Akselerasi Transisi Energi, Pemerintah Genjot Investasi Energi Baru Terbarukan

Akselerasi Transisi Energi, Pemerintah Genjot Investasi Energi Baru Terbarukan

JAKARTA—Pemerintah melalui kementerian dan lembaga (K/L) terus menggalakkan sejumlah kebijakan untuk mengakselerasi transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi, mengatakan bahwa pemerintah berupaya keras menurunkan emisi karbon terkait isu perubahan iklim (climate change) yang semakin mengancam ketahanan energi.

“Pemerintah benar-benar berkomitmen untuk menurunkan emisi. Kita masih punya komitmen, tentu saja untuk mengurangi emisi,” kata Eniya, dalam Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2024 di Jakarta.

Ia menjelaskan, upaya pemerintah dalam menjaga keamanan energi di masa depan difokuskan pada empat parameter ketahanan energi, yakni ketersediaan sumber energi, kemudahan akses, keterjangkauan harga, dan dapat diterima lingkungan.

“Jadi, dalam empat parameter ketahanan energi, telah dibicarakan tentang jumlah ketersediaan, aksesibilitas, keterjangkauan dan penerimaan. Di Kementerian ESDM, kami memiliki roadmap untuk sektor energi,” jelas dia.

Mantan Deputi Teknologi Informasi, Energi dan Material (TIEM) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu menambahkan, pada pemerintahan yang baru ini, ada banyak hal yang menjadi fokus di Kementerian ESDM. Salah satunya terkait efisiensi energi yang diklaim mampu mengurangi emisi hingga 32 persen.

“Kita punya lebih banyak fokus di kabinet baru ini. Kami akan lebih fokus pada investasi transmisi,” ujarnya.

Eniya menjabarkan, investasi transmisi akan direalisasikan pada pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan. Selain itu, pemerintah akan berperan aktif dalam mewujudkan efisiensi energi.

“Jadi, untuk meningkatkan bauran energi dan konservasi energi, kita perlu lebih agresif,” pungkas dia.

Komitmen untuk mencapai energi bersih menuju NZE  pada 2060 ini diwujudkan PT PLN (Persero) bersama Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) lewat perhelatan Electricity Connect 2024. Mengambil tema ‘Go Beyond Power Energizing The Future’ acara ini diharapkan dapat menumbuhkan kolaborasi lintas sektor dalam transisi Energi Baru Terbarukan (EBT).

Electricity Connect 2024 yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat pada 20-22 November mendatang ini nantinya akan dihadiri lebih dari 500 exhibitor dan 15.000 pengunjung dari berbagai profesi yang tentunya berfokus pada bidang ketenagalistrikan.

Ketua Panitia Electricity Connect 2024 Arsyadanny G. Akmalaputri mengatakan event ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para pemangku kepentingan dan pelaku industri ketenagalistrikan untuk tidak hanya bertukar informasi mengenai teknologi energi bersih saja, namun juga berbagi wawasan mengenai smart grid hingga target NZE, serta memperkuat kolaborasi global untuk mencapai transisi energi menuju NZE pada 2060.

“Dengan demikian, upaya Indonesia untuk menuju ketahanan energi dan membangun sistem ketenagalistrikan terintegrasi di Kawasan ASEAN dapat secara cepat terealisasikan, demi terciptanya ekonomi hijau berkelanjutan,” katanya.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

AISI Soroti Tantangan Penetrasi Kendaraan Listrik di Indonesia

AISI Soroti Tantangan Penetrasi Kendaraan Listrik di Indonesia

DKI Jakarta Sederhanakan Tarif Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama: Siap Berlaku 2025

DKI Jakarta Sederhanakan Tarif Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama: Siap Berlaku 2025

Prof. Anis Karuniawati: Empat Faktor Utama Penyebab Penyebaran Mikroba Resisten Obat dan Pentingnya Pendekatan One Health

Prof. Anis Karuniawati: Empat Faktor Utama Penyebab Penyebaran Mikroba Resisten Obat dan Pentingnya Pendekatan One Health

Erick Thohir Dorong Pembentukan Bullion Bank untuk Tabungan Emas di Indonesia

Erick Thohir Dorong Pembentukan Bullion Bank untuk Tabungan Emas di Indonesia

Kunjungan Prabowo ke China, Para Konglomerat Indonesia Ikut Dampingi

Kunjungan Prabowo ke China, Para Konglomerat Indonesia Ikut Dampingi