WHO Tetapkan BPOM Sebagai Otoritas Regulator Vaksin Global

WHO Tetapkan BPOM Sebagai Otoritas Regulator Vaksin Global
WHO Tetapkan BPOM Sebagai Otoritas Regulator Vaksin Global

JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menorehkan prestasi besar di kancah global. 

Pada 21 Desember 2025, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menetapkan BPOM sebagai WHO Listed Authority (WLA) dalam regulasi produk medis, khususnya vaksin. Pengakuan ini menegaskan posisi BPOM sebagai otoritas regulator yang kredibel dan mampu bersaing dengan lembaga serupa di negara lain.

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menekankan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari komitmen nasional jangka panjang untuk membangun sistem pengawasan obat dan makanan yang transparan, berbasis ilmu pengetahuan, dan berstandar internasional. Proses evaluasi yang ketat melalui WLA Performance Evaluation berlangsung sejak 2023 hingga 2025, membuktikan keseriusan BPOM dalam memenuhi standar global.

Baca Juga

Prabowo Pimpin Ratas Hambalang Bahas Kampung Haji dan Percepatan Pemulihan Sumatra

“Status WHO Listed Authority merupakan pengakuan global atas kapasitas dan kredibilitas sistem regulasi BPOM. Ini bukan hanya prestasi kelembagaan, tetapi juga kemenangan bagi sistem kesehatan nasional dan bentuk kepercayaan dunia terhadap Indonesia,” ujar Taruna.

Proses Evaluasi dan Standar Internasional

WHO menilai bahwa status WLA dicapai melalui evaluasi berbasis sains dan data yang mengacu pada standar internasional tertinggi. Otoritas yang memperoleh pengakuan ini dianggap mampu menjamin keamanan, khasiat, dan mutu produk medis, termasuk obat dan vaksin, secara konsisten dan berkelanjutan.

Keberhasilan BPOM menunjukkan bahwa Indonesia telah memiliki sistem pengawasan yang mampu menyesuaikan diri dengan praktik terbaik global. Hal ini mencakup seluruh tahapan regulasi, mulai dari pengawasan produksi hingga distribusi, dengan fokus pada kualitas dan keselamatan produk medis.

Kolaborasi Global Memperkuat Sistem Kesehatan Dunia

Dengan bergabungnya BPOM dan TGA Australia, jaringan WHO Listed Authority kini mencakup 41 otoritas dari 39 negara. WHO Assistant Director-General for Health Systems, Access and Data, Dr. Yukiko Nakatani, menekankan bahwa perluasan jaringan WLA memperkuat kolaborasi global dan mempercepat akses masyarakat dunia terhadap produk kesehatan yang aman dan bermutu.

Pengakuan ini bukan hanya simbol prestasi institusi, tetapi juga sarana memperkuat pertukaran informasi dan best practice antar negara. Dengan demikian, negara-negara anggota WLA dapat saling mendukung dalam memastikan standar produk medis yang tinggi di seluruh dunia.

Manfaat Strategis bagi Indonesia

Bagi Indonesia, status WLA membawa dampak strategis yang signifikan. Pertama, pengakuan ini mendorong kemandirian produksi obat dan vaksin dalam negeri. Kedua, membuka peluang ekspor produk farmasi ke pasar global dengan standar mutu internasional. Ketiga, memperkuat ketahanan rantai pasok kesehatan nasional, sehingga Indonesia lebih siap menghadapi krisis kesehatan di masa mendatang.

Lebih jauh, pencapaian ini juga meningkatkan reputasi Indonesia dalam diplomasi kesehatan global. Posisi Indonesia sebagai negara berkembang pertama yang otoritas regulasinya diakui memenuhi standar tertinggi WHO menunjukkan kemampuan bangsa ini dalam menghadirkan regulasi berkualitas dan terpercaya di tingkat internasional.

BPOM Sejajar dengan Regulator Terkemuka Dunia

Pengakuan ini menempatkan BPOM sejajar dengan otoritas regulator terkemuka dunia, termasuk Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia, yang memperoleh status WLA pada periode yang sama. Hal ini menegaskan bahwa sistem pengawasan obat dan vaksin di Indonesia telah memenuhi kriteria global, mulai dari aspek ilmiah, manajerial, hingga kepatuhan terhadap standar mutu internasional.

Dengan status WLA, BPOM tidak hanya berperan sebagai pengawas domestik, tetapi juga menjadi bagian dari jaringan global yang dapat memengaruhi kebijakan dan praktik regulasi produk medis di tingkat internasional. Posisi ini memberi Indonesia kesempatan untuk lebih aktif dalam berbagai forum kesehatan global dan memperluas kerja sama internasional.

Kredibilitas Sistem Kesehatan Nasional

Keberhasilan ini juga menegaskan kepercayaan dunia terhadap sistem kesehatan nasional Indonesia. Dengan mekanisme pengawasan yang ketat dan berbasis data, BPOM mampu menjamin bahwa vaksin dan obat yang diedarkan di Indonesia aman, berkualitas, dan efektif. Ini menjadi jaminan bagi masyarakat, sekaligus memberikan keyakinan kepada mitra internasional mengenai kualitas produk farmasi Indonesia.

Selain itu, status WLA juga menegaskan pentingnya regulasi berbasis bukti dan standar global dalam memperkuat sistem kesehatan. Pengakuan ini mendorong lembaga pemerintah dan pelaku industri farmasi untuk terus meningkatkan kualitas produk dan kepatuhan terhadap regulasi, demi keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Langkah Strategis ke Depan

Ke depan, BPOM berkomitmen untuk mempertahankan dan meningkatkan standar yang telah dicapai. Integrasi dengan jaringan WLA akan mempermudah transfer ilmu dan teknologi, serta memperkuat kapasitas pengawasan obat dan vaksin. Selain itu, BPOM juga akan berperan aktif dalam memperluas akses masyarakat terhadap produk medis yang aman dan bermutu, baik di tingkat nasional maupun global.

Pencapaian ini sekaligus menjadi inspirasi bagi negara berkembang lainnya bahwa peningkatan kapasitas regulasi dan sistem pengawasan yang berbasis sains dapat mengantar institusi nasional ke level pengakuan internasional. Dengan status WHO Listed Authority, BPOM membuktikan bahwa Indonesia mampu berperan aktif dalam menjaga kesehatan global melalui regulasi yang kredibel dan terpercaya.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik Sambut Libur Nataru 2025/2026

Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik Sambut Libur Nataru 2025/2026

Mendikti Wajibkan Mahasiswa Pelajari Mata Kuliah Koperasi Nasional

Mendikti Wajibkan Mahasiswa Pelajari Mata Kuliah Koperasi Nasional

Menko Polkam Tekankan Pengamanan Terpadu Natal dan Tahun Baru 2026 Kondusif

Menko Polkam Tekankan Pengamanan Terpadu Natal dan Tahun Baru 2026 Kondusif

MPR Dorong Akses Pendidikan Berkelanjutan Setara Bagi Penyandang Disabilitas

MPR Dorong Akses Pendidikan Berkelanjutan Setara Bagi Penyandang Disabilitas

DPRD Serang Setujui Kerja Sama Sampah Tangsel ke TPSA Cilowong

DPRD Serang Setujui Kerja Sama Sampah Tangsel ke TPSA Cilowong