Darya-Varia dan Astra Otoparts Jalin Kemitraan Strategis untuk Produksi Alat Kesehatan Lokal

Darya-Varia dan Astra Otoparts Jalin Kemitraan Strategis untuk Produksi Alat Kesehatan Lokal

Jakarta – PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA), salah satu emiten farmasi nasional terkemuka, resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Astra Komponen Indonesia (ASKI), anak perusahaan dari PT Astra Otoparts Tbk (AUTO). Kerja sama strategis ini bertujuan untuk mengembangkan dan memproduksi alat kesehatan lokal, memperkuat kehadiran Darya-Varia di sektor kesehatan Indonesia yang terus berkembang.

Langkah ini mencerminkan upaya Darya-Varia untuk memperluas portofolio bisnisnya di luar sektor farmasi, merambah ke industri alat kesehatan. Melalui kemitraan dengan ASKI, kedua perusahaan akan fokus pada pengembangan dan produksi alat kesehatan yang tak hanya memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga membidik pasar ekspor.

“Kemitraan ini merupakan langkah strategis untuk mencapai kemandirian dalam produksi alat kesehatan dalam negeri. Bersama ASKI, kami berkomitmen menciptakan inovasi untuk mendukung solusi kesehatan yang lebih terjangkau bagi masyarakat,” ujar dr. Ian Martin Wibawa Kloer, Presiden Direktur Darya-Varia, dalam keterangannya di Jakarta.

Baca Juga

FIK UI Luncurkan Program PENDAR Diabetes untuk Edukasi Kesadaran Hidup Sehat Anak-Anak di Depok

Kolaborasi ini akan diawali dengan pengembangan alat kesehatan berbasis teknologi untuk Self Patient Monitoring, yang diharapkan dapat membantu penderita penyakit kronis dalam mengelola kondisi kesehatan mereka. Dengan menggabungkan keahlian Darya-Varia di bidang farmasi dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan kesehatan masyarakat, serta kemampuan manufaktur presisi ASKI, kolaborasi ini diharapkan mampu menghasilkan produk inovatif yang dapat diakses secara luas.

Presiden Direktur ASKI, Prihatanto Agung Lesmono, menambahkan bahwa kombinasi antara kemampuan ASKI dalam manufaktur dan integrasi teknologi, serta pengetahuan Darya-Varia tentang pasar kesehatan Indonesia, akan memberikan produk alat kesehatan yang inovatif dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Kami optimis, kemitraan ini akan menghasilkan inovasi yang membawa dampak positif bagi industri kesehatan di Indonesia,” ujar Prihatanto.

Dalam lingkup kerja sama ini, ASKI akan memimpin aspek produksi dan integrasi teknologi alat kesehatan, sementara Darya-Varia bertanggung jawab atas pemasaran dan distribusi produk. Kemitraan ini diharapkan mampu menciptakan keunggulan kompetitif di pasar dengan menawarkan solusi alat kesehatan yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Darya-Varia dan ASKI juga menegaskan komitmen mereka untuk terus berinovasi, mengadopsi tren masa depan di bidang teknologi kesehatan seperti telehealth, Artificial Intelligence, machine learning, dan teknologi wearable.

Sementara itu, di pasar modal, harga saham Darya-Varia tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,11% (year to date) menjadi Rp1.690 per saham per 1 Oktober 2024. Sebaliknya, harga saham Astra Otoparts (AUTO) terkoreksi sebesar 5,44%, menjadi Rp2.260 per saham.

Kerja sama antara Darya-Varia dan ASKI ini memperkuat posisi keduanya dalam mendukung produksi alat kesehatan lokal yang berkualitas, di tengah upaya Indonesia menuju kemandirian di sektor kesehatan.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

21 Pilihan Bengkel Rack Steer Terdekat

21 Pilihan Bengkel Rack Steer Terdekat

Diikuti Beragam Latar Belakang Peserta, Workshop Content Creator FORPAIP di Depok Sukses Digelar

Diikuti Beragam Latar Belakang Peserta, Workshop Content Creator FORPAIP di Depok Sukses Digelar

Peruri Beri Pelatihan

Peruri Beri Pelatihan "Copywriting" agar UMKM Jabar Mampu "Go Global"

Kampanye Tanpa Izin, Wali Kota Depok Dikenai Pelanggaran Administrasi

Kampanye Tanpa Izin, Wali Kota Depok Dikenai Pelanggaran Administrasi

Platform Temu Ekspansi ke Vietnam dan Brunei di Tengah Larangan di Indonesia

Platform Temu Ekspansi ke Vietnam dan Brunei di Tengah Larangan di Indonesia