Asuransi Jiwa Kredit Jadi Incaran, Premi Tumbuh Signifikan
- Jumat, 27 September 2024
JAKARTA — Perusahaan asuransi mulai serius melirik potensi besar dari premi asuransi jiwa kredit, seiring dengan pertumbuhan kredit perbankan yang mencapai 12,40% (YoY) menjadi Rp7.514,6 triliun pada Juli 2024.
Direktur Bancassurance Great Eastern Life Indonesia, Sisca, menyatakan premi asuransi jiwa kredit di perusahaannya tumbuh 27% secara tahunan (YoY) pada Agustus 2024. Pertumbuhan ini sejalan dengan lonjakan kredit di pasar.
"Ini bukti komitmen kami dalam melindungi nasabah, meski di tengah berbagai tantangan. Klaim memang meningkat, namun itu bagian dari pelayanan yang kami tawarkan," ungkap Sisca, Senin (23/9).
Baca JugaPelindo Tingkatkan Efisiensi Logistik Lewat Digitalisasi dan Transformasi Operasional
Meski kontribusi premi asuransi jiwa kredit terhadap total pendapatan masih belum signifikan, Sisca optimistis permintaan akan terus meningkat hingga akhir 2024, terutama dengan target inklusi keuangan pemerintah yang mencapai 90%.
Sequis Life Mencatat Lonjakan
PT Asuransi Jiwa Sequis Life juga mencatatkan hasil positif. Harmoko Wahyudi, Chief Alternative Distribution Sequis, menyebut premi asuransi jiwa kredit melonjak hingga 140% YoY per Agustus 2024, didorong kerja sama erat dengan industri perbankan dan perusahaan pembiayaan.
“Pertumbuhan kredit perbankan memberi peluang besar untuk ekspansi dan inovasi produk asuransi jiwa kredit,” kata Harmoko.
Dengan strategi pengembangan produk dan kemitraan yang kuat, industri asuransi jiwa kredit diprediksi akan terus berkembang, seiring pertumbuhan kredit di Indonesia.
Redaksi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Pengusaha Ritel Kirim Surat kepada Sri Mulyani: Tolak Kenaikan PPN Jadi 12%
- Jumat, 15 November 2024
Prabowo Mau Hapus Utang UMKM, Petani & Nelayan, Bos BRI: Sudah Ditunggu-tunggu
- Kamis, 31 Oktober 2024
Terpopuler
1.
2.
3.
4.
5.
Kunjungan Prabowo ke China, Para Konglomerat Indonesia Ikut Dampingi
- 11 November 2024