3 Strategi Investasi Saham bagi Pemula yang Wajib Dicoba
- Jumat, 06 Desember 2024
Strategi investasi saham bagi pemula sangat penting untuk dipahami, baik oleh investor berpengalaman maupun oleh mereka yang baru terjun ke dunia saham.
Hal ini karena penerapan strategi yang tepat bisa menjadi penentu utama dalam mencapai tujuan investasi.
Investasi tidak hanya soal keuntungan, tetapi juga tentang bagaimana mengelola risiko yang selalu ada.
Baca JugaInflow Asing Mengalir di Pasar Modal Indonesia: Tantangan dan Peluang di Tahun 2025
Setiap jenis instrumen investasi, tanpa kecuali, memiliki risiko tersendiri yang harus dihadapi investor. Meskipun demikian, perbedaan terletak pada tingkat risikonya—ada yang rendah, sedang, hingga tinggi.
Oleh karena itu, setiap investor, terutama pemula, harus menyusun dan menjalankan strategi investasi saham bagi pemula yang efektif, untuk meminimalisir potensi kerugian dan mencapai hasil yang optimal.
Apa Itu Strategi Investasi Saham?
Pada dasarnya, strategi investasi saham merupakan serangkaian langkah yang dapat diambil oleh investor untuk memaksimalkan potensi keuntungan dengan meminimalkan risiko.
Setiap investor perlu memahami bahwa tujuan utama dalam berinvestasi adalah untuk memperoleh hasil yang optimal, sementara risiko harus dikelola sebaik mungkin.
Untuk mencapai tujuan tersebut, investor harus berinvestasi dengan kesadaran penuh dan menggunakan pertimbangan rasional, bukan berdasarkan dorongan emosi sesaat.
Investasi yang didorong oleh perasaan sementara dapat berisiko tinggi dan sebaiknya dihindari oleh setiap investor yang ingin sukses di pasar saham.
Hal ini sangat penting, mengingat saham merupakan instrumen investasi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis instrumen investasi lainnya di pasar modal.
Pergerakan harga saham yang fluktuatif dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang tidak dapat diprediksi dengan mudah, seperti:
Kondisi ekonomi yang berlaku
Dinamika politik yang berkembang
Tren pertumbuhan dan perkembangan dari sektor usaha tertentu
Karena itulah, berinvestasi di saham tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Seorang investor perlu menjalankan setiap langkah dengan sangat hati-hati dan menerapkan strategi investasi yang tepat, agar dapat menghadapi tantangan pasar dan meminimalkan potensi kerugian.
Strategi Investasi Saham bagi Pemula
Strategi investasi saham bagi pemula sangat penting untuk diterapkan dengan bijak agar setiap keputusan investasi dapat memberikan hasil yang optimal.
Sebelum membeli saham, ada beberapa informasi yang perlu dipertimbangkan oleh investor untuk memastikan bahwa mereka membuat keputusan yang tepat:
Tingkat likuiditas perusahaan
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Return on Equity (ROE)
Earning per Share (EPS)
Data penjualan yang relevan
Laba yang dihasilkan perusahaan
Tren pasar yang sedang berkembang
Berikut ini adalah beberapa strategi investasi saham yang bisa diterapkan oleh para pemula.
1. Membeli Saham ketika Harganya Rendah
Di dunia investasi, terdapat strategi yang dikenal dengan istilah “buy on weakness,” yang berarti membeli saham ketika harganya sedang berada dalam kondisi rendah.
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memanfaatkan potensi pembalikan harga di masa mendatang, di mana investor berharap harga saham akan naik setelah periode penurunan.
Dengan membeli saham pada saat harga berada di level rendah, investor dapat meraih keuntungan ketika harga saham tersebut mulai pulih dan naik, lalu menjualnya pada harga yang lebih tinggi.
2. Membeli Saham ketika Harganya Menembus Level Resistance
Strategi investasi yang lebih aman adalah membeli saham ketika harga saham yang sedang Anda amati menembus level tertentu.
Saat harga bergerak naik menuju level resistance tertinggi, ini menjadi indikasi bahwa saham tersebut berpotensi melanjutkan tren kenaikan. Dalam kondisi seperti ini, investor bisa membeli saham dengan harapan harga akan terus meningkat.
Setelah harga mencapai level tertinggi yang diinginkan, Anda bisa memilih untuk menjual saham tersebut untuk meraih keuntungan maksimal.
3. Membeli Saham saat Terjadi Breakout atau Harga Terendah
Selain membeli saham saat harganya murah atau ketika mengalami kenaikan, ada strategi lain yang juga bisa diterapkan, yaitu membeli saham saat terjadi breakout atau ketika harga saham berada di level terendah.
Momen seperti ini sering kali menjadi indikasi bahwa saham yang baru saja mengalami breakout cenderung akan mengalami lonjakan harga yang signifikan.
Ketiga strategi di atas adalah contoh dari pendekatan yang perlu diketahui oleh investor pemula sebelum memutuskan untuk membeli saham di pasar modal.
Selain memperhatikan waktu yang tepat untuk membeli saham, investor juga perlu mengelola risiko dengan bijak, salah satunya dengan menetapkan batasan cut loss.
Penerapan batasan cut loss sangat penting untuk mengurangi potensi kerugian yang lebih besar. Secara umum, batasan cut loss yang disarankan adalah sekitar 5%, meskipun angka ini tidak bersifat tetap.
Nilai cut loss ini dapat disesuaikan berdasarkan profil risiko masing-masing investor, yang bisa lebih rendah atau lebih tinggi tergantung pada toleransi risiko yang dimiliki.
Belajar Strategi Investasi ala Warren Buffet
Salah satu cara untuk mengasah kemampuan dalam menerapkan strategi investasi saham adalah dengan belajar dari pengalaman investor yang sudah berpengalaman.
Salah satu contoh yang patut dicontoh adalah Warren Buffet, yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia dan sangat dermawan dalam berbagi ilmu tentang investasi.
Bahkan, ia tidak segan untuk menceritakan kesalahan investasi yang pernah ia buat di masa lalu, sebagai bahan pelajaran bagi para investor.
Berdasarkan prinsip-prinsip investasi yang diterapkan oleh Warren Buffet, ada beberapa pelajaran berharga yang bisa dipetik oleh para investor, terutama pemula.
1. Membeli Saham dengan Prospek Pertumbuhan yang Baik
Warren Buffet dikenal sebagai investor jangka panjang yang memilih saham-saham dengan potensi pertumbuhan yang kuat dalam waktu yang lama.
Ia tidak terburu-buru untuk menjual saham meskipun harga saham tersebut sempat mengalami penurunan.
Fokus utama Buffet adalah pada pertumbuhan bisnis perusahaan yang mendasari saham tersebut, dan ia melihatnya dalam jangka panjang.
Sebagai contoh, ia memilih saham perusahaan-perusahaan di sektor minuman, teknologi, dan energi, yang ia nilai memiliki prospek yang solid.
2. Fokus pada Fundamental Perusahaan
Warren Buffet hanya memilih saham yang memiliki fundamental yang kuat. Ia tidak tergoda oleh rumor atau pemberitaan yang beredar mengenai saham tertentu.
Menurutnya, untuk memilih saham terbaik, yang paling penting adalah memeriksa fundamental perusahaan, termasuk laporan keuangan dan potensi bisnis berkelanjutan dari perusahaan tersebut.
Ini adalah pendekatan yang sangat penting dalam strategi investasi yang aman, karena hanya berdasarkan data yang solidlah investor dapat membuat keputusan yang tepat.
3. Berinvestasi pada Sektor yang Dikenal dengan Baik
Dalam dunia saham, terdapat banyak sektor yang bisa dipilih oleh investor. Namun, Warren Buffet menekankan pentingnya berinvestasi pada sektor yang sudah dikenal dan dipahami dengan baik.
Hal ini memungkinkan investor untuk lebih mudah menilai potensi keuntungan dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut.
Dengan berfokus pada sektor-sektor yang sudah dipahami, investor dapat menghindari keputusan yang didasarkan pada spekulasi yang berisiko.
Di samping itu, Warren Buffet juga menekankan pentingnya tidak membuat keputusan investasi berdasarkan emosi sesaat. Ia selalu berusaha untuk tetap rasional dalam membuat keputusan investasi.
Ini berarti, investor harus menghindari reaksi impulsif seperti langsung membeli atau menjual saham hanya karena emosi atau berita yang tidak jelas kebenarannya.
Sebaliknya, investor perlu melihat latar belakang perusahaan dan memeriksa informasi yang relevan sebelum bertindak.
Strategi investasi ala Warren Buffet memang tampak sederhana, namun seringkali diabaikan oleh banyak investor, terutama yang baru memulai.
Banyak dari mereka lebih fokus pada keuntungan jangka pendek, tanpa memperhatikan cara-cara investasi yang aman dan rasional.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Warren Buffet, investor dapat menghindari kesalahan-kesalahan yang umum terjadi dan berinvestasi dengan lebih bijaksana.
Sebagai penutup, strategi investasi saham bagi pemula memerlukan pendekatan yang hati-hati dan terencana, dengan memahami risiko dan peluang yang ada.
Dengan belajar dari pengalaman investor berpengalaman serta menerapkan prinsip-prinsip investasi yang tepat, pemula dapat mengembangkan keterampilan mereka untuk mencapai hasil yang optimal dan menghindari kesalahan yang sering terjadi di dunia investasi.
Redaksi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Pelindo Tingkatkan Efisiensi Logistik Lewat Digitalisasi dan Transformasi Operasional
- Senin, 25 November 2024