Update Pergerakan Rupiah Hari Ini, 19 Desember 2025 terhadap Dolar AS Menguat Signifikan

Update Pergerakan Rupiah Hari Ini, 19 Desember 2025 terhadap Dolar AS Menguat Signifikan
Update Pergerakan Rupiah Hari Ini, 19 Desember 2025 terhadap Dolar AS Menguat Signifikan

JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan bergerak fluktuatif namun menampilkan kecenderungan menguat pada perdagangan Jumat, 19 Desember 2025. 

Menurut data Bloomberg, rupiah menutup perdagangan Kamis, 18 Desember 2025 dengan posisi Rp16.723 per dolar AS, mengalami pelemahan tipis 0,17% atau 29 poin dari penutupan sebelumnya. Sementara itu, indeks dolar AS tercatat menguat ke posisi 98,37.

Pengamat Ekonomi dan Mata Uang, Ibrahim Assuaibi, menilai penguatan dolar AS dipengaruhi oleh berbagai data ekonomi, terutama terkait pasar tenaga kerja dan kebijakan likuiditas bank sentral Amerika Serikat. “Pasar tenaga kerja dan inflasi adalah pertimbangan utama The Fed untuk menyesuaikan kebijakan moneternya,” ujarnya.

Baca Juga

Apa Itu Listing? Ketahui Jenis hingga Bedanya dengan IPO

Sinyal Data Inflasi AS Jadi Perhatian Investor

Pelaku pasar global kini menantikan rilis data inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS yang diperkirakan mengalami kenaikan tipis, sementara inflasi inti diproyeksikan stabil di sekitar 3% per tahun. Ibrahim menambahkan, investor juga mulai memperhatikan potensi risiko stagflasi di AS, yaitu kondisi di mana inflasi tetap tinggi sementara tingkat pengangguran meningkat.

Kondisi tersebut membuat pergerakan dolar AS cenderung variatif, sehingga mempengaruhi rupiah di pasar domestik. Fluktuasi nilai tukar ini menjadi perhatian pelaku usaha dan eksportir yang bergantung pada pergerakan dolar untuk transaksi perdagangan internasional.

Faktor Geopolitik Pengaruhi Nilai Tukar

Selain data ekonomi AS, sentimen global turut dipengaruhi oleh kebijakan geopolitik. Salah satunya adalah pengumuman blokade terhadap kapal tanker pengangkut minyak Venezuela oleh AS, yang telah dikenai sanksi. Kebijakan ini memicu kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak global sehingga berimbas pada fluktuasi nilai tukar mata uang utama, termasuk rupiah.

Ibrahim menilai, sentimen geopolitik global menjadi faktor tambahan yang membuat rupiah bergerak fluktuatif. “Masyarakat dan pelaku usaha harus mencermati kondisi ini karena bisa mempengaruhi biaya impor dan ekspor,” jelasnya.

Sentimen Positif dari Dalam Negeri

Dari sisi domestik, sentimen positif muncul dari proyeksi Bank Dunia yang dirilis Desember 2025. Laporan tersebut memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5% pada 2025 dan 2026, sebelum meningkat menjadi 5,2% pada 2027. Proyeksi ini lebih tinggi dibanding estimasi sebelumnya pada laporan Juni 2025 yang menempatkan pertumbuhan di bawah 5% untuk periode 2025–2026.

Bank Dunia menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh kinerja ekspor dan investasi yang solid, seiring meningkatnya permintaan global terhadap komoditas utama seperti minyak kelapa sawit, besi, baja, dan emas.

Kebijakan Moneter Bank Indonesia Berkontribusi

Pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 150 basis poin sejak September 2024, menjadi 4,75%, juga turut mendorong penguatan rupiah. Kebijakan moneter ini diyakini mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menjaga stabilitas kredit dan mendorong investasi.

Bank Dunia memperkirakan ekspor Indonesia tumbuh 7% pada 2025 dan 5,6% pada 2026, sementara investasi meningkat masing-masing 6,1% dan 6,2%. Kondisi ini memberikan tekanan positif terhadap permintaan rupiah, khususnya untuk transaksi domestik dan global.

Proyeksi Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Seiring dengan berbagai sentimen baik dari dalam maupun luar negeri, Ibrahim memproyeksikan nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat, 19 Desember 2025 akan bergerak fluktuatif dengan kisaran Rp16.720 hingga Rp16.750 per dolar AS. Meski berpotensi menguat, pergerakan rupiah tetap harus diwaspadai mengingat tekanan dari faktor eksternal seperti data ekonomi dan geopolitik global.

Investor disarankan untuk tetap memantau pergerakan dolar AS dan perkembangan ekonomi Indonesia, agar keputusan transaksi dapat dilakukan dengan pertimbangan risiko yang matang.

Nilai tukar rupiah hari ini diprediksi bergerak menguat namun fluktuatif, dipengaruhi oleh kombinasi data ekonomi AS, risiko stagflasi, kebijakan geopolitik, serta proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik. Bank Dunia memandang prospek Indonesia positif dengan pertumbuhan ekonomi dan investasi yang meningkat.

Dengan demikian, pelaku pasar, eksportir, dan masyarakat perlu tetap mengikuti perkembangan nilai tukar secara berkala, terutama menjelang akhir tahun 2025, agar dapat menyesuaikan strategi keuangan dan bisnisnya sesuai kondisi pasar yang dinamis.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

BEI Catat Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 20 Juta Rekor Baru

BEI Catat Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 20 Juta Rekor Baru

Transaksi Flazz BCA Meningkat Signifikan,Tembus 964 Juta Jelang Libur Akhir Tahun 2025

Transaksi Flazz BCA Meningkat Signifikan,Tembus 964 Juta Jelang Libur Akhir Tahun 2025

Realisasi APBN November Capai Persentase Tinggi Serap Program MBG

Realisasi APBN November Capai Persentase Tinggi Serap Program MBG

Kemenkeu Tambah Anggaran Besar Relaksasi KUR Untuk Debitur Bencana Sumatera

Kemenkeu Tambah Anggaran Besar Relaksasi KUR Untuk Debitur Bencana Sumatera

Realisasi Belanja Program Prioritas Capai Rp 752,7 Triliun Hingga November 2025

Realisasi Belanja Program Prioritas Capai Rp 752,7 Triliun Hingga November 2025