Mendikdasmen Dorong Adaptasi Pendidikan Hadapi Era Disrupsi Digital

Selasa, 25 November 2025 | 15:55:07 WIB
Mendikdasmen Dorong Adaptasi Pendidikan Hadapi Era Disrupsi Digital

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menekankan pentingnya adaptasi pendidikan menghadapi disrupsi digital.
Hal ini menjadi langkah strategis agar pendidikan tetap relevan, modern, dan sesuai standar nasional.

Dalam kegiatan Seminar Wisuda Universitas Terbuka di UT Convention Centre, Tangerang Selatan, Senin, Mendikdasmen menyoroti tantangan yang muncul dari era VUCA — kepanjangan dari Volatility (ketidakstabilan), Uncertainty (ketidakpastian), Complexity (kompleksitas), dan Ambiguity (ambigu). Kondisi ini membuat banyak orang menghadapi situasi yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian.

"Era di mana banyak hal yang berubah dengan cepat. Banyak masyarakat yang mengalami proses-proses disrupsi yang kadang-kadang memang membuat mereka tidak mampu bertahan," jelas Mendikdasmen Abdul Mu’ti.

Disrupsi Digital dan Dampaknya pada Pendidikan

Mendikdasmen mencontohkan bagaimana disrupsi digital telah memengaruhi berbagai sektor, termasuk dunia industri. Banyak perusahaan gagal bertahan karena tidak mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi. Begitu pula, dunia pendidikan harus menyesuaikan metode, materi, dan pendekatannya agar siswa dan guru tidak tertinggal.

Di sisi lain, era digital ini juga membuka peluang baru. "Kita perlu terus melakukan inovasi-inovasi yang dengan inovasi itu kita memiliki sustainability dan agility. Kemampuan untuk terus bertahan dan kemampuan untuk terus mengembangkan diri," kata Mendikdasmen. Ia menekankan bahwa tanpa kedua kemampuan ini, risiko disrupsi digital dapat membawa konsekuensi serius bagi pendidikan dan masyarakat.

Inovasi dan Transformasi di Dunia Pendidikan

Kemendikdasmen pun tengah berupaya melakukan inovasi dan transformasi di berbagai aspek pendidikan. Hal ini mencakup peningkatan kualitas guru, pendekatan pembelajaran yang lebih adaptif, hingga kebijakan pendidikan yang relevan dengan era digital.

Salah satu langkah nyata adalah program pemerintah Presiden Prabowo Subianto yang membagikan layar pintar interaktif (Interactive Flat Panel/IFP) ke sekolah-sekolah. Layar pintar ini menjadi sarana pembelajaran digital yang dapat memperkuat proses belajar mengajar.

"Melalui media ini, berbagai materi pelajaran digital dapat diakses dan diunduh untuk membuat proses pembelajaran menjadi semakin menyenangkan," jelas Mendikdasmen.

Kesiapan Guru dan Siswa Menghadapi Tantangan

Mendikdasmen menegaskan bahwa perubahan dalam dunia pendidikan harus dibarengi kesiapan guru dan siswa. Guru perlu dibekali kompetensi digital dan metode pengajaran modern, sedangkan siswa harus mampu memanfaatkan teknologi untuk belajar mandiri dan kreatif.

"Perubahan-perubahan yang ada perlu kita jawab dengan langkah yang nyata dan perubahan-perubahan yang inovatif, yang berdampak dan memberikan relevansi, membekali para guru, membekali para murid untuk mereka bisa bertahan dan siap memasuki dunia masa depan dengan berbagai kompetensi yang mereka miliki," ujar Mendikdasmen Abdul Mu’ti.

Pendidikan di Tengah Era Ketidakpastian

Era VUCA menghadirkan tantangan yang kompleks bagi pendidikan. Ketidakstabilan, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas menuntut sekolah dan guru beradaptasi dengan cepat. Mendikdasmen menekankan bahwa pendidikan tidak boleh stagnan, tetapi harus menjadi bagian dari solusi menghadapi perubahan zaman.

Kemampuan adaptasi ini menjadi fondasi agar pendidikan di Indonesia tetap kompetitif, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat global. Sekolah yang responsif terhadap disrupsi digital memungkinkan siswa siap menghadapi dunia kerja dan kehidupan yang semakin mengandalkan teknologi.

Peran Teknologi dalam Pembelajaran

Teknologi menjadi salah satu kunci untuk menjawab tantangan era digital. Program IFP memungkinkan guru menyampaikan materi dengan cara yang lebih interaktif, sedangkan siswa dapat belajar secara lebih fleksibel. Selain itu, materi digital dapat diakses secara daring, sehingga pembelajaran tidak lagi terbatas pada ruang kelas.

Dengan pemanfaatan teknologi, Kemendikdasmen berharap proses belajar lebih menyenangkan dan efektif. Hal ini juga mendukung pengembangan kompetensi abad 21, seperti kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas, dan literasi digital.

Mendorong Inovasi dan Agility di Sekolah

Mendikdasmen menekankan bahwa inovasi dan agility menjadi kunci agar pendidikan tetap relevan. Sekolah, guru, dan siswa harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi dan tuntutan global.

“Kita perlu terus melakukan inovasi-inovasi agar memiliki sustainability dan agility,” katanya. Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan adaptif yang mampu menghadapi berbagai perubahan dan tantangan di masa depan.

Menuju Pendidikan yang Relevan dan Berkualitas

Dengan berbagai program transformasi, Kemendikdasmen bertujuan menciptakan pendidikan yang relevan, berkualitas, dan mampu menjawab tantangan era digital. Inisiatif ini bukan sekadar menambahkan teknologi, tetapi juga membentuk kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan mandiri bagi siswa.

Mendikdasmen menegaskan, pendidikan yang adaptif akan membantu generasi muda Indonesia siap menghadapi dunia yang semakin kompleks dan tidak menentu. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat melahirkan lulusan yang kompeten, kreatif, dan siap bersaing di era global.

Terkini