Program UMKM PLN Indonesia Power Berdayakan Masyarakat Pesisir

Program UMKM PLN Indonesia Power Berdayakan Masyarakat Pesisir

Jakarta – PLN Indonesia Power (PLN IP) berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar area pembangkit. Salah satu upayanya adalah melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang, yang menjalankan berbagai inovasi untuk memberdayakan masyarakat pesisir utara Pulau Jawa. Langkah ini merupakan bagian dari kontribusi korporasi dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa UBP Semarang telah melaksanakan program pendampingan bagi kelompok petani ikan dan UMKM pengolahan hasil tangkapan ikan di wilayah Semarang.

"PLN IP UBP Semarang menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan fokus pemberdayaan masyarakat berdasarkan pemetaan sosial yang dilakukan oleh perusahaan," ujar Edwin.

Baca Juga

Pengusaha Ritel Kirim Surat kepada Sri Mulyani: Tolak Kenaikan PPN Jadi 12%

Ia menambahkan, karena lokasi pembangkit berada di area pesisir, UBP Semarang menghadapi tantangan dalam mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pesisir.

Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Semarang, Flavianus Erwin Putranto, menekankan bahwa program ini dirancang untuk menciptakan rantai nilai yang mendukung ekonomi sirkuler di masyarakat. PLN IP UBP Semarang bermitra dengan kelompok nelayan di Kelurahan Tanjung Mas untuk mengembangkan potensi kelautan melalui keramba jaring tancap. Dengan pendampingan ini, kelompok tersebut mampu meraih omzet hingga Rp60 juta per bulan.

"Dalam program pemberdayaan masyarakat, kami berfokus pada komunitas yang terdampak langsung oleh aktivitas pembangkit. UBP Semarang memberikan dukungan berupa peningkatan kapasitas kelompok, penyediaan alat produksi untuk nelayan, dan bantuan benih ikan bandeng," jelas Erwin.

PLN IP UBP Semarang juga bekerja sama dengan kelompok pengolahan ikan, seperti Koperasi Prima Indo Sutera dan Poklahsar Putri Laut, sebagai jalur hilir untuk memasarkan ikan bandeng dari kelompok nelayan.

"Kami mendapat dukungan dari local hero dalam pengembangan kapasitas, penyediaan peralatan produksi, pemasaran produk, hingga sertifikasi," tambah Erwin.

Inovasi yang diterapkan PLN IP UBP Semarang mencakup penggunaan Low Temperature High Pressure Cooker (LTHPC), yang dibuat dengan memanfaatkan sisa turbin compartment. Alat ini meningkatkan efisiensi produksi olahan ikan bandeng, menghemat biaya, dan meningkatkan pendapatan hingga Rp177 juta.

"Selain itu, LTHPC kini menggunakan tenaga listrik, meningkatkan efisiensi lebih lanjut dalam proses produksi," kata Erwin. Ia juga menyebutkan bahwa inovasi ini berhasil direplikasi hingga ke kelompok ketiga, yaitu Poklahsar Global Milkfish.

Ketua Poklahsar Putri Laut, Suhartono, menyatakan bahwa inovasi dari PLN IP sangat membantu dalam operasional usaha mereka. "Dengan penggunaan LTHPC, kami dapat meningkatkan produksi bandeng dari 5 kg menjadi 40-50 kg per sesi produksi," katanya. Selain itu, berkat fasilitas, pelatihan, dan perizinan dari PLN IP, kualitas gizi ikan bandeng juga terjaga, membantu meningkatkan pendapatan 21 UKM sebesar Rp1.100.000 per bulan.

Tak hanya itu, PLN IP UBP Semarang juga menjalankan program pengembangan UMKM Kopi Endemix dan kelompok tani Berkah Wana Lestari di Ngesrep Balong, Kendal. Program ini merupakan bagian dari upaya konservasi lingkungan di lokasi wisata yang kaya akan keanekaragaman hayati. Produk UMKM Kopi Endemix, dengan merek dagang Kopi Endemica, kini berhasil menembus pasar nasional.

Erwin menambahkan bahwa pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Kendal juga mencakup peningkatan kapasitas SDM kelompok tani kopi dan UMKM, yang berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan mereka. Hingga Juli 2024, pendapatan kelompok tani kopi mencapai Rp315 juta, sedangkan UMKM Kopi Endemix meraih Rp100 juta.

Local hero UMKM Endemix, Wahyudi, menyatakan bahwa setelah adanya edukasi dari PLN IP, terjadi perubahan perilaku masyarakat. Ia yang dulunya pembalak tanaman langka, kini menjadi aktivis lingkungan. Selain itu, 15 pemuda desa memperoleh pendapatan rata-rata Rp1.030.000 per bulan, serta keterampilan baru sebagai barista dan pengelola desa wisata.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Apakah Call Center BNI Bebas Pulsa? Ini Penjelasannya!

Apakah Call Center BNI Bebas Pulsa? Ini Penjelasannya!

Prabowo Mau Hapus Utang UMKM, Petani & Nelayan, Bos BRI: Sudah Ditunggu-tunggu

Prabowo Mau Hapus Utang UMKM, Petani & Nelayan, Bos BRI: Sudah Ditunggu-tunggu

Laba BSI (BRIS) Melesat 21,59%, Tembus Rp 5,1 T

Laba BSI (BRIS) Melesat 21,59%, Tembus Rp 5,1 T

Menjawab Tantangan Energi Nasional dengan Inovasi Terbaru EMS dari ICONPLUS

Menjawab Tantangan Energi Nasional dengan Inovasi Terbaru EMS dari ICONPLUS

PLN Icon PLUS Kenalkan Inovasi EMS: Meningkatkan Kualitas Energi untuk Masyarakat

PLN Icon PLUS Kenalkan Inovasi EMS: Meningkatkan Kualitas Energi untuk Masyarakat