JAKARTA - Daging kambing sering menjadi pilihan utama untuk hidangan istimewa seperti gulai, sate, atau tongseng.
Namun, aroma amis yang khas bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi pemula. Bau prengus yang kuat dapat memengaruhi rasa masakan dan menurunkan selera makan.
Aroma ini sebenarnya bisa diminimalkan dengan memahami bagian mana dari daging yang menyebabkan bau dan bagaimana cara pengolahan yang tepat. Dengan langkah yang benar, daging kambing bisa diolah menjadi hidangan gurih dan harum, tanpa meninggalkan kesan amis yang mengganggu.
Pengguna YouTube Sajian Sedap membagikan panduan lengkap mulai dari pemilihan bahan, hingga metode pengolahan yang efektif. Panduan ini dapat diterapkan sesuai jenis masakan yang ingin dibuat, baik berkuah maupun panggang.
Memilih Daging Kambing yang Tepat
Langkah pertama yang menentukan keberhasilan menghilangkan bau amis adalah pemilihan daging. Pilihlah daging kambing segar yang berwarna merah cerah, tekstur padat, dan aromanya tidak terlalu tajam. Daging yang baru dipotong cenderung memiliki aroma lebih ringan dan lebih mudah diolah.
Hindari daging yang terlihat pucat, terlalu basah, atau berbau tajam. Daging seperti ini biasanya menyimpan lebih banyak aroma prengus dan lebih sulit dinetralisir saat dimasak. Memulai dengan bahan berkualitas membuat tahap pengolahan berikutnya menjadi lebih efektif.
Hindari Mencuci Daging Sebelum Memasak
Salah satu hal yang jarang diketahui adalah mencuci daging kambing justru dapat memperkuat bau amis. Air yang mengenai permukaan daging memicu aroma prengus keluar, sehingga hasil masakan menjadi kurang sedap.
Cara terbaik adalah langsung mengolah daging tanpa dicuci. Jika perlu membersihkan permukaan, cukup lap dengan tisu dapur atau lakukan perebusan sebentar untuk menghilangkan kotoran dan busa. Teknik ini membantu mempertahankan kesegaran daging sekaligus meminimalkan aroma tidak sedap.
Mengurangi Sumber Bau dari Lemak
Bagian lemak pada daging kambing menjadi penyebab utama aroma prengus. Karena itu, sebaiknya potong dan buang lapisan lemak yang berlebih sebelum dimasak. Lemak yang tampak tebal atau menguning lebih mudah menimbulkan bau amis saat dipanaskan.
Anda tidak perlu menghilangkan semua lemak, cukup yang terlihat berlebihan. Sebagai alternatif, lemak juga bisa dibekukan terlebih dahulu untuk membantu mengurangi kandungan minyak berlebih. Langkah ini sangat efektif untuk membuat masakan lebih bersih dan harum.
Merebus atau Memarinasi Sesuai Menu
Tahap terakhir sebelum memasak adalah menetralisir aroma daging melalui perebusan atau marinasi.
Direbus (blanching): Sebelum direbus, tambahkan bumbu seperti salam, lengkuas, serai, dan daun jeruk nipis. Rebus daging sebentar hingga busa muncul, kemudian buang airnya. Teknik ini cocok untuk hidangan berkuah seperti sup atau gulai.
Dimarinasi: Campurkan jeruk nipis, jahe, bawang putih, atau bumbu aromatik lain agar aromanya lebih netral. Marinasi cocok untuk sate, tumisan, dan hidangan panggang. Pilih metode yang sesuai dengan jenis masakan agar aroma amis hilang, namun rasa tetap optimal.
Tips Tambahan Agar Daging Tetap Harum
Selain teknik utama, beberapa tips sederhana dapat meningkatkan kualitas daging kambing:
Gunakan rempah beraroma kuat seperti serai, ketumbar, atau daun jeruk.
Hindari memasak daging terlalu lama agar tidak berbau langu.
Gunakan daging kambing muda karena aromanya lebih ringan.
Rebus daging dengan tambahan jahe atau cuka secukupnya untuk mengurangi bau.
Simpan daging dalam wadah tertutup di chiller sebelum dimasak agar kualitas tetap terjaga.
Dengan trik tambahan ini, masakan menjadi lebih harum, daging lebih empuk, dan aroma amis dapat diminimalkan secara signifikan.
Mengolah daging kambing tanpa bau amis bisa dilakukan siapa saja dengan langkah yang tepat. Mulai dari pemilihan daging segar, menghindari pencucian, membuang lemak berlebih, hingga perebusan atau marinasi sesuai jenis hidangan, semua berperan penting untuk menghasilkan masakan gurih dan harum.
Tips tambahan seperti penggunaan rempah aromatik, memasak dengan durasi tepat, dan penyimpanan yang baik membuat proses memasak lebih mudah. Dengan cara ini, daging kambing siap diolah menjadi gulai, sate, tongseng, atau hidangan lain yang nikmat, tanpa mengganggu selera makan akibat aroma amis.