untuk Indonesia," ujar Ahmad Hidayat, ahli transportasi dan energi.
Namun, tantangan besar masih membayangi pengembangan teknologi hydrogen fuel cell, terutama terkait produksi hidrogen. Saat ini, sebagian besar hidrogen dihasilkan melalui reformasi metana, sebuah proses yang tetap memancarkan emisi karbon. Agar hidrogen benar-benar menjadi sumber energi bersih, diperlukan metode produksi yang lebih ramah lingkungan, seperti melalui elektrolisis air yang memanfaatkan energi terbarukan. Menurut LIPI, Indonesia memiliki potensi besar dalam memanfaatkan sumber daya surya dan angin untuk memproduksi hidrogen hijau. "Pemanfaatan energi terbarukan sangat penting untuk keberlanjutan hidrogen sebagai energi bersih," kata Dr. Rini Dwiastuti, peneliti energi terbarukan LIPI.
Distribusi dan penyimpanan hidrogen juga merupakan tantangan nyata. Hidrogen bersifat sangat ringan dan mudah bocor, sehingga memerlukan tangki khusus untuk penyimpanan dan transportasi. Di Indonesia, infrastruktur ini masih dalam tahap awal pengembangan dan memerlukan investasi besar dari pemerintah maupun sektor swasta. "Pembelajaran dari negara maju seperti Jepang dan Jerman yang telah membangun ekosistem hidrogen terintegrasi bisa menjadi panduan untuk pengembangan di Indonesia," ungkap Rina Yulianti, pakar infrastruktur energi.
Selain dari sisi teknologi, aspek kebijakan dan ekonomi juga turut menjadi faktor penentu dalam adopsi hydrogen fuel cell. Tanpa adanya insentif dan regulasi yang mendukung, percepatan adopsi teknologi ini mungkin sulit tercapai. "Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri sangat dibutuhkan untuk mengatasi hambatan yang ada," tegas Dr. Budi.
Dengan sumber daya energi terbarukan yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam revolusi energi bersih berbasis hidrogen. Upaya bersama harus terus didorong untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat diimplementasikan secara efektif di tanah air. Harapan besar yang dibawa oleh hydrogen fuel cell menuntut visi yang sama besar, agar potensi ini dapat tergarap maksimal demi mewujudkan masa depan energi Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Ide Konten Reels Instagram, Tiktok, Serta Youtube Shorts yang Bisa Bikin Viral
- Jumat, 17 Januari 2025
Berita Lainnya
Krisis Energi: Ancaman Inflasi dan Solusi Transformasi Ekonomi Berkelanjutan
- Senin, 06 Januari 2025
Konsumsi Energi Kendaraan Listrik Melonjak 500% Selama Libur Nataru 2024/2025
- Senin, 06 Januari 2025
Pemerintah Cairkan Bansos Tahap Pertama Januari 2025: Ini Cara Pengecekan dan Rinciannya
- Senin, 06 Januari 2025
Terpopuler
1.
2.
3.
4.
Daftar Pinjol Bunga Rendah Cepat Cair, Hanya Modal KTP
- 08 Januari 2025
5.
Penyebab Akulaku tidak Muncul di Lazada dan Solusinya
- 08 Januari 2025